Chapter 3

76 21 5
                                    

Monday 7AM, Heerim Architectural Firm

Senin pagi terlihat Sungjin sudah berada di kantornya yaitu di kawasan perkantoran Seocho yang masih di kota Seoul. Gedung tersebut merupakan gedung 12 lantai yang di dalamnya terdapat berbagai macam kantor. Selain kantor Firma Arsitektur Heerim yang berada di lantai 10, terdapat juga firma hukum, kantor event organizer, dan lain-lain. Ada juga coffee shop di lantai 1 dan food court di lantai 12 yang sekaligus dapat melihat view kota Seoul dari rooftop.

Dia datang pagi-pagi sekali untuk menyiapkan presentasi kepada klien yang ingin membuat rumah mewah 3 lantai bersamaan dengan Dowoon yang kebetulan memang 1 tim dengan Sungjin. Pekerjaan mereka terasa lebih berat karena desainer interior di tim mereka baru saja resign karena harus mengikuti suami yang ditugaskan bekerja di luar kota Seoul yaitu di Daegu. Namun menurut kabar yang beredar pengganti desainer interior di tim mereka akan datang hari ini.

Sungjin dan Dowoon sekarang tampak sudah berada di ruang rapat, mereka sibuk dengan laptop memastikan bahan presentasi tidak ada yang bermasalah untuk ditampilkan di monitor TV LED 32 inci. Ruang rapat ini berpartisi kaca dan berisi meja panjang kayu berwarna putih serta kursi yang dilapisi jok kulit berwarna hitam. Selain Sungjin dan Dowoon sebagai tim desain, datang 2 teman kerja yang bertindak sebagai tim produksi untuk membantu project-nya.

10AM

Setelah berjam-jam berkutat di ruang rapat bersama klien, Sungjin dan Dowoon keluar bersalaman dengan klien tersebut dan terlihat puas.

"Terima kasih Sungjin-ssi dan tim atas bantuannya dalam menciptakan rumah impian saya." ucap klien bernama Park Nakjoon yang diikuti oleh istrinya sambil bersalaman dengan Sungjin.

"Sama-sama Park Nakjoon-ssi, selanjutnya desain akan dibuat maketnya oleh tim produksi, mungkin minggu depan Anda bisa datang lagi untuk melihatnya" jawab Sungjin sambil melepas salamannya dengan Park Nakjoon.

"Baiklah, sampai jumpa minggu depan."

Sungjin dan Dowoon lalu berjalan menuju cubicle-nya masing-masing yang bersebelahan sambal merapikan kembali lengan kemeja mereka yang sebelumnya digulung.

Tidak lama setelah mereka duduk, Kim Ji Hyun selaku CEO firma tersebut keluar dari kantornya berjalan menuju cubicle karyawan. Kim Ji Hyun merupakan senior Sungjin dan Dowoon di Hongik University yang usianya terpaut 5 tahun lebih tua dari Sungjin. Dia dekat dengan Sungjin saat Sungjin menjadi mahasiswa baru lalu mereka kerap kontak saat Ji Hyun sudah lulus, tidak lama setelah Sungjin lulus Ji Hyun lalu mengajak Sungjin untuk bergabung dalam firmanya.

"Selamat pagi semuanya, perkenalkan ini Lee Jieun yang akan mengisi posisi desainer interior di tim 1." Ucap Kim Ji Hyun memperkenalkan wanita yang berdiri di sebelahnya. Wanita tersebut mempunyai kulit yang putih, rambut dengan potongan sebahu berwarna dark brown. Dia memakai kemeja putih yang dimasukkan ke dalam rok selutut bermotif bunga-bunga dengan warna dominan pink. "Ya silahkan Jieun-ssi duduk di tim 1. Sekian pengumumannya, silahkan lanjutkan pekerjaan masing-masing."

Wanita yang bernama Lee Jieun tersebut berjalan menuju cubicle Sungjin lalu duduk menempati cubicle di depan Sungjin. Setelah menaruh tas dan coat-nya, Jieun lalu berjalan menuju Sungjin.

"Annyeonghaseyo, Lee Jieun imnida. Semoga bisa bekerja sama dengan baik." Ucap Jieun sambal membungkuk kepada tim 1.

Sungjin yang dari tadi hanya bengong melihat Jieun tidak menjawab sapaannya. Sungjin sedang berpikir dimana dia pernah bertemu dengan Jieun, karena tampaknya sangat tidak asing. Pikiran Sungjin akhirnya buyar karena disikut oleh Dowoon.

"Ahh.." Sungjin akhirnya mengeluarkan suara namun sangat awkward. "Annyeonghaseyo. Saya Park Sungjin arsitek di tim 1 dan juga sebagai project manager, ini Yoon Dowoon arsitek juga di tim 1, lalu ada tim produksi Lim Nayeon dan Bang Chan." Jawab Sungjin sambil memperkenalkan tim-nya.

"Mohon bimbingannya." Perbincangan ditutup oleh Jieun, lalu berjalan menuju cubiclenya.

"Kita pernah ketemu dimana ya?" ucapan gombal ini bukan dari mulut Sungjin. Bukan. Melainkan dari mulut Lee Jieun.

*****

Writer's note: sekian dulu chapter 3, maaf kalo garing. Kemarin Bapak Sungjin ulang tahun yeay, tapi hari ini Dedek Dowoon pergi wamil :(. 

Aku janji besok aku akan update lagi. Terima kasih kepada yg sudah baca..

Band KantoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang