Chapter 22

51 17 0
                                    

Friday night 7PM, Apartemen Sungjin

Jieun POV

Sudah satu bulan lebih berlalu sejak kami pacaran. Sungjin masih padat dalam mempersiapkan tampil di festival, dia rutin latihan 3 kali seminggu di studio setiap hari selasa, jumat, dan minggu. Untung kerjaan di kantor tidak terlalu banyak jadi aku masih bisa jalan berdua sama Sungjin atau sekedar makan siang bareng di kantor, bareng karyawan lain tentunya.

Karena mereka adalah band yang ga punya manager, jadilah Sungjin di posisi leader bertugas untuk mengurus semuanya. Makanya selama sebulanan ini Sungjin ga berhenti monitor handphonenya untuk berkomunikasi dengan panitia festival. Tapi mungkin karena Sungjin orangnya teratur dan perfeksionis jadi dia tidak terlalu terganggu untuk memikirkan hal-hal yang printil sekalipun.

Aku sekarang sedang berada di apartemen Sungjin, pesanan makanan kami baru saja datang. Kami memesan 2 porsi jajangmyeon dan 1 porsi tangsuyuk, berhubung si Bapak sedang mengidam 2 makanan itu. Aku membukakan semua makanan tersebut di meja makan, sedangkan Sungjin masih berkutat pada pick gitarnya. Dia sedang memilih pick gitar mana yang nanti akan dipakai manggung.

"Sungjin, makan!" panggilku yang kemudian diiyakan oleh Sungjin, dan dia pun berjalan menuju meja makan lalu mengambil mangkok yang berisi jajangmyeon.

"Sabtu minggu depan aku ada technical meeting lanjut latihan di studio ya.." ucap Sungjin sambil mengunyah tangsuyuk-nya.

"Kamu jangan lupa istirahat ya.."

"Siap, Bu!" teriak Sungjin sambil mengangkat tangan kanannya ke depan dahi sebagai tanda hormat grak.

Ketika Sungjin mulai makan lagi aku melihat dia melahap jajangmyeon membuat sausnya belepotan. Kayanya kelaperan banget, Sungjin yang biasanya apik sekarang malah mulutnya penuh dengan saus. Kemudian aku melirik lagi sepertinya dia makin sengaja deh bikin belepotan, kesel banget liatnya. Lalu aku memberikan tissue untuk Sungjin biar dia yang mengelap mulutnya sendiri.

"Kamu yang bersihin dong~" ucap Sungjin bernada manja.

"Iiih lap sendiri gih!" aku menolak sambil mendorong kepala Sungjin dengan tangan kananku yang sudah dilapisi berlembar-lembar tissue yang sudah kuambil. Akhirnya dia menurut dan membersihkan sendiri saus jajangmyeon di mulutnya. Aku bukannya ga suka, tapi aku belum terbiasa menanggapi afeksi dari Sungjin. Berbulan-bulan mengenal dan dekat dengan Sungjin sebagai teman baik, begitu berganti status malah pusing sendiri. Pusing dengan kegemesan perilaku Bapak Sungjin.

***


Saturday Night 9PM, Studio 505

Sungjin POV

Siang tadi gue bersama semua member 5Live menghadiri technical meeting yang diadakan oleh pihak organizer dari Grand Mint Festival. Kantornya tidak jauh dari kantor gue dan Dowoon. Di technical meeting tersebut kami koordinasi dengan stage manager dan beberapa staff yang bertanggung jawab dengan setting instrument di stage, lighting, dan sound.

Kami memberikan setlist lagu-lagu yang akan kita mainkan, kemudian dari mereka manyarankan beberapa jeda untuk kami break berbicara dengan penonton. Setelah itu staff tersebut menerangkan bahwa akan ada empat stage parallel yang digunakan selama dua hari festival. Kami takjub saat diberitahu bahwa stage yang akan kami pakai adalah yang paling besar karena kami akan full band. Stage kecil yang lain kebetulan untuk performer dengan konsep akustik.

Band KantoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang