Chapter 15

64 19 0
                                    

Firday Night, Yeou Café

Sungjin POV

"Jadi Sungjin hyung udah sembuh?" Brian bertanya kepada gue.

"Udah lah." Jawab gue sekenanya.

"Pastinya hyung, dengan perawatan spesial dari Jieun noona~" tambah Dowoon si bangke. Emang ga bisa ada rahasia di antara member 5Live ini. Kabar gue demam dan Jieun merawat gue langsung diterima oleh semua member 5Live, yang nyebarin siapa lagi kalo bukan si bocah satu ini.

"Hey udah udah." Gue memotong perbincangan childish ini. "Jadi kita mau bawa lagu apa nanti di Grand Mint Festival?" tanya gue sambil berjalan menuju meja yang menjadi langganan kita saat beres perform. Selain Jieun, di meja itu sudah duduk manis Ahn Ji Young pacarnya Wonpil dan juga Nayeon. Gue menyapa mereka semua sebelum pembicaraan tentang Grand Mint Festival dilanjutkan.

Oiya karena Jae mempunyai banyak channel musisi se-Korea, kami semua mendapat tawaran perform di festival musik Grand Mint Festival yang diadakan 2 bulan lagi di Olympic Park. Kali ini untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun kami akan perform dengan konsep live band bukan akustik. Kami semua pastinya sangat senang, karena festival ini berskala nasional.

"Gimana kalau bawain lagu original kita aja. Kalau penonton setia kita kan udah ga asing tuh, dan lagian respon penonton juga baik saat kita nyanyiin lagu-lagu kita sendiri ditambah ini bakal upgraded dengan live band version. How cool is that?!" Jae menjawab dengan semangat membara.

"Gue pada dasarnya setuju. Yang lain gimana?" tanya gue ke forum.

"Setuju hyung!" jawab Brian, Wonpil, dan Dowoon bersamaan.

"Ya udah jadi sepakat semuanya ya. Hari minggu nanti kita ketemuan aja di studio bahas lagu apa yang bakal dibawain sekalian untuk ngulik lagunya. Gimana?" tanya gue lagi.

"Ya siap, Pak!"

Ya begini lah 5Live, kita jarang banget adu pendapat yang sampe gontok-gontokan. Mungkin karena pada dasarnya kita satu visi dan misi jadinya gampang banget untuk mencapai mufakat. Walaupun kalau lagi ngulik lagu terkadang suka aja beda pendapat karena taste musik kita masing-masing beda, tapi entah kenapa mungkin karena pikiran kita yang dewasa jadi selalu selesai aja gitu. Ceilah, tapi bener sih. Pernah lah berantem dikit waktu masih jadi mahasiswa dulu, seringnya gue yang mengalah atau jadi penengah yang dengerin curhatan masing-masing member.


Saturday night 7PM, Apartemen Sungjin

Sungjin POV

Malam minggu ini gue habiskan main bareng PS5 bersama Brian, Wonpil, dan Dowoon. Acara ini tercetus karena pertama gue baru beli barang ini dan kedua karena Wonpil dan Dowoon lagi ga bisa ngapelin ceweknya masing-masing. Jadilah mereka disini bersama para jomblo yaitu gue dan Brian. Kalau Jae dia lagi kerja, dia ada jadwal acara radio yang dia produserin malam ini sampai tengah malam.

Sebagai tuan rumah gue tidak menyiapkan apa-apa, mereka ternyata tau diri juga. Brian datang bawa berkaleng-kaleng bir, Wonpil bawa 3 bungkus besar snack, sedangkan Dowoon bawa 2 pizza ukuran large. Tenang saja ini semua bakal habis, gue dan Brian makannya banyak terutama Brian-the-big-eater bahkan dia bisa makan 7 porsi ramyeon sekaligus.

"Hyung, tumben Jieun noon aga main kesini?" tanya Dowoon yang sedang membuka bir ke-2nya dan sekarang tengah duduk di kursi meja makan di seberang gue.

"Jieun noona sering main kesini?" tanya Wonpil dan Brian berbarengan sambil memegang stik PS masing-masing. Gue liat layar game dalam kondisi pause.

"Apaan sih, ga sering ah." Jawab gue yang lagi mengunyah pizza. Gue ga bohong, sebenernya gue yang lebih sering main ke apartemen Jieun dalam rangka latihan untuk perform. Kalau malam minggu gini sih jarang ya, dia seringnya main sama temennya Jiyeon. Gue pernah ketemu Jiyeon dua kali di apartemennya Jieun, dia teman sejak kuliah yang sekarang bekerja sebagai desainer interior dan part time sebagai model salah satu clothing line lokal. "Dia lagi jalan sama temennya."

"Akrab banget ya, Pak." Ucap Brian usil. Dia dan Wonpil berhenti main game dan berjalan ke meja makan untuk melancarkan pertanyaan lanjutan ke gue. "Gue tau hyung, gitar dia ada simbol tree of life-nya."

"Terus kenapa?" tanya gue.

"Hah tree of life apaan?" tanya Dowoon dan Wonpil. Mereka kebetulan ga tau cerita lengkapnya, di ruangan ini Cuma Brian yang tau itupun ga sedetail Jae.

"Itu dulu Sungjin hyung naksir suara cewek yang punya gitar pink yang ada ukiran simbol tree of life. Makanya doi nih bikin lagunya gara-gara tuh cewek." Jawab Brian.

"Wah takdir nih hyung!" Dowoon teriak. "Kok lo ga pernah cerita sih Sungjin hyung~~" seperti biasa Dowoon clingy, kedua tangannya dilingkarkan ke lengan gue.

"Ga penting, itu udah masa lalu." Jawab gue sambil melepaskan kedua tangan Dowoon, risih.

"Oke oke, masa lalu ya udah kita lupakan. Yang penting sekarang hyung. Sungjin hyung sekarang perasaannya gimana ke Jieun noona? Karena gue liat nih ya, ga mungkin cuma temen aja." Kali ini Wonpil yang bersuara.

Gue terdiam lalu menghempaskan napas. "Iya temen, percayalah. Lagian kenapa sih peduli banget sama kehidupan gue?"

"Iya lah hyung kita peduli. Sungjin hyung itu the most precious person on earth bagi member 5Live. Lo selalu mementingkan kita di atas segalanya. Kita suka kasian ngeliat lo diselingkuhin sama mantan-mantan yang dulu. You don't deserve that. Kebahagian lo adalah kebahagiaan kita semua. Gue memang bukan ahli percintaan karena melihat riwayat hubungan gue yang jarang berhasil, tapi gue cuman mau ngomong kalau jangan melewatkan apa yang ada di depan mata." Brian berpidato panjang lebar, setelah menarik napas dia berbicara lagi. "Gue yakin kalian ketemu lagi bukan hanya kebetulan. Dan gue juga yakin perasaan lo sekarang sama Jieun lebih dari temen. It's so obvious, man. Don't deny it."

"Emang keliatan banget ya?" gue meringis. Si kampret ini menyadarkan gue, omongan dia bener semua. Skak mat gue.

"I'm sorry hyung, gue harus bilang itu semua. Gue observe udah lama sejak Jieun sering dateng ke café bareng lo." Tambah Brian.

"Thanks, Brian. Tapi gue ga akan maju karena gue ga mau merusak pertemanan gue dan Jieun. Hubungan yang terakhir dia jalani sudah bertahun-tahun akhirnya putus, dan gue rasa putusnya juga ga baik-baik. Ya walaupun Jieun kelihatannya sekarang udah nerima tapi gue yakin dia masih trauma." Gue baru kali ini curhat panjang lebar mengenai hubungan percintaan gue ke empat bocah ini, karena biasanya gue hanya cerita sama Jae. Surprisingly, gue merasa lega.

"It's your choice, hyung. Gue ga akan maksa." Jawab Brian.

"Gue dukung hyung. Fighting!" tambah Dowoon.

"Pokoknya Sungjin hyung tetap di hati gue~" Wonpil ikut-ikut kasih dukungan moral dengan aegyo dan tangannya membentuk heart.

"WONPIL!" teriak gue enegh banget liat mukanya.

***

Writer's note: Kemarin jadi malam yang sedih untuk para Mydays nih, Wonpil mau wamil :((( Semoga kita bisa lebih cepat utk ngeliat mereka kambek lagi!

Band KantoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang