Chapter 4

72 21 1
                                    

Monday 10 AM, Heerim Architectural Firm

"Kita pernah ketemu dimana ya?" ucapan gombal ini bukan dari mulut Sungjin. Bukan. Melainkan dari mulut Lee Jieun yang ditujukan kepada Sungjin.

"Kabjagi?" jawab Sungjin tidak sadar, bukannya melanjutkan tapi dia hanya bengong saja.

"Apakah Anda dulu kuliah di Hongik Unversity?" tanya Jieun masih menggunakan Bahasa formal. Bukan kalimat gombal ternyata, tapi Jieun benar-benar penasaran.

"Iya kami dulu kuliah di Hongik University. Kebetulan Sungjin hyung dulu senior saya 2 tahun saat kuliah. Lee Jieun-ssi angkatan berapa?" Dowoon yang diam-diam memperhatikan tiba-tiba merangkul bahu Sungjin sambil menjawab pertanyaan Jieun. Dia tidak tahan untuk mengintervensi interaksi mereka karena tampaknya menarik dan sayang untuk dilewatkan.

"Saya masuk tahun 2011.."

"Wah seangkatan dong dengan Sungjin hyung, ya kan hyung?!" omongan Jieun langsung dipotong oleh Dowoon yang sedang rusuh menggoyangkan bahu Sungjin.

"Aah iya berarti kita satu angkatan dan satu departemen ya. Kalau begitu ga usah formal-formal banget ngobrolnya." Sungjin akhirnya bersuara.

"Tampaknya tim 1 mulai akrab dengan anggota barunya ya. Good." Perbincangan mereka dipotong oleh CEO Kim Ji Hyun yang datang ke cubicle tim 1. "Sungjin, tolong ajak Jieun orientasi kantor, perkenalkan sudut-sudut kantor ini dan juga gedung ini."

"Baik, seonsaengnim." Jawab Sungjin.

"Dan juga tolong jelaskan jobdesknya, kamu supervisi Jieun ya."

Setelah diberikan instruksi oleh CEO Kim Ji Hyun, Sungjin lalu mengajak Jieun untuk keliling kantor dan juga area publik di gedung tersebut. Sambil menjelaskan semua ke Jieun, mereka sempat mengobrol bahwa Jieun sebelumnya bekerja di Busan lalu ada tawaran dari sepupunya bekerja di Seoul langsung diterima tanpa pikir panjang.


Monday 5PM, Heerim Architectural Firm

Hampir semua karyawan di firma sudah pulang kecuali 3 karyawan di tim 1 baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Tampak di cubicle tim 1 masih ada Sungjin, Dowoon, dan Jieun sedang membereskan barang-barangnya untuk pulang. Jieun sudah memakai coat warna khaki ketika Dowoon bertanya kepadanya.

"Jieun noona pulangnya kemana?"tanya Dowoon sok akrab.

"Oh apartemen aku di Jongno-gu. Kalau kamu?" jawab Jieun

"Aku di Bongcheon, ga searah ya. Tapi hyung searah tuh sama-sama di Jongno-gu. Jangan-jangan di Seoul Loft Apartment?" tebak Dowoon.

"Loh kok tau?" jawab Jieun heran.

Dowoon senyum-senyum menyebalkan ke arah Sungjin. Sungjin yang daritadi membereskan barang-barangnya tidak mendengarkan percakapan antara Jieun dan Dowoon.

"Hyung gue duluan ya mau liat-liat cymbal dulu di Nakwon!" tiba-tiba Dowoon sudah memakai coat dan mengambil tas backpacknya dan jalan menuju lift.

"Lah kan Nakwon searah sama apartement gue, ya tunggu lah!" teriak Sungjin.

"Gue mau ngafe dulu sama Nayeon, hyung mau ikut?" jawab Dowoon. Nayeon dari tim produksi merupakan sahabatnya Dowoon. Mereka teman sejak kecil. "Ga mau kan? Udah pulang aja bareng Jieun noona. Bye hyung!" Dowoon lalu masuk ke lift dan turun ke lobby.

"Kamu tinggalnya di Seoul Loft juga?" tanya Jieun.

"Iya di lantai 16.." Sungjin tersenyum lalu terdiam sebentar. "Kamu di apartemen 1602?" tebak Sungjin.

"Hah kamu jangan-jangan di 1601? Pantesan kaya pernah liat. Ternyata kita tetangga haha." Ucap Jieun tertawa.

Setelah memakai coat berwarna hitamnya, Sungjin mengambil tas backpack lalu mengajak Jieun untuk turun ke lobby menggunakan lift. Kantor firma tersebut tidak jauh dari station MRT. Mereka lalu naik MRT menuju apartemennya yang menempuh kira-kira 40 menit. Selama perjalanan mereka mengobrol dan ternyata dulu Jieun juga mengikuti kegiatan mahasiswa band.

"Tapi kok aku ga pernah liat ya?" tanya Sungjin.

"Aku cuma ikut 1 tahun, dan itu juga jarang datang karena dilarang oleh ayahku diminta fokus belajar saja." Jieun meringis.

"Hem sayang sekali. Biar kutebak kamu pasti suka lagu-lagu yang melankolis?" tebak Sungjin. Jieun mengangguk. "Corinne Bailey Rae?"

"Haha sepertinya gampang ya menebak kepribadianku. Hem kalau Sungjin-ssi biar kutebak.. The Script?"

Sungjin kaget. "Wah tepat sekali, aku suka lagu-lagu mereka, easy listening. Dulu aku berharap punya band seperti mereka.."


6PM, Gedung Apartemen

Obrolan mereka mengalir begitu saja, layaknya teman lama yang baru bertemu lagi. Lift yang mereka naiki sudah sampai di lantai 16, pintu lift pun terbuka. Jieun kaget ada orang yang menunggu di depan apartemennya.

"Itu pacarku." Ucap Jieun berbisik. "Terima kasih atas bimbingannya hari ini." Jieun membungkuk lalu meninggalkan Sungjin berjalan menuju 1602.

"Iya sama-sama" Sungjin tersenyum, berjalan menuju apartemennya.

Di dalam apartemen Sungjin langsung rebahan di sofa. Sungjin tidak tahu perasaan apa ini. Awalnya dia sangat senang, karena setelah sekian lama ada orang yang sangat klik dengannya selain member dari 5Live. Padahal ini baru hari pertama bertemu. Namun perasaan senang itu ditarik secara paksa Ketika Sungjin menyadari bahwa Jieun sudah punya pacar.

*******

Writer's note: sekian untuk chapter 4 :)). Gemes ya.. Update selanjutnya paling lambat minggu depan ya..

Band KantoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang