12. Sebuah Luka

159 90 11
                                    

Jangan lupa vote dan spam comment disetiap paragrafnya ya‼️
.
.

"Terkadang lirik lagu saja bisa membawa luka kembali menganga"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terkadang lirik lagu saja bisa membawa luka kembali menganga"

Mentari pagi menyinari bumi. Pukul tujuh kurang sepuluh menit, SMA Britmasaka sudah ramai dengan siswa siswinya. Berseragam rapi dengan dasi terikat di kerah lehernya. Hari ini adalah hari Selasa.

Di gerbang menampilkan enam inti Gervoriez dengan motor sport berwarna merah, diikuti mobil sport berwarna biru di belakangnya. Itu mobil Azrilla.

Kedatangan mereka bertujuh tentu menjadi pusat perhatian siswa siswi SMA Britmasaka. Pesona mereka sungguh membuat yang lain terpanah, terutama Star dan Azrilla.

Star menyugar rambutnya yang sedikit basah. Azrilla tampak rapi dan cantik dengan rambutnya yang terurai. Jhovan menampakkan wajah dinginnya. Alka tersenyum mengedipkan mata pada cewek-cewek yang memandangnya, begitupun dengan Elza. Revan mengangkat dagu sekaligus membusungkan dada sok keren. Sedangkan Rafaka hanya memperlihatkan ekspresi datarnya.

Mereka bertujuh berbaris rapi lalu melangkah dengan santai dan juga percaya diri. Pasang mata yang memandang takjub sekaligus heran, karena mereka bertujuh tampak berbeda. Sama dengan Dara, Fanya, Hilya, dan Syifan yang sudah berada di kelas.

Mereka berjalan menyusuri koridor dengan sangat santai. Hingga pekikan seseorang menghancurkan momen tebar pesona mereka bertujuh.

"HEII, KALIAN!!"
Tentu saja mereka bertujuh menoleh ke belakang dan melihat ada Bu Dita yang menampakkan wajah sedikit marah. Guru itu adalah guru yang sangat memperhatikan peraturan sekolahan, dia jarang hadir karena harus mengajar di SMA lain. Dia mengajar di SMA Britmasaka hanya pada hari Selasa saja.

"SALAH KOSTUM? KENAPA PAKAI SERAGAM PRAMUKA?" tanya Bu Dita pada mereka, membuat teman-teman yang melihatnya pun tertawa. Tidak ada lagi momen tebar pesona. Mereka semua tetap santai meski sudah tahu bahwa mereka salah pakai seragam.

Sudah dipastikan Star, Azrilla, Revan, Dara, Elza, Hilya, Syifan, Alka, Rafaka, Fanya dan Jhovan akan dihukum karena tidak mematuhi peraturan sekolah.

Bu Dita berjalan mendekati mereka bertujuh. "Sekarang hari apa?" tanya Bu Dita menatap tajam muridnya itu satu-persatu.

"Hari minggu, Bu," jawab Alka asal.

"Sudah pasti hari Selasa, lah, Bu. Kalau hari Minggu kita gak akan ke sekolah," celetuk Elza, dia tentu terlihat sangat polos. Tidak ada yang ditakutinya, kecuali papanya.

Star maju selangkah di depan mereka dan menghadap langsung ke Bu Dita. "Maafkan kami, Bu. Kami tahu bahwa kami sudah melanggar peraturan sekolah."

"Benar kata Star, Bu. Jangan hukum kami, ya ... ada alasan dibalik setiap kejadian," sahut Revan. Sama seperti yang lain, Revan juga takut dihukum. Masih mending kalau hukumannya ringan, kalau berat bagaimana?

ATTHARAZKA [Oh Sehun] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang