24. Luka Azrilla

107 21 11
                                    

Jangan lupa vote dan spam comment disetiap paragrafnya ya‼️
.
.

"Hal yang tidak aku sukai dari seorang lelaki adalah perlakuan kasarnya pada seorang perempuan yang hanya sedikit membuatnya emosi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hal yang tidak aku sukai dari seorang lelaki adalah perlakuan kasarnya pada seorang perempuan yang hanya sedikit membuatnya emosi"

Azrilla tengah berdiri di rooftop sendirian. Dia meratapi kehidupannya, semesta sepertinya tak membiarkan dia bahagia. Kali ini, Azrilla tidak berpikir untuk mengakhiri hidupnya atau pun melukai fisiknya. Dia hanya ingin menangis, menangis, dan menangis. Itu lebih baik dari pada melukai diri sendiri.

Perih di hatinya kembali terasa. Hubungannya dengan Star memburuk. Kejadian semalam yang tidak akan pernah terlupakan. Dia bertemu dengan seorang pembunuh ayahnya. Siapa sangka jika akhirnya akan seperti ini?

"ARG! KENAPA SEMUANYA KACAU?" pekik Azrilla meluapkan segala emosinya.

Dadanya sesak, dia terisak. Dia sama sekali tidak bisa menahan pilu. Ia menangis dengan suara yang terdengar kencang, namun untungnya di sini tidak ada orang. Hanya dia saja sendirian. Menangis mungkin bisa melegakan, namun tidak dengan rasa sakit yang tak tertahan. Mencoba terus bangkit dari keterpurukan itu hal yang sulit.

Tiba-tiba Star datang bersama Jhovan, Rafaka, Alka, Elza, dan Revan. Keenamnya menghampiri Azrilla yang berdiri memegang kuat pagar pembatas rooftop.

Star mendekatkan tubuhnya pada Azrilla, dia memeluk Azrilla dari belakang. "Zril, lo mau, 'kan, dengar gue?" tanya Star dengan nada tenang.

Azrilla melepas pelukan itu dengan kasar lalu berjalan mundur menjauh dari Star. "Jangan dekati gue lagi, hiks."

"Gue bisa jelasin, Zrill."

"Mau jelasin apa? Hah?" sela Azrilla. "Gue kira lo nggak akan pernah nyakitin gue, tapi nyatanya apa? Mana janji lo, Star? Mana?"

"Zril, gue juga nggak tau kalau ayah gue bunuh ayah lo. Gue bener-bener nggak tau semuanya."

"STOP! GUE KECEWA SAMA LO. GUE NGGAK MAU DEKAT LAGI SAMA LO. LO JAHAT, LO NGGAK PUNYA HATI! LO ANAKNYA, PASTI LO UDAH TAU DARI AWAL."

"Tenang, Zril. Gue mohon lo jangan kayak gini, gue nggak tega lihat lo tersiksa sepeti ini---"

"---Kalau lo nggak tega, kenapa lo siksa gue?" potong Azrilla. Dia terisak.

Star terus memohon agar Azrilla mau mendengarkannya, namun nihil, Azrilla sama sekali tidak mau mendengar penjelasan apapun dari Star. Emosi Azrila memuncak sekarang, tidak ada yang bisa mengendalikannya kecuali dirinya sendiri.

"Jangan nangis, Zril." Star masih terlihat tenang. Dia memegang kedua tangan Azrilla.

Azrilla menyentaknya dengan kasar. "PERGI DAN JAUHI GUE! JANGAN PERNAH MUNCUL DI DEPAN MATA GUE! DASAR ANAK DARI SEORANG PEMBUNUH!"

ATTHARAZKA [Oh Sehun] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang