7. Pertemanan

272 170 25
                                    

Jangan lupa vote dan spam comment disetiap paragrafnya ya‼️
.
.

Jangan lupa vote dan spam comment disetiap paragrafnya ya‼️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pertemuan antara kita mungkin sedikit berbeda. Maaf, karena aku telah melihatmu sebagai sosok lain yang itu bukan dirimu"

Matahari sudah tenggelam, hari mulai petang, dan jarum jam menunjukkan pukul delapan. Angin yang berhembus menciptakan dingin di tubuh. Ada hati yang masih rapuh, ada luka yang belum sembuh, ada batin yang tak henti mengeluh.

Malam ini Azrilla datang ke basecamp bersama Star, keramaian di basecamp sangat disukai Azrilla. Dulu saat masih bersekolah di SMA Kalismatna, dia selalu merasa sepi. Bukan tidak ada yang mau berteman dengannya, tapi dia merasa dunia nya telah hancur.

"Hey, Zrill. Kenapa lo diem aja? Senyum gitu, atau bicara apa aja terserah lo," ujar Alka mengajak bicara Azrilla.

"Di sini cuma lo yang cewek, di SMA kita juga cuma lo yang berani bertingkah manis di depan Star. Star juga ngga nolak, ini pertama kalinya," ungkap Revan dengan raut wajah kebingungan. Memang ini hal yang mustahil.

"Sebelumnya, kejadian ini mustahil banget bagi kita-kita yang berteman sama Star," imbuh Jhovan.

"Apa, sih, yang enggak kalau Tuhan sudah berkehendak?" tanya Elza sok bijak.

"Waah.. Pinter juga lo ya," balas Alka membuat Elza menundukkan kepalanya.

"Ngapain nunduk coba?" tanya Revan pada Elza.

"Gapapa," jawab Elza singkat.

"Kalau boleh jujur, gue suka banget lihat Star diperlakukan manis sama Azrilla," ujar Alka masih ditopik pembericaraan yang sama.

"Gue juga," sahut Rafaka.

Elza mengangguk setuju, begitupun Jhovan.

"Gue enggak," ucap Revan dengan tatapan sinisnya. Semua semakin bingung dengan apa yang diucapkan Revan. Hanya dia satu-satunya yang tidak menyetujui.

"Kenapa? Lo suka sama Azrilla?" Star angkat bicara dengan mengangkat sebelah alisnya.

"G-gu-gue.. Emmmpphh.." Elza membungkam mulut Revan agar tidak melanjutkan kalimatnya.

"Star udah malam, lo anterin dia pulang! Kasihan." Kata Elza mengarahkan dagunya ke Azrilla.

"Mau pulang?" tanya Star lembut pada Azrilla.

Azrilla masih diam, tapi dia mengangguk dan beranjak pergi dari basecamp bersama Star. Tatapan matanya kosong, seperti tidak ada kehidupan di sana.

Setelah mereka berdua pergi, barulah Elza melepaskan tangannya dari mulut Revan.

"Lo apa-apaan, sih, Za? Ga bisa napas gua."
Tentu saja Revan sangat kesal dengan tingkah aneh Elza. Dia menatap tajam Elza.

ATTHARAZKA [Oh Sehun] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang