Jangan lupa vote dan spam comment disetiap paragrafnya ya‼️
.
."Kebahagiaan yang sebenarnya adalah ketika aku merasa dekat denganmu"
Malam ini Bulan di rumah Kavin. Bukan hanya untuk belajar saja, tapi untuk bersenang-senang. Sudah beberapa hari Bulan dan Kavin tidak saling bertemu, hanya berbicara lewat pesan Whats'App saja. Bukan karena apa-apa, hanya saja mereka berdua sama-sama sibuk dengan tugas sekolah masing-masing dan siang tadi mereka sudah berencana untuk mengerjakan tugas bersama-sama. Meski beda sekolah, beberapa pelajaran mereka ada kesamaan.
"Kak, tugas lo apaan?" tanya Bulan pada Kavin.
Mereka berdua tengah duduk di karpet bulu berwarna biru di kamar Kavin. Sejumlah buku berjajar rapi di rak yang terletak di pojok kamar Kavin. Kamarnya terlihat rapi.
"Biologi, Lan. Lo?"
"Sama juga."
Tangan mereka mulai membuka buku dan membolak-balik halamannya untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang ada di buku tugas mereka.
"Pertanyaan pertama, apa yang dimaksud metabolisme?" Bulan mencoba membaca soal.
"Rangkaian atau proses yang terarah dan teratur di dalam sel tubuh melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga diperlukan atau dihasilkan bahan-bahan tertentu seperti unsur, molekul, senyawa atau energi."
Kavin menjawab dengan lancar, karena sebelumnya gurunya di sekolah sudah menjelaskannya lebih dulu dibanding Bulan.Satu jam sudah berlalu, tugas telah selesai dikerjakan. Sekarang saatnya saling bertukar cerita. Bulan merasa jenuh sedari tadi berkutat dengan buku. Dia mulai merebahkan tubuhnya di ranjang Kavin. Matanya menatap langit-langit kamar Kavin.
"Lo nggak kangen sama Kak Bintang?" tanya Bulan dengan raut wajah datar.
Kavin masih duduk di karpet itu dan bermain game di ponselnya. "Kangen, mau gimana lagi? Kita juga nggak akan bisa ketemu dia."
"Lo kok santai banget, sih, Kak? Nggak ada sedih-sedihnya." Bulan beranjak dan duduk di samping Kavin lalu menyandarkan kepalanya di bahu Kavin.
"Gimana, Lan? Gimana? Kita udah beda dunia sama Bintang. Kita do'a in dia aja, semoga dia masuk surga." Kavin berkata tenang, tapi ibu jarinya masih saja menekan-nekan ponselnya.
"Kak ... gue pengen ketemu Kak Bintang," lirih Bulan, air matanya kini luruh. Perasaannya berubah jadi pilu. Dadanya sesak, dia masih mencoba untuk tidak melakukan apapun yang akan melukai fisiknya. Karena sejak kejadian di rooftop bersama Star, Bulan tidak lagi berpikiran untuk menyakiti tubuhnya. Ia selalu menahan setiap amarah dan emosi yang ada di dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTHARAZKA [Oh Sehun] ✔️
Fiksi RemajaAttharazka ketua geng besar di SMA Britmasaka, Geng Gervoriez. Menjunjung tinggi perdamaian, namun akan melawan jika mereka di serang. Geng Gervoriez merupakan musuh terbesar Geng Revoriorz di bawah pimpinan Revirgo. Hadirnya Attharazka memberi warn...