🖤 Eksekusi

16.9K 1.1K 14
                                    


Li wei menatap nanar makam dayang Jia mee. Kenapa Tuhan sangat cepat mengambil nyawanya. Ini semua salahnya. Seharusnya dia tidak mudah tertipu.

Dayang Jia mee adalah orang yang sangat setia. Dia merawatnya seperti anak sendiri dan apapun yang terjadi selalu lebih mengkhawatirkan dia daripada dirinya sendiri. Seperti kejadian kemarin, jika saja dayang Jia mee tidak mencegahnya maka nyawanya dan anaknya yang akan hilang.

"Maafkan aku.... " bisiknya lirih

"Kau bilang kau sangat menyayangiku tapi... Tapi kenapa kau meninggalkan ku?Apa kau lelah mengurusi ku yang keras kepala ini sehingga pergi secepat itu?Apa kau tau jika aku juga menyayangimu? Kau adalah orang pertama yang kutemui sekaligus orang pertama yang meninggalkanku. Kau terlalu baik padaku dan aku bahkan belum membalas semua kebaikanmu. Kenapa kau pergi secepat itu......? "

"Aku berjanji padamu. Aku akan membalas dia. Dia juga harus mati iya selir Xia he juga harus mati. Aku tidak akan membiarkannya bahagia setelah membunuh orang yang sangat berarti untukku.. Tidak akan... "


Dibalik pohon seseorang menatap kearah li wei dan perasaan bersalah muncul di hatinya. Sekarang dia tau kenapa kaisar lebih memilih li wei daripada yang lain. Itu karena Kebaikan dan ketulusan hatinya.li wei memang pantas di cintai.







🖤💚

Bunyi pintu di buka membuat lamunan Xia he sirna. Rasa sakit bekas cambukan yang kembali di dapatkan membuatnya meringis perih. Ini tidak seberapa dengan rasa sakit di hatinya.

Matanya menatap kosong ke depan. Sepertinya ini adalah akhir dari hidupnya. Dulu dia pernah bermimpi menikah dengan seorang kaisar dan hidup dengan bahagia. Tapi sepertinya itu hanya mimpi dan tidak akan pernah menjadi kenyataan.

"Hahahahhhh........ " tawa kepedihan keluar dari bibirnya

Dulu dia dianggap perempuan paling cantik dan paling beruntung. Tapi sepertinya tidak. Orang yang dicintai tidak menginginkannya bahkan semua orang tidak menginginkan nya. Sungguh miris.

"Kau bahkan masih bisa tertawa saat ajal akan menjemputmu. Sepertinya kau memang sudah gila" ucap prajurit yang membuka pintu tadi

"Cepat seret dia. Bawa ke lapangan.... "





🖤💚

Xia he berjalan di tengah lapangan dengan diseret oleh dua prajurit. Semua orang memandangnya rendah juga muak.

Dan disana ada ayahnya jenderal Xia yang meronta-ronta ingin mendekatinya tapi di hadang oleh beberapa pengawal.

"Yang mulia tolong ampuni putriku, aku mohon jangan hukum dia" mohon nya dengan air mata yang berjatuhan menatap nanar putrinya. Dari jauh Xia he mencoba tersenyum meski hatinya terasa perih melihat ayahnya yang memohon seperti itu karna kesalahan yang dia perbuat

"Seharusnya putrimu di siksa lebih parah lagi. Hukuman itu terlalu cepat untuknya... " sambung ibu suri yang memandang Xia he dengan kemarahan.

"Tidak tidak yang mulia. Tolong ampuni Xia he hamba mohon yang mulia. Hanya dia Satu-satunya yang hamba miliki. Tolong kasihanilah dia"

"Keputusanku sudah bulat jenderal Xia. Waktu itu aku mengampuninya karna aku mengingat kesetiaan mu pada kerajaan ini. Tapi dia kembali membuat kejahatan dan kesalahan kali ini sangat fatal hingga menyebabkan orang yang tidak bersalah mati karenanya dan tidak ada pengampunan untuknya"

Xia he menatap mata itu. Mata yang selalu menatapnya tajam. Dia tersenyum miris hatinya sakit setiap kali menatap mata itu dan pandangannya beralih menatap li wei. Mata yang biasa menatapnya acuh sekarang penuh dengan kebencian. Ya dia memang pantas di benci dan semua orang membencinya.

Selir Kesayangan KaisarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang