🖤 Keras kepala

26.8K 2.1K 11
                                    


Saat sedang menikmati semilir angin tiba-tiba pandangan Li wei jatuh ke pohon apel yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri. Tanpa membuang waktu dia langsung bergegas menuju pohon itu. Jia mee dan beberapa dayang yang melihat selirnya pergi pun berlari berusaha mengikutinya.

Matanya berbinar melihat apel yang terlihat menggiurkan itu.dia langsung memanjat dan memetik apel. Setelah itu mencari posisi aman untuk duduk. Jia mee dan dayang yang lain terkejut melihat nona nya itu yang terbilang sangat berani.

" Nonaaaaaaa..... "Panggilnya sambil mengatur nafas

" Nona apa yang anda lakukan di atas sana? "

" Kau tidak lihat aku sedang menikmati apel. Kau mau? " tawarnya sambil kembali memetik beberapa apel lain

" Ti... Tidak nona. Saya mohon turunlah jika tidak, kita akan mendapat masalah besar "takut-takut dia menatap kesekililing waspada takut jika ada orang lain yang melihat

" Masalah besar apa maksudmu? Aku hanya makan buah apel lalu apa masalahnya"setengah kesal, hell dia hanya makan apel. Apakah hanya makan apel bisa membawa kita dalam masalah. Tidak kan, bahkan apel bergizi untuk tubuh

" Nona sebenarnya pohon apel itu milik yang Mulia Kaisar, bahkan kaisar sendiri yang menanamnya. Bukan hanya itu, kaisar akan lebih marah jika tau anda memanjat pohon. Tolong nona turunlah "jia mee dengan ekspresi memohon berharap nonanya cepat turun sebelum ada orang lain yang datang.

" Aku tidak perduli jika pohon apel ini miliknya, yang aku tau saat ini aku sedang lapar dan aku ingin makan apel. Disana juga ada pohon apel. Tidak bisakah dia berbagi sedikit"kesal karena acara makannya diganggu

" nona jika nona lapar hamba bisa membuatkan makanan untuk anda. Jika anda ingin apel, saya bisa meminta para pengawal untuk memetik apel yang disana tanpa harus memanjat sendiri"bujuknya lagi

"Tidak aku ingin apel yang ini. Memang apa bedanya apel yang ini dan yang disana? Bukankah sama-sama buah apel"

" masalahnya kaisar pernah bilang jangan mendekati pohon apel ini. Saya tidak tau kenapa. Tapi yang pasti yang Mulia punya alasan sendiri. Anda bisa memakan apel di pohon lain karna itu memang milik istana"

" Sudah kubilang aku tidak perduli dan mulai sekarang pohon apel ini milikku"dengan tampang tidak berdosanya dia kembali memakan apel itu dan dayang jia mee pun tidak bisa berkata apa-apa lagi. Nonanya sangat keras kepala.

Selir Jiao fen mengintip dari jauh dan tersenyum penuh arti. Dia langsung menuju ke kediaman Kaisar di ikuti dayang pribadinya.

Dia langsung menerobos masuk ke dalam ruangan kaisar dan kaisar yang melihat itu langsung menatapnya tajam.

"Beraninya kau masuk keruanganku tanpa mengetuk pintu dahulu. Apa posisi selir membuatmu bebas keluar masuk ke ruangan orang lain sesuka hatimu hah... ?" memukul meja dan bangkit berdiri menghampiri Jiao fen dengan kemarahan

"Ampun yang mulia maafkan hampa tapi ini benar-benar mendesak" menunduk gugup tidak berani menatap kaisar. Ruangan terasa dingin dan mencengkram.

"Katakan ada urusan apa kau kemari hingga lupa sopan santunmu" masih dengan mimik wajah geram

" itu selir Li wei"jawabnya gugup sambil meremas jarinya

"Ada apa dengan selir li wei. Cepat katakan jangan membuang waktu"

" Saat sedang berjalan di lorong istana hamba tidak sengaja melihat selir li wei sedang memanjat pohon apel milik anda dan memakan buah sambil duduk dahannya"jelasnya dalam hati menyeringai memikirkan nasib li wei setelah ini. Dirinya tidak sabar melihat li wei dihukum.

Selir Kesayangan KaisarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang