Li wei merasa sangat bosan. Kejadian kemarin sama sekali tidak membuatnya takut untuk kembali berulah. Lihat saja dia akan kembali membuat masalah, Toh lama-kelamaan kaisar akan merasa kesal dan muak dengannya.
Dia mengunjungi kandang kuda dan pengawal yang berada disitu melongo tidak percaya. Mereka pikir selirnya akan merasa trauma dan tidak berani datang kesini lagi tapi sepertinya mereka telah salah.
" Hormat hamba, Selir li wei, ada apa anda berkunjung kemari? "Tanyanya sambil menunduk hormat
" Tentu saja untuk berkuda, memangnya apa lagi? "Jawabnya acuh
" Kalau begitu silahkan pilih kuda yang ingin anda tunggangi"
Li wei mengetukkan jarinya kepipi dan matanya menyipit tajam menatap beberapa kuda yang berada disitu.pilihannya jatuh ke kuda berwarna hitam yang terlihat gagah dan tangguh.
"Aku mau yang itu " tunjuknya berbinar
Pengawal itu kaget sekaligus tergagap sambil hati-hati menjawab.
" Emm mohon maaf selir li wei tapi itu... Itu adalah kuda milik kaisar"sambil meneguk ludah dia kembali menjawab
"Lihatlah di sebelah sana itu ada kuda berwarna putih, sangat cantik dan anggun seperti anda " tunjuknya pada kuda yang berada di ujung
" Tidak... Aku mau yang hitam titik... Aku istri kaisar dan aku berhak menunggangi nya"amarah mulai menguasainya. Mentang-mentang kuda itu milik kaisar, jadi dia tidak boleh menunggangnya begitu huh
" Minggir aku ingin menaikinya "desisnya tajam. pengawal itu hanya pasrah dan menyingkir dari hadapan nya. Kuda milik kaisar terkenal pemilih, hanya orang yang tangguh yang bisa menaikinya. Bahkan pangeran dan jenderal tidak bisa menjinakkan nya,dirinya saja tidak pernah sekalipun menaikinya. Hanya Kaisar yang bisa membuat kuda itu menurut. Sepertinya dia harus siap menerima konsekuensi, jika terjadi sesuatu pada selir Li wei.
Li wei mendekati kuda itu dan mengeluarkan sebuah apel dari kantongnya entah dia ambil darimana.Mengelus lembut kepala kuda itu dan menyodorkan apel itu ke mulut kuda yang langsung dimakannya. Li wei tersenyum senang saat tidak mendapati penolakan dari kuda itu.
Dia membuka kandang kuda dan langsung menaiki kuda itu. Mencoba memegang tali kekang dan mulai menghentakkannya. Kuda itu mulai berlari dan lama-kelamaan semakin kencang. Li wei tersenyum senang, menutup matanya sambil menikmati angin menerpa kulit wajahnya. Sudah lama sekali dia tidak berkuda.
Para pengawal dan dayang yang melihat itu langsung terpukau sekaligus menganga. Mereka tidak menyangka kuda kaisar yang terkenal nakal dan pemilih dapat dengan mudah di jinakkan oleh selir li wei.
Tatapan tajam nya serta senyuman lebar di tambah rambut panjangnya yang berkibar membuat mereka terpesona akan keindahannya. Termasuk kaisar xiuhuan yang sedari tadi memperhatikan li wei dari jauh.
Deg.... Jantungnya kembali berdetak kencang. Entah kenapa dia tidak suka ada orang lain yang memperhatikan kecantikan selirnya. Cemburu itulah yang dirasakannya. Mengepalkan tangan kuat seakan ingin menghajar wajah para pengawal yang sedari tadi terus menatap selirnya.
Setelah puas menunggangi kuda, li wei hendak turun tapi dia kehilangan keseimbangan nya dan seseorang menangkap tubuhnya.
Li wei mencoba membuka mata dan matanya langsung terpesona melihat pria yang berada dihadapannya.
" Ah aku sungguh beruntung bisa melihat malaikat setampan ini... "Dia menoel-noel pipi pria itu seolah ini hanyalah ilusi. Lantas pria itu langsung merasa gugup dan pipinya memerah
" Nona apa anda baik-baik saja? "Tanyanya khawatir
" Eh... "Li wei tersadar dan dia langsung tergagap, ternyata ini bukan ilusi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Kesayangan Kaisar
RomanceSeorang gadis berlari dengan kesusahan karna pakaian yang digunakannya, sedangkan di belakang ada dayang dan para pengawal yang berusaha mengejarnya... " Nyonya kumohon berhentilah berlari, anda belum sembuh total " " sudah kubilang berhenti mengej...