Hai guys!
Makasi banget masih stay di sini,Kalian nunggu aku up?
Ini aku up, happy reading ya!
Setelah itu di tungguin ga?
Hahahaha!
____🏜️🌟____
"Papa, mama, adek mohon jelasin. Adek berhak tau semuanya," El lelah sungguh membujuk kedua orang tuanya, mereka kekeh untuk bungkam.
El masih di rawat dirumah sakit, sudah dua hari ia mendekam disini untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif, dan selama itu juga Arka tak pernah datang lagi. Malam itu arka pergi meninggalkan El sendirian di kamar inapnya, tak menghiraukan pesan sang mama.
Saat Dina pulang dan menanyakan kepada sang empu langsung, Arka bilang di ada urusan yang lebih penting dari pada menjaga Elvano.
Dina kembali gagal ternyata, tak ada jalan lain, Dina dan Gustav memang harus memisahkan mereka berdua guna melihat bagaimana Arka bisa bertahan tanpa sang adik, atau mengetes ikatan mereka berdua.
"Papa bilang tidak ada yang perlu dijelaskan boy," kata Gustav singkat.
"Adek bobo ya, istirahat katanya mau cepet sembuh," Dina tersenyum melihat El mengangguk, mengiyakan wantinya barusan.
"Tapi adek mau susu..."
"Sebentar papa buatkan," Gustav beranjak membuat susu untuk Elvano, sementara Dina sudah berbaring di sebelah anaknya.
Berselang beberapa menit susu dalam dot itu sudah selesai Gustav buat, lalu iq berikan pada Elvank, sang empu langsung meminumnya dengan rakus. Dina hanya mengusap rambut El yang lepek karna keringat, mengingat pendingin di kamar inap khusus ini mati, karna El sendiri tak kuat suhu ruangan yang dingin.
Gustav menurunkan suhu ruangan agar El tidak kepanasan, lalu duduk di sofa untuk memikirkan matang-matang keputusannya.
"Pa, ini jalan terbaik." Gustav menatap Dina yang datang mendekat.
"Adek udah tidur?" Dina mengangguk pelan, Gustav sempatkan untum menoleh ke arah ranjang, benar El tertidur pulas dengan pacifier bayi yang anak itu emut.
"Pantesan aja tadi adek rewel, anaknya ngantuk ternyata," Dina terkekeh menanggapu, benar jika El sudah mulai rewel itu berarti dia sedang mengantuk, selain efek anaknya sedang sakit juga sih.
"Menggemaskan sekali."
"---Papa akan bicara untuk terakhir kali kepada Arka, jika tidak maka jalan ini adalah jalan satu-satunya," ucap Gustav serius, rencana nya untuk memisahkan kedua putra nya bukanlah tanpa sebab.
"Huftt... Semoga El tidak menolak hal ini," ujar Dina sendu berat rasanya.
"Menolak atau tidak, El akan tetap papa pisahkan dari Arka," ujarnya dengan nada tegas.
"Mama juga setuju, adek harus sembuh."
____🌟🏜️____
Hari ini El sudah di perbolehkan pulang. Setelah hampir tiga hari ia mendekam di rumah sakit, El tampak ceria wajahnya juga berseri bahagia."Yey! nanti El mau peluk Jeje erat-erat!" Jeje adalah hewan peliharaan El. Mau tau Jeje hewan jenis apa?
"Iya nanti ketemu, tapi bentar aja, Adek masih perlu banyak istirahat," Dina mengusak rambut hitam legam sang anak. Wanita cantik itu tersenyum manis kala melihat aksi menggemaskan El.
El duduk di ranjang seraya mengayunkan kakinya, dengan bibir tipisnya yang menyedot susu, sembari menunggu papanya datang dari toilet.
"Seneng banget kayanya, senyum-senyum sendiri," Gustav datang dari pintu lalu menghampiri keduaya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ELVANO [END]
Teen Fiction[End] [Brothership] [Family]. _____ Happy reading!! high rank! #04-protektif. #05-sakit. 21 Januari 2022. #01-brotherhood. 12 Pebruari 2022. #01-brotherhood. 17 Pebruari 2022. #01-angsat. 22 Pebruari 2022. #02-bungsu. 22 Pebruari 2022. #02-overprot...