Hai pren.
Gimana hari ini? semangat selalu ya apapun keadaan nya.Kalau dengan baca karya gak jelas gue kalian seneng, demi apapun gue lebih seneng.
Selamat baca kawan💗
_🌟🏜️_
Pagi-pagi sekali seisi mansion sudah di hebohkan dengan pertengkaran dua orang yaitu Elvano dan Arka, dua adek-abang itu bertengkar karna Arka, sang abang tidak mengijinkan Elvano, sang adik ke mall hari ini."Ayo lah kak, mumpung mama sama papa lagi kondangan," bujuk Elvano tak menyerah.
Arka yang sedang asik meminum jus jeruk buatan nya seketika tersedak mendengar kata 'kondangan' dari mulut sang adik.
"Kondangan, kamu kira papa sama mama dateng ke acara hajatan," ucap Arka kemudian lanjut meminum jus buah nya seraya menonton berita, menghiraukan sang adik yang terus merengek di sebelahnya.
"Iya, maksud adek itu, ke hajatan."
"Bhahahaha. Tuan Gustav pranaya kondangan di acara hajatan," Arka tertawa keras, membuat El mendengus kesal.
''Abang is! ayok kita ke mall. Mau belanja sama main," rengek nya lagi, El tak menyerah kali ini.
Arka tak membalas, dia masih diam seraya menatap layar televisi.
Bukan tanpa alasan, Arka tak mau mengajak Elvano jalan-jalan. Anak itu tiba-tiba demam tadi pagi meski tak terlalu tinggi.
Merasa tak ada balasan El menyadarkan kepalanya lelah pada bahu sang kakak."Capek." ucapnya pelan.
Arka menarik sang adik masuk ke dalam dekapan nya, mengusap surai legam sang adik dengan lembut."Istirahat ya? bobo abang puk-puk," tawar Arka, badan bocah nakal ini bahkan masih hangat meski tak sehangat tadi pagi.
"Tidak, El hanya ingin jalan-jalan bang."
"Iya, tapi gimana kalau ke mall nya nanti sore mau? sama papa dan mama juga. Sekarang bobo ya?" tawar Arka lagi, terdengar helaan nafas pasrah dari Elvano, tapi kemudian anak itu mengangguk.
"Iya, janji ya? awas aja abang bohongin adek!" ucapnya semakin menyamankan posisi.
"Maid, buatkan Elvano susu," titah Arka kepada seorang pelayan.
Tak berselang lama susu dalam dot itu selesai di buat, Arka segera memberi nya pada El dan di terima baik oleh sang empu.
Melihat El mulai mengantuk, Arka membawa anak itu ke gendongan koalanya lalu mengayunkan nya pelan seraya mengusap punggung sang adik, kebiasaan seorang Elvano jika mau tidur.
"Mbul, pusing gak kepalanya?" tanya Arka pelan.
El menggeleng, hanya saja badannya terasa kurang enak saat ini.
Tangan Elvano yang awalnya aktif memainkan rambut belakang Arka mulai mengendur, bersamaan dengan botol dot yang tersisa setengah itu terlepas dari mulut sang adik yang masih tersembunyi di dada bidangnya.
Bisa Arka tebak anak itu sudah terlelap, dari pagi El rewel sekali, bahkan tadi orang tuanya hampir tidak jadi pergi ke pesta salah satu rekan bisnis mereka karna El rewel. Beruntung arka berhasil membujuk nya.
Gustav dan Dina juga tak pergi lama, mereka paling akan datang sebentar lalu kembali ke rumah, karna anak bungsunya itu sedang demam.
Yaa, biar datang saja kawan.
Sebelum membawanya ke kamar Arka mengecup pipi Elvano gemas, lalu kembali mengayunkan nya agar lebih nyenyak, Arka tau anak itu belum nyenyak.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVANO [END]
Teen Fiction"Abang, El mau di suapin abang." -Elvano. "Punya tangan juga lo!" -Arkana. Ini kisah Elvano. ⚠️Warning⚠️ 1)Banyak typo and kata kasar. 2)Konflik ringan. 3)No plagiat! 4)Lapak brothership not BxB! Cerita ini murni hasil pemikiran dan ide saya sendir...