Happy reading 🌟🏜️
Tandai typo!_🌟🏜️_
Pagi-pagi buta arka masuk kedalam kamar kedua orang tuanya hanya ingin menanyakan kapan mereka akan kembali ke Indonesia. Itu membuat Gustav dan Dina terbangun.
"Pelan-pelan ngomong nya nanti kebangun bayinya rewel" ucap Dina.
Entah mengapa arka justru mengangguk dan memelankan suara serta meminimkan pergerakan nya. Ia ikut duduk di atas ranjang luas di kamar itu. Bisa Arka lihat Elvano tertidur nyenyak seraya memeluk Gustav dengan mulut tersumpal empeng.
"Abang kenapa? engga bisa tidur?" tanya sang mama.
Arka merebahkan tubuhnya dan menjadikan paha Dina sebagai bantalan. Dengan lembut wanita yang usianya hampir berkepala empat itu mengelus rambut sang sulung.
Bukan siluman ygy.
"Kapan kita ke Indonesia ma?" tanya arka menatap langit-langit kamar.
"Arka, adik kamu baru aja pulih, kita undur dulu ya. Mungkin besok atau rusa" balas Dina lembut.
"Kelamaan. Lagian kan banyak yang ngerawat dia disini," ucap Arka malas.
Gustav mendengar semuanya namun ia memilih diam karna sedang ada El di pelukan nya. Jika El sampai terbangun urusan nya tambah sulit.
"Bapak-bapak nyimak," Gustav berucap sangat pelan dengan nada panjang.
"Aelah si babe."
Dina terkekeh kecil."Abang gak mau jalan-jalan dulu di sini? mumpung udah di London kan" usul Dina membuat binar di mata arka.
"Astaga!" Arka langsung bangun dan duduk di depan Dina.
"Abang sttt.." peringat Dina.
Arka menutup mulutnya rapat-rapat kala melihat El yang menggeliat tak nyaman.
"Aman, lanjut.." kata Gustav.
"Astaga! kenapa engga kepikiran sih ma. Arka mau jalan-jalan dulu deh disini," ucap Arka, sejak lama ia memang ingin pergi ketempat-tempat populer yang ada di London.
Meski saat beberapa kali dia kesini selalu terlupa. Karna ga mood ga punya ayang.
Ga dengg..
"Nah iya, Abang bisa jalan-jalan dulu," ucap Dina di angguki Arka.
"Iya nanti ajak Dika aja," ucap Arka.
"Terserah bang, yang penting hati-hati" peringat Dina.
Arka mengangguk kemudian memeluk tubuh sang mama manja. Hingga..
"Eughh.." semua atensi tertuju pada Elvano yang mungkin terusik karna pembicaraan Gustav, Dina, dan Arka.
"Astaga," Dina mendekat lalu mengusap punggung El agar kembali terlelap. El sangat susah tidur semalam ia bahkan terjaga sampai jam dua pagi, membuat Dina dan Gustav yang tentu saja kewalahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVANO [END]
Teen Fiction"Abang, El mau di suapin abang." -Elvano. "Punya tangan juga lo!" -Arkana. Ini kisah Elvano. ⚠️Warning⚠️ 1)Banyak typo and kata kasar. 2)Konflik ringan. 3)No plagiat! 4)Lapak brothership not BxB! Cerita ini murni hasil pemikiran dan ide saya sendir...