Bro absen sini-sini!
Happy reading Yoo!_🌟🏜️_
Tidak ada yang berubah, semua kembali seperti semula. Awal yang tak pernah berakhir dan akhir yang selalu saja datang menyakitkan. Pemuda manis dengan gigi kelinci itu kembali tertunduk diam, seraya menggigit bibir bawahnya takut.
Tau kan kalian? rasa ini benar-benar menyakitkan. El semakin terisak dan memundurkan langkahnya hingga membentur tembok gudang.
"Lo pikir segampang itu lo dapetin maaf gue?" langkah itu berjalan maju, membuat El benar-benar ketakutan bahkan untuk berdiri saja, rasanya tak ada tenaga sedikit pun.
"Ma-maaf," hanya itu yang bisa anak itu ucapkan, ia tak tahu akan kembali di mainkan seperti ini.
"Lo pikir gue mau percaya sama penjelasan papa? terlalu banyak drama Cih!" Arka berdecih, papanya kira ia sebodoh itu untuk langsung percaya dan menyesal.
El berusaha mengatur nafasnya yang mulai berat karna debu. Ia berdiri seraya berpegangan di tembok, menatap penuh kekecewaan tepat pada manik arka.
Rasa sakit yang El rasakan tak sebanding dengan hatinya saat ini. Ia merasa kembali di buat jatuh setelah di bantu untuk bangun.
"Apa! mau abang apa hah!? mau bunuh El? bunuh aja gak usah bikin drama menyakitkan ini!" El maju beberapa langkah tepat dua langkah di depan arka.
"-Gila ya lo!? berkali-kali gue berharap. Yang lo lakuin cuma hancurin semuanya, hancurin mental gue! hancurin hati dan perasaan gue! lo pikir semua itu gak nyakitin hah!?" Emosi Elvano mulai memburu bahkan tangan nya terkepal kuat.
Arka malah maju kemudian menjambak rambut Elvano hingga mendongkak menatapnya. Emosinya seakan di uji dengan keberanian yang El tunjukan, di tambah rasa tak nyaman sangat kata 'bunuh' menusuk rungu.
"Lo pikir dengan gak ada nya yang dukung gue, bakalan buat gue berhenti, bego! Bego! kasian banget sih lo. Udah haram, hidupnya menyedihkan lagi," kekehan arka membuat hati El semakin terasa sakit, bahkan seperti di tubruk banteng marah.
"hiks! Sakit banget rasanya. Abang buat El jatuh lagi. El kira ini harapan terakhir, dan ini pasti seperti yang El kira abang ini yang terakhir!" ujar El susah payah, kepalanya seakan di cabut paksa oleh Arka sakit sekali!
"EL BENCI SAMA ABANG!!" teriak El.
Arka mengeraskan rahang dan tanpa perasaan menghempas kuat tubuh Elvano hingga membentur tembok. El hanya bisa menutup mata menikmati sensasi sakit di seluruh tubuhnya tak terkecuali. Bahkan sekarang cairan kental berwarna merah pekat sudah menghiasi tembok yang mengalir hingga lantai.
Tubuhnya serasa remuk, kepalanya seakan di hantam batu besar, dengan oksigen yang seakan menjauh tak dapat El hingga, dan satu titik kehidupan nya yang berdetak kencang tak karuan menimbulkan nyeri luar biasa hebat. Belum lagi hatinya.
"Abang, adek mau pulang," perlahan mata jernih itu terpejam damai.
Sakitnya tak terasa lagi, dunia menggelap tanpa tau cahayanya redup.
Mata arka sontak membulat sempurna ia sempat meringis dan memejamkan mata sejenak tadi untuk menahan emosi. Tapi setelah membuka mata yang dia lihat bukan pemandangan baik, tapi sangat buruk!

KAMU SEDANG MEMBACA
ELVANO [END]
Roman pour Adolescents[End] [Brothership] [Family]. _____ Happy reading!! high rank! #04-protektif. #05-sakit. 21 Januari 2022. #01-brotherhood. 12 Pebruari 2022. #01-brotherhood. 17 Pebruari 2022. #01-angsat. 22 Pebruari 2022. #02-bungsu. 22 Pebruari 2022. #02-overprot...