Bagian -21.

20.6K 1.9K 260
                                    

Sat-set-sat-set.
happy reading pren!

_🌟🏜️_

"Bisa kau hitung sendiri Gustav, berapa kali El masuk rumah sakit belakangan ini? apa yang terjadi?" jelas Bram, seorang dokter spesialis jantung yang berkerja di London, dia juga teman masa sma Gustav.

Gustav menatap manik sang dokter dengan dingin."Katakan apa yang terjadi pada putra ku jangan bertele-tele!"

Bram tampak menghela nafas."serangan-serangan kecil itu tidak untuk di sepelekan Gustav. Jika terus seperti ini keadaan jantung El yang semula tidak terlalu parah akan memburuk, pengobatan yang dia jalani bertahun-tahun juga pasti akan sia-sia."

Gustav mengusap rambutnya prustasi. Sungguh jika saja bisa ia pasti akan berganti posisi dengan Elvano.

"Jangan buat dia tertekan atau banyak berpikir. Awasi terus, kau tau El sangat ceroboh."

"Baiklah. Setelah ini aku akan menjaganya lebih ekstra, kalau perlu homeschooling." Ucap Gustav.

"Ingat jangan buat El tertekan!" Bram mendengus setelah mengatakan ini, Gustav hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan nya di ruang tamu sendirian.

"Jack antar Bram kedepan!"

"Gustav tai!"

.

.

.

.

.

.

Pyarrr!!

Suara pecahan kaca itu menyeruak dimana-mana, pecahan nya juga berserakan bahkan menjadi serpihan halus tak terlihat.

Dia arka, beberapa kali ia meninju tembok, dan sekarang kaca besar yang ada di kamarnya sudah hancur tak berbentuk hanya dengan satu bogeman tangan. Beruntung kamar Arka kedap suara.

"ARGHHH!!" teriak nya prustasi.

Arka berjalan keluar kamar dengan keadaan tidak baik-baik saja tangan nya bahkan di penuhi darah segar.

Ia berjalan menyusuri lorong mansion yang terlihat sepi wajar saja ini pukul dua satu pagi, arka kacau ia mencari kamar El sekarang.

"Buka pintu nya!" Titah Arka kepada bodyguard yang berjaga di depan kamar Elvano.

"Maaf tuan, anda kenapa?" Jack mencoba bertanya.

"Bodoh! kau mau membuka nya atau kau ku habisi disini!"

Jack bergidik di buatnya, aura yang Arka keluarkan dingin sekali bahkan menusuk sampai ke daging.

Jack membuka pintu itu pelan, karna baru saja Dina dan Gustav keluar kamar untuk bersih-bersih, El terjaga lagi malam tadi.

Arka masuk ke kedalam kamar, pemandangan yang ia lihat adalah El tertidur di atas kasur dengan masker oksigen menutupi setengah wajah manis itu. Tidak ada orang selain dia dan El, karna arka tau sebelum ia kesini Gustav sempat beberapa kali menggedor pintu kamarnya.

ELVANO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang