Jangan sering-sering insecure, gak baik. Karna sejelek apapun wajah mu yang penting bukan wajah saya.
____🌟🏜️____
Arka masuk ke dalam kamar bernuansa biru muda itu. Terlihat seorang pemuda yang sedang berbaring membelakangi arka dia El, dengan segera arka memanggil anak itu.
"Bocah!" Panggil arka sedikit keras.
El segera berbalik karna mendengar suara arka yang memanggil dirinya.
"Kenapa bang? El gak mau mam lagi masih mual," cicit El.
Arka sedikit merasa bersalah. Ingatkan hanya sedikit, sebutir debu maybe.
"Mau susu gak lo?" Tanya arka dengan raut datar.
"Beneran? m-mau."
Arka berbalik lalu menyuruh bodyguard yang berjaga untuk memberitahu maid untuk membuatkan susu. Berselang beberapa menit maid itu datang lalu menyerahkan susu dalam dot tersebut kepada arka.
"Nih! Jangan berharap lebih, gue cuma di suruh mama!" Peringat arka. El mengangguk mengerti lalu mengambil susu tersebut.
El juga sudah tak berharap jika kalian ingat.
Bocah berbadan gempal itu membaringkan badannya. Mulutnya hendak menyedot susu, namun urung karna panas menjalar di lidahnya.
"Shhh panas!" Pekik El, El reflek menjatuhkan botol dot tersebut.
Melihat itu arka segera menghampiri Elvano yang masih mengipasi lidah nya dengan tangan. Wajah anak itu sudah memerah menahan tangis.
"Leo!" Teriak arka dingin. Leo yang mendengar itu langsung bergegas masuk perasaan nya sudah tak enak mendengar nada tegas dari tuan mudanya.
"A-ada apa tuan muda arka?" tanya Leo.
"Cari maid tadi lalu siram badannya dengan air panas yang mendidih!" Sekarang Leo mengerti karna melihat El yang meringis dengan botol dot sudah tergeletak di bawah. Maid bodoh itu! padahal sudah Leo peringati untuk jangan terlalu panas!
"Maafkan dia tuan, saya akan melaksanakan nya" Leo cukup terkejut sebenarnya. Karna sebelumnya tuan mudanya, arka, tak pernah se-marah ini jika menyangkut tuan kecilnya, El.
El sungguh malu. Ia menangkup wajahnya dengan bantal meredam tangis yang tak dapat ia tahan.
"Buka bantalnya atau lo juga bernasib sama seperti maid tadi!" Tegas arka.
El segera melepas bantal itu lalu menggunakan tangan untuk menutup wajahnya.
"Hiks.. jangan abang, maaf."
"Engga gue apa-apain juga udah kejer aja lo, lemah!" Cibir arka.
El diam. Anak itu sibuk berusaha menghentikan tangisannya, ia tau semua yang Abang nya ucapkan memang benar adanya, lalu mengapa hatinya menolak terbiasa?
"Maaf abang, El ngantuk mau bobo aja," El lalu berbalik badan membelakangi arka, yang masih berdiri di dekat kasur.
"Yaudah!" Arka lantas berjalan keluar kamar.
Setelah kepergian arka El benar-benar tak bisa tidur ia terus berguling guling namun tetap saja siang ini ia tidak bisa terlelap.
Hari ini adalah hari minggu, dan kemarin sabtu. Mereka libur karna memang sabtu minggu hari libur di sekolahnya.
"Bosen banget, kebawah deh suruh maid bikin susu," El akhirnya beranjak turun dari kasur menuju ke lantai satu.
"Apa tuan kecil butuh sesuatu?" tanya salah seorang maid di dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVANO [END]
Teen Fiction"Abang, El mau di suapin abang." -Elvano. "Punya tangan juga lo!" -Arkana. Ini kisah Elvano. ⚠️Warning⚠️ 1)Banyak typo and kata kasar. 2)Konflik ringan. 3)No plagiat! 4)Lapak brothership not BxB! Cerita ini murni hasil pemikiran dan ide saya sendir...