DDS-14

1K 61 0
                                    

Haii assalamualaikum!!
Ketemu lagii!!!
Jngn lupa vote and komen ya!

Mey mohon plis jngn jdi silent readers yaa, vote gratis kok! Tinggal pencet bintang yg ada di sblh kiri.
Terimakasiii

-happy reading-

DIJODOHKAN DENGAN SANTRI
part 14
.
.
.
.
.
.

Mereka kini telah sampai di kediaman Marwa dan Farhan, sesuai perkataan mereka, mereka akan membuka kado kado yang sebagian belum mereka buka.

"Assalamualaikum umii!!". Teriak Ana ketika mereka sudah sampai di depan pintu rumah.

"Ssstt, Jangan teriak-teriak, Berisik tau". Ujar Rasyid, membuat Ana mendelik tajam menatap Rasyid.

Ceklek

"Waalaikumsalaam!". Ujar Marwa setelah membuka pintu. "Eh ada anak umi". Lanjut nya.

Ana menghambur ke pelukan sang umi dan dibalas hangat oleh Marwa. Rasyid pun menyalimi tangan Marwa diikuti oleh Ana.

"Yuk masuk dulu, kebetulan bunda masak banyak". Ajak Marwa seraya menggandeng tangan Ana juga Rasyid untuk ia bawa masuk ke dalam rumah.

Setelah berada di ruang tamu, seseorang yang sedang menonton televisi itu berteriak dan berlari menuju sang kakak berada.

"KAK ANAAA!!!". Teriak Aqeela dan segera memeluk erat tubuh Ana hingga ia sedikit terhuyung, untung saja Rasyid berada di belakang tubuh Ana, sehingga Rasyid dapat menahan tubuh Ana yang terhuyung.

"Kila kangen banget sama kakak!". Ujar Aqeela.

"Baru juga lusa ketemu masa udah kangen". Jawab Ana.

~~~

"Oh iya, ngomong-ngomong kalian kesini ada apa?". Tanya Farhan, mereka kini sudah berkumpul di ruang tamu.

"Ini, Ana katanya mau buka-buka kado pernikahan yang sebagian belum di buka lid". Jawab Rasyid.

"Kado-kado nya emang disimpan disini nak?". Tanya Farhan lagi kepada Ana yang sedang asik mengobrol dengan adik tercinta nya.

"iya waktu nikahan beres Ana simpen di kamar Ana, soalnya kalo dibawa ke rumah a'a nanti ribet, kebanyakan kado nya". Jawab Ana.

Farhan menganggukkan kepala nya, " ya sudah kalo gitu Walid ke ruang kerja Walid dulu ya, ada kerjaan yang belum Walid bereskan". Ujar Farhan dan segera pergi menuju ruang kerja nya yang berada di lantai 2.

"Umi juga mau lanjutin nyuci dulu ya, belum beres". Pamit Marwa.

'Keluarga Ana memang orang berada, hanya saja mereka menjalani hidup nya dengan sederhana, tidak pernah sama sekali mereka mempunyai pembantu dikarenakan Marwa yang menolak mentah-mentah tawaran Farhan yang akan mengambil seorang pembantu.

"Yaudah kalo umi sama walid pergi, Kila juga mau ke kamar deh, takut jadi nyamuk kalo disini". Ujar Aqeela yang ikut ikutan pergi menuju kamar nya.

"Yuk ke kamar!". Ajak Ana.

~~~

"Tuh liat, banyak banget yang belum di buka". Ujar Ana sambil menunjuk banyak kado-kado yang berada di atas ranjang nya.

Rasyid sedikit tercengang melihat banyak kado diatas ranjang Ana. "Kok a'a nggak tau kalo yang ngasih kado banyak gini?". Tanya Rasyid, ia pun berjalan menuju ranjang Ana dan duduk di tepian ranjang.

"Iya lah nggak tau, orang sebagian nya dari saudara-saudara Ana yang jauh, trus juga ada dari temen-temen SMP Ana, karena mereka nggak bisa dateng, jadi ngasih kado deh". Jawab Ana panjang lebar.

Dijodohkan Dengan Santri {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang