DDS 24

945 37 0
                                    

Assalamualaikum bestieehh!!
Ketemu lagi sama mey!

Jangan lupa vote and komen yaa!
FOLLOW AKUN WATTPAD Mey juga jangan lupa ya bestiee!

-happy reading-

DIJODOHKAN DENGAN SANTRI
part 24
.
.
.
.
.
.

"Sayang, sumpah demi Allah, yang waktu itu a'a ngobrol sama cewe, itu temen SMP a'a sayaangg bukan siapa-siapa". Ujar Rasyid memohon kepada Ana yang sedang menangis sesenggukan di bawah selimut yang menutupi seluruh tubuh nya.

"Temen? a'a bilang temen?, Masa temen, ngobrol nya kayak yang saling suka gitu sambil senyum-senyum nggak jelas, kayak orang gila!". Sentak Ana pelan, namun itu tak membuat Rasyid marah.

Rasyid memeluk Ana yang masih digulung oleh selimut.

"Apaan sih peluk-peluk?!, Sana meluk cewe itu aja sana!". Suara Ana teredam oleh selimut tebal nya.

Mereka sudah pulang dari rumah bunda, dan tiba-tiba Ana menangis sesenggukan membuat Rasyid bingung. Dan ternyata Ana memang sudah menahan tangis itu sewaktu masih di rumah bunda.

"Ayo dong sayang, dengerin penjelasan aku dulu, kamu cuman salah paham sayaangg".

"Buka selimut nya, nanti kamu nggak bisa nafas".

Rasyid mencoba membuka selimut itu, dan dengan mudah nya, terbukalah selimut itu. Sepertinya Ana sudah lelah menahan selimut itu agar tidak terbuka.

Dan terlihat lah wajah Ana yang jauh dari kata baik-baik saja.
Rambut yang berantakan, mata yang sembab, serta hidung nya yang memerah.

Melihat itu, Rasyid segera membawa Ana kedalam pelukan hangat nya dan mengusap pucuk kepala Ana pelan.

"Maafin a'a sayaangg, sekarang dengerin dulu penjelasan a'a ya". Ujar Rasyid lembut, membuat Ana mengangguk namun dengan wajah yang ia tundukkan.

"Liat a'a".

Ana mendongakan kepala nya menatap Rasyid.

"Kemarin, cewe yang ngobrol sama a'a itu temen SMP a'a, dia deket sama a'a sewaktu SMP, karena emang dia baik banget sama a'a, udah a'a anggap dia sebagai adik, nggak lebih kok, lagian juga dia udah bersuami udah punya anak pula". Jelas Rasyid panjang lebar.

"Beneran?". Tanya Ana memastikan.

"A'a nggak bohong kan?".

"A'a nggak selingkuh sama dia kan?".

"A'a sayang kan sama Ana?".

Tanya Ana bertubi-tubi membuat Rasyid tertawa pelan dan kembali memeluk Ana, menjadikan bahu Ana sebagai tumpuan dagu nya.

"Nggak mungkin a'a selingkuh sayaangg, a'a itu sayang banget sama kamu, cintaaaaaaa banget".

Rasyid melepaskan pelukannya dan mencium kening Ana pelan.

"Udah sekarang tidur ya, besok harus sahur, a'a kangen tidur sambil cuddle sama kamu".

"Iya, yuk tidur".

Mereka pun akhirnya tertidur tepat di pukul 21:43. Mengingat mereka sudah sholat tarawih di rumah bunda.

Rasyid menyimpan kepala nya di atas dada Ana serta tangan yang melilit pinggang Ana. Ana mengelus rambut Rasyid lembut, hingga akhirnya Rasyid memejamkan mata nya karena usapan lembut yang Ana berikan.

Deru nafas Rasyid mulai teratur, menandakan ia telah tertidur. Ana mencium kening Rasyid pelan.

"Selamat tidur a'a". Bisik Ana pelan. Ia pun menyusul Rasyid menuju alam mimpi.

Dijodohkan Dengan Santri {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang