DDS-31

23 4 0
                                    

Assalamu'alaikum yorobuunn !!
Ketemu lagi dengan akuuu

Jangan lupa vote and komen nya yaa gaisss, wofyuuu

Happy Reading





Raut wajah Naura sangat jelas terlihat bahwa ia sangat khawatir dengan menantu nya itu.

"Maaf ibu, bapak, anak anda tidak bisa melahirkan dengan normal, dikarenakan ibu si bayi lemah, sedangkan air ketuban sudah hampir habis, maka dari itu bayi nya harus segera di keluarkan dengan operasi caesar bu, pak, jadi disini saya meminta persetujuan dari ibu, bapak". Jelas dokter.

"Apa pun tolong lakukan yang terbaik untuk anak dan cucu saya dok, yang penting kedua nya selamat". Jawab Teuku dengan tegas dengan nada sangat memohon. Sedangkan Naura hanya diam sambil menahan tangis.

Dokter itu pun mengangguk dan kembali masuk ke ruangan bersalin.

Sebelum nya, Rasyid sudah menyetujui itu, namun ia ingin kedua orang tua nya juga mengetahui dan menyetujui hal itu.

Kini, brankar Ana pun di dorong untuk pindah ke ruang operasi, dengan Rasyid yang mengikuti di pinggir brankar sambil memegangi tangan Ana. Ia tak henti-henti berdzikir untuk keselamatan istri dan anak nya.

Setiba nya di ruang operasi, Rasyid tak henti-henti nya mencium kening Ana sambil menangis. Juga Ana yang berdzikir sambil memegang tasbih.

Ana tersenyum hangat menatap Rasyid yang juga menatap nya sambil berlinang air mata. Lantas Ana pun mengusap air mata Rasyid yang terjatuh.

"Jangan khawatir a, aa tau kan kalo Ana itu kuat ??". Ujar Ana membuat Rasyid sedikit tenang dan tersenyum.

Turki, 16 Februari 2027

Oek oek oek

Suara tangisan bayi pun terdengar, membuat air mata Rasyid turun dengan deras sambil menciumi Ana.

"Alhamdulillah, terima kasih banyak sayang, terima kasih udah mau berjuang untuk anak kita, terima kasih untuk segala nya sayang". Ujar Rasyid dengan suara yang bergetar dibarengi dengan air mata yang turun dengan deras.

Ana tak henti-henti nya mengucapkan "Alhamdulillah" sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, tak lupa juga membaca sholawat kepada baginda Nabi Besa Muhammad SAW.

"Terima kasih kembali aa, aa juga banyak berjuang buat aku dan anak kita, aa selalu usahain apa yang aku pengen, aa selalu ada di saat aku butuh, terima kasih sudah menjadi suami yang terbaik untuk aku". Ujar nya dengan penuh kasih sayang dan ketulusan dari hati.

Dokter pun meletakkan sang bayi di atas dada Ana yang tertutup oleh baju operasi.

"Alhamdulillah, bayi nya berjenis kelamin laki-laki yaa". Ujar sang Dokter.

Rasyid memandangi wajah putra kecil nya itu sambil mengusap-usap kepala nya dengan sangat lembut.

"MasyaAllah ganteng bangett anak akuu, tapi ko mirip aa banget, aku nggak kebagian". Ana cemberut saat menyadari bahwa wajah putra kecil nya itu sangat mirip dengan suami nya.

"Hahaha, aa menang yaa sayangg, liat tuh, idung nya juga ke aa banget, mancuungg, nggak kaya kamuu". Ledek Rasyid sambil menjawil hidung Ana, membuat sang empu tambah cemberut.

~~~

"Aaaa Alhamdulillah selamat dan sehat-sehat dua-dua nya yaa, bunda bersyukur bangett". Ucap Naura yang sedang menggendong cucu baru nya.

Orang tua Ana sudah di beri tahu oleh Rasyid, dan katanya mereka kini sedang dalam perjalanan menuju Turki.

Sebenarnya, Rasyid sudah melarang nya, namun orang tua Ana kekeh ingin segera bertemu langsung dengan cucu baru nya.

"Wah ini mah plek ketiplek wajah Al semua hahaha". Ujar Teuku sambil terkekeh.

"Nggak adil kan yah, aku yang ngandung, aku yang lahirin, terus nanti aku yang kasih ASI, tapi nggak ada mirip aku nya". Jelas Ana masih dengan wajah yang cemberut.

"Nggak usah cemberut sayang, siapa tau nanti pas udah besar malah jadi mirip kamu, gimana ?". Ucap Rasyid membuat cemberut Ana sedikit berkurang.

~~~

Kini, keluarga yang sedang berbahagia itu sudah berada di kediaman Rasyid dan Ana. Keluarga itu sudah lengkap dengan adanya orang tua Ana dan juga Syam (paman Rasyid) yang rumah nya di sebelah Rasyid.

"Alhamdulillah, kamu hebat, kamu kuat, kamu keren bisa ngelahirin bayi laki-laki yang MasyaAllah ganteng mirip bapak nya". Ujar Farhan sambil mengusap kepala Ana.

"Terima kasih, Walidd, aku emang hebat, iya kan ?". Ucap Ana antusias dan di angguki oleh Farhan.

Marwa sangat sibuk dengan cucu baru yang tengah ia gendong, senyuman dari wajah nya selalu terpancar dan tak pernah luntur sejak ia datang kesini.

Tak lama, terdengar suara tangisan sang bayi, membuat Ana yang sedang ngemil dengan di suapi Rasyid pun menoleh ke arah Umi nya.

"Kayak nya dia ngantuk dan haus deh, na, coba kamu kasih ASI dulu, nih". Marwa menyerahkan sang bayi di atas paha Ana yang sudah ada bantal khusus untuk menyusui.

Banyak orang bilang, ketika ada yang melahirkan, pasti semua orang akan terfokuskan pada si bayi, tanpa menghiraukan bagaimana perjuangan sang ibu.

Namun, berbeda dengan keluarga besar Ana dan Rasyid, mereka seimbang, bayi dan ibu mendapatkan perhatian yang sama berat nya. Tidak ada yang terfokuskan pada satu objek, tetapi terfokus kepada kedua objek.

###

TOBECOUNTINED

Terimakasihh buat yang sudah baca dan memberikan vote nyaaaa.

Aku menerima kritik dan saran nya yaaaa.. terimakasi banyaakk.

Sampai jumpa di chapter selanjutnya.

Rabu, 12 November 2024
18.35

Dijodohkan Dengan Santri {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang