DDS-28

419 13 2
                                    

Haloo Assalamu'alaikum !!
Terimakasiii bngtt sama yg masih setia baca cerita akuu, lov uuu!
Dan maaff yaa aku selalu gantung cerita nyaa, karena waktu aku buat nulis itu cuman malem dan hari libur, selebih nya aku sibuk sekolah dan lain lain :(.

DIJODOHKAN DENGAN SANTRI
CHAPTER 28

-happy reading-






Setelah banyak pertimbangan yang Rasyid lakukan, akhirnya ia memutuskan untuk memdiskusikan nya dengan istri tercinta nya.

Sesampainya ia di rumah, ia mendapati istri dan tante nya sedang asyik menonton film sambil memakan cemilan di ruang tamu.

"Assalamu'alaikum".

Tidak ada yang menjawab, kedua nya fokus menonton film yang ada di hadapan mereka.

Rasyid pun mempunyai ide untuk mengerjai mereka, ia berjalan untuk mengambil remot tv yang berada di meja sebelah sofa, lalu ia mematikan tv. Seketika kedua wanita itu menoleh ke arah Rasyid dengan tatapan kaget dan kesal.

"Ihh malah di matiin, itu scene nya lagi deg deg an lhoo a!!". Ujar Ana kesal.

"Iyaa ih lagi tegang tegang nya". Timbal Kaila.

"Ya lagian ada yang ucap salam nggak ada yang jawab". Jawab Rasyid sambil berjalan menuju dapur untuk mengambil minum.

Melihat itu, Ana segera menghampiri nya sambil berlari kecil. Rasyid yang melihat istri nya berlari kecil pun sontak menghentikan aktivitas meminum air nya.

"Eehh jalan aja nggak usah lari gitu, ntar jatoh berabe, sayang".

Ana pun memelan kan tempo jalan nya sambil tersenyum cengengesan menatap sang suami.

"A'a mau makan dulu atau mandi dulu ?".

"Mau mandi dulu ah, gerah banget".

"Yaudah yuk ke atas". Ajak Ana sambil menggandeng tangan Rasyid.

"Oh iya, sambil ada yang mau aku omongin sama kamu". Ujar Rasyid sambil mengelus rambut Ana yang tergerai.

"Okee".

"Kak!, aku sama a'a ke atas dulu yaa". Teriak Ana kepada Kaila saat ia sudah berada di pertengahan tangga.

Kaila tidak menjawab, ia hanya memberikan tanda "👌🏻".

~~~~

Kini mereka telah berada di atas ranjang King Size nya dan mulai membicarakan sesuatu.

"Istriku, humaira ku, sayangku, cintaku".

"Apa syurgakuu". Jawab Ana centil.

Mereka pun terkekeh bersama.

"Jadi gini, tadi a'a dapet telepon dari om syam, nanyain tawaran nya yang waktu itu, menurut kamu gimana ?, terima atau nggak ?".

Ana terdiam sejenak lalu tersenyum hangat kepada Rasyid, ia memegang lengan Rasyid lalu mengusap nya.

"Posisi Ana disini sebagai seorang istri yang harus ikut apa kata suami, kan ?, jadi keputusan ada di tangan a'a, Ana bakal selalu dukung dan terima apa keputusan a'a". Jawab nya sambil tersenyum dan mengusap perut nya yang buncit.

"Sebenernya a'a pengen banget nerima tawaran om, tapi juga a'a mikirin gimana sama anak kita yang belum lahir ?, masa mau lahir disana ?".

"Emang kalo baby nya lahir disana nggak boleh yaa a ?". Tanya Ana sedikit kebingungan.

Dijodohkan Dengan Santri {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang