DDS-16

998 53 1
                                    

Assalamualaikum everyone-!!
Typo bertebaran!!

-happy reading-
..
..
..

DIJODOHKAN DENGAN SANTRI
part 16
.
.
.
.
.
.

"Anaa, Mata nya panas sama pusiingg". Rengek Rasyid untuk yang ke sekian kali nya membuat Ana kelimpungan.

Rasyid kini tengah sakit demam dari dua hari yang lalu setelah mereka pergi ke mall, karena kehujanan ketika mereka pulang dari mall.

Ana mengusap kepala Rasyid yang kepala nya berada di atas paha Ana dan wajah nya yang ia sembunyikan di perut rata Ana.

"Cup! Cup! Cup! Iya sayang, itu karena a'a lagi sakit demam jadi mata nya panas gitu, A'a yang sabar ya, Pasti besok juga sembuh". Ujar Ana menenangkan Rasyid.

Rasyid mendongakan kepala nya menatap Ana dengan wajah sembab dan mata nya yang sipit karena kelamaan menangis.

"T-tapi pusiingg". Rengekan Rasyid kembali terdengar dan wajah nya yang kembali ia sembunyikan di perut rata Ana.

"Mau di kompres lagi kepala nya? Biar agak mendingan pusing nya, atau mau minum obat?". Tanya Ana dengan sabar menghadapi kemanjaan Rasyid yang berkali lipat lebih manja dari biasa nya.

"Nggak mau minum obat, Pait". Rasyid menggelengkan kepala nya dengan kepala masih berada di perut Ana.

"Nggak boleh nolak, Biar a'a cepet sembuh, Bentar Ana ambil dulu obat nya". Ana hendak beranjak mengambil obat, namun tertahan oleh Rasyid yang semakin erat memeluk nya.

"Nggak mau obat, Mau nya Ana!". Ujar Rasyid disertai tangisan membuat baju Ana basah.

"Astaghfirullah ya Allah, Ya udah a'a duduk dulu bentar". Suruh Ana membuat Rasyid segera bangkit untuk duduk dibantu oleh Ana.

Terlihat wajah Rasyid yang jauh dari kata baik baik saja. Mata yang sembab, hidung yang memerah, tak lupa mulut nya selalu mengeluarkan tangisan juga rengekan.

"Ya Allah, Kasian bangett cuami akuu!". Ana menampilkan wajah khawatir nya dan segera memeluk Rasyid, menjadikan dada nya sebagai bantalan untuk kepala Rasyid.

"Ana telfon Dokter Bima dulu ya? Biar a'a diperiksa". Ujar Ana yang sedang mengelus rambut Rasyid lembut, membuat Rasyid memejamkan mata nya.

"Nggak mau, Takut disuntik". Rasyid menenggelamkan wajah nya di dada Ana.

" Ya udah!". Jawab Ana, namun ia tetap meng chat Dokter Bima untuk datang ke rumah nya guna untuk memeriksa keadaan Rasyid.

Rasyid pun terlelap dengan kepala nya yang berada di atas dada Ana.

~~~

Tok! Tok! Tok!

"Assalamualaikum!". Teriak seseorang dari luar rumah.

Ana pun segera bangkit dan memindahkan kepala Rasyid ke bantal, dan menyelimuti nya.

Ia pun segera turun ke bawah untuk membuka pintu.

Ceklek

"Waalaikumsalaam, eh mari dok suami saya ada di kamar". Sapa nya pada dokter Bima.

Dokter Bima mengangguk dan segera mengikuti Ana untuk menuju ke lantai 2 dimana kamar Ana dan Rasyid berada.

Ceklek

Dokter Bima juga Ana menghampiri Rasyid yang masih tertidur nyenyak di atas ranjang berwarna biru langit itu.

"Keluhan nya apa teh?". Tanya Dokter Bima yang sedang menyiapkan peralatan nya untuk memeriksa Rasyid.

"Dari dua hari lalu badan nya panas terus juga suka ngeluh mata nya panas, pusing juga kata nya kepala nya". Jawab Ana.

Dijodohkan Dengan Santri {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang