3

1K 79 2
                                    

Sudah sebulan ini Yoongi disibukkan dengan tugas kampusnya serta kerja sampingannya sebagai pencipta lagu di salah satu agensi terkenal. Ya memang pernah Yoongi ditawarkan sebagai produser tetap disana karena kemampuannya, namun Yoongi menolak karena harus menyelesaikan kuliahnya dahulu. Mungkin saat sudah lulus nanti barulah Yoongi mengambil kesempatan itu.

Saat ini Yoongi sedang distudio kampusnya. Mengaransemen lagu untuk tugasnya bersama teman-teman yang lainnya.

“Yoon, bisakah kau bantu aku membuat nada untuk intro ini.”

“kirim saja ke emailku, nanti akan ku bantu semampuku kyung.” Mendengar jawaban Yoongi membuat Kyungsoo memeluknya erat.

“Kau memang yang terbaik Yoon.” Yoongi balas tersenyum pada teman kecilnya itu. Kyungsoo termasuk lelaki kecil dengan wajah manis tapi menurut Yoongi tidak lebih manis dari Jimin.

Lagi-lagi otaknya memikirkan dominan kecil yang menggemaskan itu. Entahlah namun rasanya Yoongi bisa gila karena terlalu sering memfantasikan tubuh seksi Park kecil Jimin itu.

“Sayang!” tiba-tiba kepala seorang wanita menyembul dari celah pintu yang terbuka.

Semua pasang mata menatap jengah pada wanita yang kini sudah bergelayut manja dilengan putih Yoongi. Siapa lagi jika bukan Eunbi, kekasih baru Yoongi. Mahasiswi semester 1 seni teater.

Menurut teman-teman Yoongi, Eunbi ini terlalu tak tahu malu untuk ukuran mahasiswi baru. Seenaknya bermesraan dan bergabung dengan teman Yoongi.

“Ada apa kemari?” tanya Yoongi yang terkesan cuek sekali.

“aku merindukanmu.... Didalamku” bisik Eunbi dengan kata terakhir yang hanya bisa didengar Yoongi.

Mendengar pengakuan kekasihnya membuat Yoongi tersenyum miring dan mulai memasukkan tangannya kedalam dress yang Eunbi kenakan. Teman-temannya yang mulai paham pergi meninggalkan Yoongi disana.

“Kami ke kantin dulu Yoon.” Seruan Kyungsoo hanya dijawab deheman dalam oleh Yoongi karena bibirnya sibuk mencumbu leher kekasihnya.

“Aahhhh Sayanggg... Jangan membuat tanda terlalu banyak.”

Tolonglah, Yoongi itu tidak suka diperintah. Apa yang ingin dia lakukan tak ada yang bisa menghentikannya. Apalagi hanya sekedar kekasih yang mungkin beberapa hari lagi akan ia putuskan.

Tanpa mau berlama-lama bermain karena tugasnya masih banyak. Yoongi membuka resletingnya dan mengeluarkan kebanggaannya yang sudah berdiri. Menyuruh Eunbi untuk langsung naik kepangkuannya.

“Sayang aku masih kering” mata eunbi bergerak gelisah, memang ia merindukan Yoongi namun bukan yang seperti ini.

“sekarang atau tidak sama sekali? Aku masih banyak pekerjaan” mendengar jawaban mutlak itu membuat Eunbi merelakan vaginanya yang mungkin akan sangat lecet nantinya. Karena ia tahu Yoongi tidak pernah bermain lembut.

Perlahan Eunbi membuka dalamannya dan menaikki tubuh Yoongi, memposisikan kejantanan sang kekasih didepan lubangnya. Disertai ringisan, eunbi tetap menurunkan tubuhnya memasukkan kejantanan Yoongi dengan tertatih karena sakit yang menyengat.

Yoongi hanya memutar bola matanya kesal. Wanita ini yang menginginkannya dan sekarang berlagak seperti perawan yang meringis menangis agar dikasihani. Dengan tidak sabar Yoongi memegang pinggang eunbi dan menyentak miliknya kasar.

“Akkhhhhhhhhhh!” air mata eunbi sudah membasahi pipinya. Sakit sekali. Apalagi Yoongi yang langsung bergerak dengan cepat.

Tubuh Eunbi hanya terhentak-hentak keras mengikuti hujaman kasar kekasihnya. Bibirnya terus mendesah, antara merasa nikmat dan sakit. Eunbi terlalu terlena dengan setiap hentakan Yoongi.

DominantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang