23

1.1K 103 15
                                    

   
   
  
Warning!!
  
Mohon pengertian adik-adik sekalian ya🤭🤭
     
 
    
   
    
    
     

Ringisan lirih terdengar dari bibir Jimin yang membengkak. Bersamaan dengan kelopaknya yang mulai terganggu dengan sorot sinar dari luar jendela.

Tubuhnya sama sekali tidak bisa digerakan. Yoongi benar-benar menghabisinya dan itu membuat Jimin terkapar lemah. Satu perkataan Yoongi yang Jimin ingat sebelum dirinya tidak sadar.

"Aku bahkan tidak boleh menyapamu didepan siapapun. Bagaimana bisa kau malah berkencan dengan pria lain Jimin."

Perasaan Jimin semakin merasa bersalah padahal ia hanya menganggap Woozi teman. Tapi tidak mengelak kalau Yoongi yang melakukan itu pun Jimin akan sangat marah pada kekasihnya.

Helaan napas pelan Jimin terdengar akibat ketidak berdayaan tubuhnya saat ini.
  
 
       

Semalam >>>>>

   
    
"Sshhh sa-sakit hyungg.." Jimin meringis karena Yoongi yang menggigit lehernya kencang.

Belum lagi analnya yang terus dimasuki Yoongi. Jimin hanya bisa terbaring pasrah. Dadanya bahkan sudah penuh bercak. Jangan lupakan tangan Jimin yang terikat dibelakang.

"Aaahhhhh"

"Kau suka yang seperti ini Park?" Tanya Yoongi tajam.

Jimin menggeleng, ini terlalu kasar dan Jimin tidak suka apalagi saat liangnya digempur tapi penisnya ditutup Yoongi.

"Hyungggg akuu..."

Yoongi membenamkan wajahnya dileher Jimin, membuat banyak tanda disana agar semua tahu Jimin ini miliknya. Pinggulnya terus bergerak, tangannya pun turut memainkan penis Jimin. Mendengar kekasihnya yang hampir sampai, jempol Yoongi menutup lubang Jimin masih dengan miliknya yang menyentak liang Jimin.

"Yoongihhh maafff... ssshh hyunggg" Wajah Jimin memerah, air matanya bahkan tumpah.

Jimin nyaris depresi karena benar-benar tidak dibiarkan keluar. Dua jam mereka bermain dan belum ada sperma yang Jimin keluarkan. Sementara di pahanya bahkan sudah mengalir sperma Yoongi.

Ini lebih gila dari yang terakhir. Lebih baik spermanya dikuras daripada tidak dibiarkan keluar seperti ini.

Jimin memajukan bibirnya, meminta sebuah ciuman pada kekasihnya. Namun Yoongi hanya menatapnya tajam. "Hyunggg..." Rengek Jimin ditengah air matanya.

"Ini bukan pertama kalinya Park." Jimin menangis diantara ke frustasiannya, suara Yoongi yang dingin sungguh menusuk hatinya.

"Inihh terakhirrrr... Hyunggg aahhh- maafff akuu aaahhhh hyungg"

Desahan Jimin semakin tak karuan karena gerakan pinggul Yoongi dibawah sana. Jimin melirik kebawah melihat penisnya yang memerah dalam genggaman sang kekasih.

Jika tangannya tak terikat sungguh Jimin akan memuaskan penisnya sendiri. Yoongi sangat paham apa yang dibenci Jimin dan dengan sengaja malah melakukannya.

Lagi-lagi ia memohon agar Yoongi melepaskannya. Ini seperti nikmat yang tidak bisa dinikmati.

Dadanya kembali dicumbu Yoongi, wajah Jimin berkerut menahan nyeri. Demi apapun Yoongi benar-benar menyiksanya kali ini. Bukan hanya lumatan melainkan gigitan, bahkan kissmarknya pun terlihat mengerikan.

DominantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang