13

1.3K 87 7
                                    

Warning🔞🔞!
Tolong inget umur ya adek-adek sekalian. Meski udah aku bikin sesopan mungkin, tapi ini bukan bacaan untuk 18-

Tolong diskip dan Sampai jumpa di next chapter🙌🏻

  
   
   


 
.   
    
   
.
   
  
Yoongi masih menatap Jimin dalam. Sedangkan yang ditatap hanya memandang kekasihnya sayu. Seolah paham yang diucapkan mata pasangannya, dengan pikiran yang berkecamuk dan jantung yang berdebar. Jimin membuka satu kancing kemejanya dengan jari yang gemetar.

Yoongi terus mematai pergerakan Jimin tanpa mengatakan apa-apa. Membiarkan Jimin yang menentukan pilihannya. Untuk kali ini, hanya dengan Jimin saja Yoongi tidak ingin memaksa, Yoongi ingin bercinta yang benar-benar bercinta.

Tiga kancing Jimin sudah terlepas. Napasnya semakin memberat akan pergolakan dalam dirinya. Mata sayunya memandang Yoongi yang juga sedang menatapnya lembut disertai senyum tipis seolah mengatakan 'aku tidak memaksamu Minie.'

Dulu Jimin selalu menghina wajah itu namun kini raut Yoongi malah memantapkan gerakan Jimin yang semakin cepat melepas kancingnya hingga kemeja itu melorot dari bahu putihnya.

Dengan gerakan yang terlampau lambat Jimin membawa tangan Yoongi menuju dadanya. Menuntun sang kekasih melanjutkan kegiatan mereka.

"Eungggg hyunggg.."

Jemari Jimin masih berada diatas jari-jari besar Yoongi membuat desahannya semakin keluar.

"Sshh ahhh Minn Yoongiihhhh"

Melihat Jimin yang terpejam menikmati sentuhannya sendiri melalui jari besar Yoongi membuat sang empu mengeraskan rahang.

Detik kemudian tanpa perlu digerakan lagi, jemari Yoongi sudah bergerak sendiri. Tangan Jimin yang melingkupi jarinya, ia tepis pelan.

Yoongi mengambil alih permainan, sedangkan Jimin hanya menerima segala perlakuan kekasihnya. Tangannya meremas rambut belakang Yoongi. Erangan kenikmatan terus lolos dari bibir plum Jimin yang semakin menambah semangat Yoongi untuk menandai tubuh mungil itu.

"Kamar atau disini?" tanya Yoongi tanpa menghentikan aktifitasnya.

Jimin kelu, diperparah oleh bibir tipis yang mengulum puncak dadanya. Oh Jimin baru kali ini merasakan sensasi ini, biasanya dialah yang berada di posisi Yoongi. Namun kini... Bolehkah Jimin jujur jika ini terasa lebih nikmat.

Min Yoongi benar-benar berhasil menjadikan Jimin submissivenya. Masa bodo sudah dengan statusnya, dirinya hanya ingin dipuaskan oleh sang kekasih dan Yoongi sukses melakukan itu.

"Nggg hyungggg" Jimin merasa gila, disetiap sentuhan Yoongi bagai ada sengatan yang menghantarkan nikmat langsung ke pusat gairahnya. Bahkan miliknya sudah sangat mengeras dibalik celana.

"Kamar atau disini Minee.." tanya Yoongi sekali lagi.

Bagaimanapun Yoongi ingin pengalaman pertama Jimin yang berkesan. Tentu kenyamanan Jimin juga menjadi prioritas Yoongi. Sebab itu ia bertanya inginnya Jimin.

"K-kamar sshhh dannn.."

"Dan apa sayang?"

Bagaimana Jimin bisa menjawab jika Yoongi terus membuatnya kacau. "Melihat.. B-bulan."

Yoongi mencerna ucapan Jimin. Ah sekarang ia paham. Diangkatnya tubuh Jimin menaiki tangga lalu sesampainya dikamar Yoongi meletakkan Jimin ditengah ranjang.

"Sebentar.."

Yoongi bangkit membuka seluruh gorden kamarnya. Menampilkan langit malam dengan bulan dan taburan bintang. Tenang saja, apartemen mahal Yoongi tidak mungkin kan memiliki kaca tembus pandang. Jadi kegiatan mereka tidak akan ada yang bisa melihat. Lagipula ini lantai 30 jika kalian lupa.

DominantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang