18

1.1K 88 15
                                    

    
   
       
⚠️
 
   

  
  
  
    

 
  
   
   
"Ughhhh.."

Siang hari diawali dengan rintihan Jimin yang merasa nyeri di anal, pegal pada pinggangnya serta perih pada bokongnya. Min Yoongi benar-benar menghukumnya semalam. Bahkan Jimin tidak ingat kapan mereka berhenti, kepalanya sudah pening namun Yoongi tetap menghujamnya keras.

Sekarang sang pelaku sudah tidak ada disampingnya, hanya tersisa Jimin yang masih berbalut selimut. Jimin ingin marah! Ia kesal ditinggalkan dalam keadaan seperti ini dan jimin mengutuk kejadian semalam!

   

  
Flashback>>
  

"Aahhh hyunggg... Hentikaannnn.." Jimin yang tengah menungging diranjangnya menggeleng lemah. Kepalanya sudah terbenam dalam bantal, suaranya nyaris menghilang. Ia butuh minum namun..

"Aaahhhhhh" lagi-lagi ia keluar.

"Yoon... Cu-cukuppp" Yoongi masih terus menggerakan pinggulnya dibelakang Jimin.

"Shit Jiminiee" tangannya semakin erat mencengkram pinggang Jimin yang pasti akan meninggalkan bekas esoknya.

Jimin sudah terkulai tak berdaya, kakinya bahkan sudah gemetar. Jika Yoongi tidak memegang pinggangnya maka Jimin akan jatuh.

Tangan Jimin beralih ke belakang, mencoba menggapai Yoongi yang semakin menggila disana. Kepalanya ia angkat untuk menengok sang kekasih yang tengah menatapnya tajam.

Desahan Jimin mengeras melihat keseksian kekasihnya disana. Wajah penuh peluh Yoongi membuatnya keluar seketika.

"Akkhhh.... pel-pelannn aahhh Yoonnnn pelannnn" Jimin memohon agar ia bisa menikmati kesenangan after-cumnya. Tapi tetap saja Yoongi tidak berhenti disana.

Mata Jimin sudah basah karena nikmat yang tidak berhenti menerjangnya. Bibirnya pun tak pernah tertutup. Sialnya ia butuh istirahat sejenak tapi kekasihnya terus mengerjainya.

Jimin tidak kuat karena Yoongi terus menekan titiknya berkali-kali. Ranjangnya bahkan sudah tak berbentuk, seprainya penuh ceceran sperma dan bantalnya pun memuat liur Jimin yang terus menetes akibat mendesah tanpa henti.

Namun bukan melambat Yoongi malah semakin gencar menyerangnya. Suara kulit mereka yang beradu bahkan semakin nyaring terdengar membuat Jimin mendesis karena bokongnya yang memerah akibat tamparan Yoongi semakin terasa perih. Kepalanya semakin pening saat Yoongi mulai mengurut penisnya padahal masih menyentak analnya.

Jimin tidak sanggup lagi menahan kenikmatan yang dibuat Yoongi disemua titiknya.

"Ssshhhh hyunggggiee... Aahhhh!"

"Aghh" Yoongi akhirnya mengeluarkan spermanya yang terasa hangat dilubang Jimin. Bersamaan seprai Jimin yang kembali tercecer sperma sang empu.

Setelah Yoongi melepaskannya, Jimin langsung terjatuh karena demi apapun ini nyaris pukul 5 subuh dan ia menghabiskan suara dan tenaganya demi mendesahkan nama Min Yoongi.

DominantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang