24

1.2K 113 6
                                    

   
   
    
"Jimin kau ingin sesuatu?"

Jimin mengalihkan pandangannya pada Yoongi yang tengah berdiri didepan pintu kamarnya. Ya saat ini Jimin sedang berada di apartemen Yoongi. Karena kelaki itu tiba-tiba harus mengerjakan sesuatu dan Jimin yang masih tidak bisa berjalan normal.

"Hyung kau sudah menanyaiku empat kali sampai siang ini. Aku tidak ingin apa-apa." Jimin tersenyum pada sang kekasih yang selalu menanyai inginnya.

"Aku khawatir kau menginginkan sesuatu."

"Siapa suruh kau membuatku seperti ini." Cibir Jimin.

"Siapa suruh juga kau berselingkuh." Jimin melotot akan ucapan Yoongi.

"Aku tidak selingkuh! Kita sudah membahas ini kemarin Min Yoongi."

Yoongi memutar matanya malas. "Yah tidak selingkuh hanya berkencan dengan yang bukan aku."

"Hyungie!" Jimin berteriak manja karena Yoongi menyindirnya tipis-tipis seperti ini.

"Baiklah jika kau tidak ingin apa-apa aku akan kembali ke ruanganku."

Jimin yang tidak rela melihat kepergian Yoongi, memanggil kekasihnya tersebut, "hyung.."

Yoongi menaikan sebelah alisnya menanti Jimin melanjutkan ucapannya.

"Bisakah kau mendekat?" Ujar Jimin dengan bibir yang merengut maju.

"Kenapa hm?" Tanya Yoongi saat mendudukan diri diatas ranjangnya.

Jimin bergerak mendekati sang kekasih. Lalu memeluk leher Yoongi mesra. "Aku ingin Min Yoongi. Bisakah?"

"Jangan memancingku Jimin." Yoongi menggertakan giginya akan godaan yang tengah dilayangkan kekasihnya tersebut.

Jimin menarik tengkuk Yoongi, "sungguh aku ingin ditemani Yoongiku ini." Ujarnya pelan dengan mata yang mendamba bibir sang kekasih.

"Kau sadar kau masih sakit kan Park Jimin?" Yoongi mengepalkan tangannya agar tidak mendorong Jimin dan mencumbu habis lelaki itu.

"Lalu bagaimana? Aku ingin Min Yoongi."

"Pekerjaanku masih banyak Jiminie."

"Waktumu juga masih banyak Yoongi." Dengan berani Jimin mengelus dada Yoongi.

"Jimin" tekan Yoongi agar kekasihnya berhenti menggodanya.

"Uh, kau menyebalkan. Yasudah sana teruskan saja pekerjaanmu." Jimin menidurkan tubuhnya membelakangi Yoongi. Ia kesal karena Yoongi tidak mengerti kalau dirinya merindukan Yoongi yang terus dimonopoli melodi-melodi dalam studionya.

Yoongi menghela napas pelan melihat kekasih manisnya yang merajuk. Diusapnya rambut Jimin lembut. "Kau ingin aku disini saja?" Tanya Yoongi yang hanya dijawab diam oleh Jimin.

Sepertinya kekasihnya memang berniat merajuk. Yoongi akhirnya mengalah, ia ikut menidurkan tubuhnya dibelakang Jimin dan memeluk lelaki itu dari belakang.

Dikecupnya kepala Jimin penuh sayang, "Maafkan aku karena mendiamimu. Hari ini aku akan sepenuhnya menjadi milik Park Jimin."

"Memang kemarin bukan milikku?"

"Aku milikmu, tapi kau memiliki yang lain."

"YOONGI!" Jimin gerah jika kekasihnya selalu menjadikan kesalahan kemarin sebagai lelucon. Sungguh Jimin menyesal dan ia tidak ingin diingatkan lagi tapi Yoongi terus saja mengatakan itu berulang kali.

Yoongi tertawa seraya mengeratkan pelukannya diperut Jimin. "Baiklah, jadi Jiminku ingin melakukan apa hari ini?"

"Hanya ingin kau disini saja hyung." Ujar Jimin pelan.

DominantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang