'Aahhhhh oppaaaaaa'
'Nggggggh'
Yoongi memutar bola matanya kesal. Ia sedang ditoilet dan suara itu sudah ada sejak ia memasuki bilik. Setelah membiarkan sepasang itu bercinta dengan mengorbankan panas ditelinganya selama 20 menit akhirnya mereka selesai.
Sang wanita keluar lebih dulu, sempat terkejut melihat Yoongi menatapnya melalui cermin. Kakinya buru-buru berjalan karena takut dengan tatapan Yoongi. Memang tampan, namun dia harus lebih menyelamatkan nyawanya dari pada mengagumi seniornya itu.
Setelah wanita itu menghilang, tidak lama kemudian munculah sang pria pencipta desahan laknat tadi. Senyum yang awalnya terkembang, luntur seketika.
"Puas bersenang-senang Park?"
Ya. Park Jimin. Yang baru saja dipergoki Yoongi karena bersetubuh. Awalnya Yoongi ingin pergi dari toilet itu namun tidak sengaja mendengar desahan wanita yang mengucapkan nama Jimin. Habislah Yoongi menahan geram mendengar persatuan mereka didalam sana. Menanti sang pelaku keluar.
Jimin hanya berdecak malas, kakinya menuju wastafel disebelah Yoongi. Mengabaikan keberadaan Yoongi dan pertanyaan retoriknya.
Merasa kesal diacuhkan, Yoongi berdiri dibelakang Jimin. Mengungkung tubuh kecil itu diantara kedua lengannya dan wastafel.
"Menyingkir dariku senior." Jimin menekankan setiap kata-katanya. Ia baru saja menuntaskan hasratnya masa iya harus langsung dipertemukan senior yang masih ia anggap brengsek ini. Dengan melupa bahwa dirinya pun layak dicap serupa.
Tanpa mengindahkan perintah Jimin, Yoongi semakin memajukan tubuhnya. Bahkan penisnya menempel tepat dibelahan bokong Jimin. Seketika Jimin menegang merasakan kejantanan Yoongi.
"Berani Park?"
Jimin membisu. Ia takut Yoongi nekat menyetubuhinya disini. Tapi apa yang harus Jimin lakukan, ia tidak tahu.
Yoongi mulai menggesek bokongnya dengan kejantanannya yang terasa semakin mengeras.
"Jawab aku Park. Apa yang tadi kau lakukan." suara Yoongi membuat mata Jimin terpejam. Ia mencoba tidak terpancing. Dirinya seorang dominan, tidak akan terangsang karena bokongnya yang dilecehkan. Ya, begitulah pikiran Jimin.
Yoongi semakin gencar menggesekan penisnya meski mereka masih mengenakan pakaian lengkap namun bokong Jimin sudah bisa ia rasakan.
"Ber-bercinta Min.." jawab Jimin pelan. Jimin tidak mau Yoongi mendengar suaranya yang bergetar. Bisa malu ia jika ketahuan menikmati perlakuan seperti ini.
"Akkhhh!"
Yoongi menggigit perpotongan lehernya.
"Lupa sesuatu Park?"
Persetan dengan kelupaan sesuatu atau apapun itu. Jimin merasa dirinya tidak bersalah. Ia hanya bercinta saat memang ingin saja, apa masalah dengan lelaki pucat ini.
Setelah mengumpulkan keberanian dan kekuatannya, Jimin mendorong Yoongi. Berbalik menatap tajam lelaki itu. "Apa masalahmu Min? Aku bukan kekasih yang harus kau salahkan saat bercinta dengan orang lain! Kita tidak ada apa-apa brengsek! Jika ada yang salah, itu adalah kau!"
Napas Jimin terengah setelah menumpahkan pikirannya. Ia sangat kesal dengan seniornya ini.
"Kalau begitu kau kekasihku mulai sekarang."
Jimin hanya mencibir, "tidak perlu jika nantinya hanya akan kau selingkuhi."
"Kau akan selalu jadi yang pertama."
"Tidak ingin kalau masih ada yang kedua, ketiga bahkan kelima."
Yoongi menghela napas mendengar jawaban Jimin yang sarkas sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dominant
Romansa[YOONMIN] "Bokong yang seksi untuk seorang dominan huh." "Ruam yang cocok untuk seorang dominan ya." Dua orang dominan yang sama-sama ingin membuktikan dirinya namun salah seorangnya harus rela mengalah akan posisinya. Cara Min Yoongi menakhlukan Pa...