Écarlates [Complete]

Chapter 6

© Skylopersian
Écarlates | 22.01.2022

Entah sudah berapa lama Renjun berjalan, ia sudah lelah dan sepertinya ia tersesat. Pria manis itu mencoba mengendus area sekitar, tetapi sepertinya ia tidak dapat menemukan seseorang atau serigala satupun.

Renjun sangat frustrasi, untungnya ia menemukan lubang besar yang sudah terisi air. Ia berhenti sebentar untuk minum dan beristirahat terlebih dahulu.

Hari ini hari yang sangat panjang untuknya, bahkan saat matahari mulai terbenam. Ia masih belum menemukan ada tanda-tanda satupun orang atau serigala yang ia temui.

Ada beberapa hal yang ia pikirkan saat ini, bagaimana reaksi mereka saat mereka melihat dirinya. Ketika mereka melihat seorang Omega sepertinya masuk ke wilayah kawanan mereka. Renjun bahkan tidak yakin apakah mereka akan menerimanya atau tidak, dan menganggap dirinya ancaman atau bukan.

Pria manis itu berharap ketika ia memberi tahu mereka tentang Kun, Chenle, dan Jisung. Mereka akan tahu bahwa Renjun bukanlah ancaman. Saat ini Renjun masih dalam bentuk serigalanya, ia duduk bersandar di pohon. Tak lama pria manis itu jatuh tertidur di bawah pohon.

-_-_-_-_-_- Écarlates -_-_-_-_-_-

Renjun POV

Saat aku sedang tertidur, serigalaku tiba-tiba merasa sangat waspada. Aku mencium Pheromone asing, yaitu aroma Coklat dan Kayu Manis. Aroma itu masuk ke dalam hidungku, baunya sangat enak dan menenangkan. 

Aku membuka mataku perlahan, saat mataku terbuka sempurna seketika aku langsung berdiri. Aku melihat ada serigala yang sangat besar berada di depanku sedang menatapku tajam. Demi Moon Goddess, serigala itu sangat tampan. Matanya berwarna merah dan sangat tajam, bulunya berwarna hitam seperti gelapnya malam.

Serigalaku mulai mengibaskan ekornya, saat aku menyadari bahwa Pheromone itu berasal dari serigala hitam di depan kami.

"Akhirnya aku menemukanmu Mateku" ucapnya.

"Akhirnya aku menemukanmu Mateku" lirihku pelan.

"Renjun serigala tampan itu Mate kita!" Akaela terlihat sangat senang.

"Terpujilah Moon Goddess karena telah mempertemukan kita berdua" ucapnya senang.

Serigala di depanku adalah jodohku. Kami berdua mengatakannya bersamaan dan aku merasakan ekorku mengibas, sama seperti dia. Kami berdua saling menatap lebih dekat. Serigala-serigala kami dengan gembira berputar-putar di sekitar satu sama lain.

Sekarang setelah sedekat ini, aku mulai menyadari bahwa dia bukan serigala biasa. Aura di sekelilingnya memancarkan dominasi, kekuatan, dan tangguh.

Serigalaku juga memperhatikan dan segera membungkuk tunduk. Dia adalah seorang Alpha. Alpha? Tunggu, mungkinkah ia adalah Alpha Lee Jeno?

"Apakah kamu Lee Jeno?" tanyaku.

"Ya, cukup panggil aku Jeno. Apa yang kamu lakukan disekitar kawananku?"

Astaga, suaranya berat sekali. Serigalanya memiringkan kepalanya ke samping dan menatapku dengan wajah bertanya-tanya.

"Maafkan aku Alpha Jeno, aku tidak bermaksud apa-apa kepada kawananmu"

"Jadi kamu mengenalku?" tanyanya, ia menaikkan sebelah alisnya.

"Y-ya Alpha, aku banyak mendengar cerita tentangmu dan kawananmu" jawabku.