Chapter 17

4.2K 503 10
                                    

© Skylopersian
Écarlates | 03.03.2022













Mereka berlari dengan sangat cepat di dalam hutan, mereka ingin sampai ke kawanan secepat mungkin. Daerah kawanan mereka sangat besar, sehingga mereka masih punya sedikit waktu untuk bersiap. Jeno sudah menghubungkan pikirannya kepada Lucas, Mark, dan semua orang tentang apa yang akan terjadi.

Ketika mereka tiba, mereka sudah melihat banyak para prajurit berkumpul disana. Lucas sudah memerintahkan para prajurit tentang apa yang harus mereka lakukan. Pria tampan itu mengikstrusikan kepada mereka semua untuk mengevakuasi anak-anak, Omega, dan wanita semuanya ke gedung keamanan.

Renjun melihat Jungwoo sedang berdiri disebelah Lucas, ia melihat pria cantik itu sedang berbicara kepada seluruh prajurit dan ia pun langsung memanggilnya.

"Jungwoo hyung!" teriak Renjun.

"Injunie? Luke mereka sudah tiba!" teriak Jungwoo.

Semua prajurit kemudian melihat ke arah Renjun dan Jeno yang sudah berubah menjadi manusia. Semua orang menundukkan kepala mereka ke Alpha mereka yang berdiri di sebelah Luna. Jeno mengangguk sebagai jawaban saat dia berjalan menuju Lucas.

"Apakah semuanya sudah siap hyung?" tanya Jeno.

"Ya Jen, mereka semua sudah siap bertarung dengan kita di dalam pertempuran"

"Baiklah kalau begitu hyung"

"Menurutmu berapa lama pasukan Tantalascar itu tiba disini Jen?" tanya Lucas.

"Tidak lama lagi hyung. Kun hyung, anak-anakmu bisa ikut dengan Renjun ke gedung keamanan" ucap Jeno.

"Baik Jen, aku akan menyuruh mereka ikut bersama Renjun"

"Apakah kamu ingin bertarung dengan kami?" tanya Jeno ke Kun.

"Ya, aku akan ikut Jen" jawab Kun mengangguk.

"Lucas hyung, kenapa Jungwoo hyung ikut bersiap dengan yang lain?" tanya Renjun bingung. 

"Aku sudah mencoba memberitahunya untuk pergi bersamamu ke gedung keamanan. Tetapi ia bilang ia ingin bertarung, karena dulunya ia adalah seorang prajurit" jawab Lucas.

"Tapi jika ia ikut pertempuran ini, ia pasti akan menjadi target utama. Lebih baik jika ia tidak ikut hyung!" raut wajah Renjun terlihat khawatir. 

"Renjun benar hyung, Jungwoo hyung akan menjadi target utama jika ia ikut. Kita akan sangat sulit untuk fokus pada hal utama kita hyung" Jeno kencoba memberi saran kepada Lucas.

"Hah.. aku sudah bilang kepada nya, tetapi ia sangat keras kepala!" Lucas menghela nafas, ia memijit keningnya.

"Lebih baik ia tidak usah ikut hyung, karena pikiran hyung pasti akan fokus ke Jungwoo hyung. Hyung pasti akan mengkhawatirkan ia terus, sebaiknya ia ikut bersama Renjun" ucap Jeno.

Jeno mengusap pundak Lucas, pria tinggi itu memikirkannya. Lucas tahu kalau saran dari Renjun dan Jeno benar, bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi pada Jungwoo. Apalagi pasti ia akan menjadi target utama Alpha sialan dari kawanan Tantalascar itu.

"Baiklah, aku akan berbicara dengannya.."

"Aku ikut denganmu hyung!" ucap Rejun, tetapi sebelum itu ia berbalik menghadap Jeno.

Pria tampan itu tahu apa yang Matenya rasakan saat ini, ia segera memeluk Renjun lalu ia memberinya ciuman.

"Hati-hati, pulang lah dengan selamat Jen" ucapnya sambil menatap Jeno.

"Aku janji sayang" Jeno kemudian mencium Renjun lagi dan kali ini lebih lama.

"OH MOON GODDESS! Lebih baik pergi kamar kalian berdua lalu kawin" teriak Lucas.

Kun terkejut, ia segera menutup kedua mata Chenle dan Jisung. Kun tidak mau kedua mata anaknya ternoda oleh ulah pasangan itu. Jeno melepaskan ciuman nya dan tertawa. Renjun menyembunyikan wajah merahnya di dada pria tampan itu, lalu ia menatap kedua anak itu.

"Baiklah kalian berdua ikut denganku"

Renjun berkata kepada kedua anak itu, Chenle segera mengikutinya sedangkan Jisung menatap Ayahnya.

"Ayah, tidak bisakah aku ikut melawan hama itu?" tanya Jisung, Kun dan Jeno tertawa kecil mendengarnya.

"Tidak untuk sekarang jagoan, tetapi kamu akan melakukannya ketika kamu sudah dewasa dan jauh lebih kuat"

Jisung membuat wajah cemberut sebelum menghela nafas dan memutuskan untuk mengabaikannya. Ia segera menyusul Chenle yang sudah berjalan bersama Renjun.

Renjun dan kedua anak itu sekarang berjalan bersama Lucas untuk menjemput Jungwoo, sebelum mereka pergi bersama ke gedung keamanan. Pria manis itu masih khawatir tentang kemungkinan hal-hal buruk yang akan terjadi selama pertempuran itu.

Tak lama mereka sampai ke tempat para prajurit, mereka melihat Jungwoo membawa senjata, pria cantik itu sudah memegang crossbow.

"Sayang.." panggil Lucas.

"Ya Luke? Oh! Ada apa Injunie?" tanya Jungwoo.

"Sayang, tidak bisakah kamu diam saja? Kamu pasti akan menjadi sasaran utama kalau kamu ikut bergabung ke dalam pertarungan" ucap Lucas memohon kepada Jungwoo.

"Luke, kamu tahu aku sangat ingin ikut. Aku muak dan bosan dengan mereka. Aku ingin mereka merasakan apa yang harus mereka rasakan!" raut Jungwoo mengeras.

"Tapi–" sebelum Lucas mengatakan sesuatu yang lain, Renjun langsung berbicara.

"Kami membutuhkan prajurit untuk melindungi dan menjaga kami hyung, kamu adalah prajurit yang kami butuhkan untuk menjaga kami tetap aman" ucap Renjun.

"Aku? Tapi apa yang membuatmu berpikir kalau aku memenuhi syarat?" Jungwoo menaikkan satu alisnya.

"Aku tahu kamu mampu hyung! Jadi tolong tetaplah bersama kami" pinta Renjun. 

Lucas berjalan ke arah Jungwoo, ia mencium pria cantik itu lalu membelai rambutnya.

"Sayang, aku mohon turuti perintahku ya?" Lucas memohon kepada Jungwoo, pria cantik itu berpikir sebentar lalu ia mengangguk.

"Baiklah aku akan tinggal dan melindungi orang-orang di gedung keamanan" ucap Jungwoo, Renjun maupun Lucas tersenyum senang mendengar bahwa pria cantik itu setuju.

"Hati-hati ya Luke, pulang lah dengan selamat"
Lucas mencium Jungwoo dan memeluknya.

"Aku janji sayang" ucap Lucas meyakinkan.






-_-_-_-_-_- Ecarlates -_-_-_-_-_-








Renjun, Jungwoo, dan kedua anak itu sekarang sedang dalam perjalanan menuju gedung keamanan. Tiba-tiba mereka melihat Haechan berjalan keluar dari gedung kantor milik Jeno.

"Haechan! Kemana saja kamu?" tanya Jungwoo.

"Aku bersama Mark di ruang pengawasan, tetapi ia bersikeras menyuruhku pergi ke gedung keamanan" jawab Haechan.

"Oh! Sama seperti kita" ucap Renjun

"Hai Chenle, Jisung! Apakah ayahmu ad disini?" tanya Haechan

"Ya hyung" ucap Chenle.

"Dia akan bertarung dengan semua laki-laki besar dan aku tidak di izinkan untuk ikut!" kata Jisung dengan nada kesal.

"Aww.. Jisung kecil sudah dewasa sekarang" Haechan mengusap kepala Jisung.

"Jangan perlakukan aku seperti itu!" Anak itu mendesis kesal kepada Haechan.

Renjun, Jungwoo, dan Haechan tertawa kecil dan melanjutkan perjalanan mereka menuju gedung keamanan. Tak lama kemudian mereka telah sampai, mereka segera memasuki gedung itu.


















Dont forget vote & comment.

Écarlates [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang