Epilog

6.5K 450 33
                                    

© Skylopersian
Écarlates | 01.04.2022












Seorang pria tampan terlihat tampak sibuk dengan pekerjaannya, saat ia sibuk memeriksa beberapa berkas-berkas. Terdengar suara ketukan pintu, seseorang mengetuk ruangan miliknya.

"Masuk!"

Masuklah seorang pria tinggi, orang itu adalah Lucas. Pria itu membawa beberapa map, lalu ia memberikannya kepada Jeno.

"Ini beberapa berkas lagi yang harus di tanda tangani Jen"

"Apakah hanya tersisa ini yang perlu ku tanda tangani hyung?" tanyanya

"Cukup banyak! Sial itu melelahkan.." ucapnya.

"Baiklah, bagaimana dengan undangan Jaemin untuk pernikahannya hyung?"

"Aku sudah menyebarkannya Jen, jangan khawatir"

"Baguslah.." Jeno menghela nafas lega.

"Baiklah kalau begitu aku balik ke ruanganku dulu, masih banyak berkas yang harus ku kerjakan"

"Ya hyung"

Lucas berdiri dari duduknya, ia berjalan keluar menuju ruangan miliknya. Jeno melanjutkan pekerjaannya, ia sibuk menandatangani banyak berkas di kantor.





-_-_-_-_-_- Ecarlates -_-_-_-_-_-






Waktu beranjak sore, akhirnya tiba saatnya Jeno untuk pulang. Ia segera membereskan pekerjaan miliknya, saat sedang beres-beres masuklah Lucas ke ruangan miliknya.

"Hi hyung, sudah selesai?"

"Sudah Jen, setidaknya sekarang kita bisa pulang ke rumah dan bertemu pasangan kita" ucap Lucas.

"Ya hyung. Omong-omong, bagaimana kabar Jungwoo hyung dengan anak pertamamu?" tanya Jeno.

"Jungwoo baik-baik saja. Aku tahu ia sangat lelah mengurus putri kami, princess ku selalu menangis setiap malam–" Lucas dengan malas menjawab. "Tapi princess kecilku terlihat sangat cantik seperti ibunya, matanya sama denganku tapi wajahnya jelas mirip Jungwoo"

"Yah, aku juga pernah mengalaminya–" Jeno menepuk bahu Lucas. "Ah! Sebaiknya kita pulang sekarang hyung, aku tidak mau anak-anakku rewel lagi karena aku pulang terlambat"

"Aku juga sama.." keduanya tertawa.

Keduanya lalu berjalan keluar kantor, saat berada di luar lobby mereka saling melambaikan tangan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Saat dalam perjalanan pulang, Jeno teringat pesan Renjun untuk mampir ke toko roti Haechan terlebih dulu untuk membeli roti dan muffin. Karena pria manis itu berpesan sebelum ia berangkat kerja. Jeno memasuki toko, ia melihat Haechan sedang melayani pelanggan lalu segera menghampirinya.

"Hei Jen, ingin membeli sesuatu?" tanya Haechan, Jeno mengangguk.

"Ya, aku ingin membeli roti dan lima muffin pesanan Renjun. Jika aku sampai lupa, bisa-bisa aku dibunuh olehnya"

"Pfft– Renjun, tidak akan membunuhmu Jen. Bagaimana pun juga, ia adalah jodohmu" Haechan membungkus muffin dan roti itu, lalu memasukkan nya ke dalam kantong.

"Ya aku tahu, tapi kali ini lebih buruk dari yang pertama kau tahu?" Jeno mendengus.

"Kamu akan terbiasa dengan itu Jen, lagipula hanya ini yang kamu butuhkan?" tanya Haechan.

"Ya, Thanks Chan!" Haechan menyerahkan kantong itu, lalu Jeno langsung membayarnya.

"Sama-sama Jen, jika kamu butuh sesuatu kabari aku atau Mark"

Écarlates [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang