Kamar Deus?

7.7K 807 1
                                    

⚠️Skinship

"Eh tunggu!" Fiona melihat kesekelilingnya. "Ini bukan kamarku!!" Ujarnya panik.

Terlihat ruangan disekitarnya tampak sangat suram dan gelap.

"Lady, apakah anda memang selalu berteleportasi seperti ini?" Tanya Deus.

Fiona terbelalak kala melihat dirinya lagi-lagi berada diatas tubuh Deus dengan posisi yang sama seperti saat mereka pertama kali bertemu.

"Tapi sepertinya kali ini saya tidak bisa menahan diri saya!" Ucap Deus langsung menarik Fiona mendekatinya.

Wajah keduanya sangat dekat, Fiona dapat merasakan Deus yang sepertinya tidak memakai pakaiannya.

"He-hentikan!" Pekik Fiona panik.

"Ada apa? Saya bahkan tidak melakukan apapun Fio!" Ujar Deus.

Deus menatap lekat bibir Fiona, rasanya dia ingin melahap bibir mungil itu.

Cup..

Benar saja, Deus langsung menempelkan bibirnya ke bibir Fiona. "Wangi mawar" Batinnya.

Fiona dapat merasakan bibir dingin lelaki itu, perlahan dia merasakan sesuatu memaksa masuk kedalam mulutnya.

Dengan sedikit paksaan lidah Deus berhasil merebos, ia langsung merasakan seluruh bagian dalam dari mulut Fiona.

Entah mengapa Fiona menikmati ciuman panas itu. Deus menarik tengkuk Fiona agar memperdalam ciuman mereka.

"Ah" Desah Fiona disela-sela ciuman itu.

Mendengar desahan gadis itu nafsu Deus semakin melonjak, tapi dia teringat untuk tidak melakukan hal lebih dari ciuman panas ini.

Deus tidak ingin melakukan lebih sebelum Fiona menjadi miliknya sepenuhnya.

"De- us.." Fiona mulai kesulitan bernapas karena ciuman itu semakin lama semakin dalam. Dengan terpaksa Fiona menggigit lidah Deus.

Deus merasakan sakit dan sepertinya lidahnya berdarah.

"Ma-afkan a-ku" Ucap Fiona dengan terengah-engah.

Deus dapat merasakan hembusan napas gadis diatasnya ini, lalu dia menarik tengkuk Fiona dan mencium bibirnya singkat.

Setelahnya Deus tersenyum puas. Pipi Fiona merona mendapat perlakuan itu, dia juga merasakan bibir Deus yang menjadi lebih hangat di ciuman terakhirnya.

Deus segera menarik Fiona agar tidur di dada bidangnya, Fiona hanya bisa menurut. Dapat terdengar suara detak jantung Deus yang berdetak sangat kencang.

"Kenapa jantungnya berdetak secepat ini?" Batin Fiona bertanya-tanya, sambil menempelkan telinganya di dada bidang itu.

[Master apakah anda tidak akan kembali?]

Fiona mengabaikan pertanyaan sistem dan fokus mendengar suara detakan jantung Deus.

[Master anda bahkan tak segan-segan menikmati diri anda yang berada di atas pria tanpa sehelai benang itu!]

"Tanpa sehelai benang?" Tanya Fiona terkejut.

Fiona baru menyadari kalau Deus tidak memakai pakaian sehelai pun. Dengan cepat dia merapalkan mantra di dalam hatinya dan berteleportasi ke kamarnya.

Lagi-lagi Deus ditinggalkan tiba-tiba oleh gadis itu. Dia menatap langit-langit kamarnya sendu.

"Fiona Lynelle" Gumamnya.

Setelah awal pertemuannya dengan Fiona, Deus langsung kembali ke istananya dan memerintahkan orang kepercayaannya untuk mencari identitas gadis yang dia temui.

Dia sempat terkejut mendapati fakta sebenarnya bahwa gadis itu adalah putri dari kerajaan musuh. Dia bermaksud membuang perasaannya itu jauh-jauh.

Tapi hasilnya nihil, tepat hari ini gadis itu muncul lagi di depannya yang bahkan di kamarnya.

Deus juga tidak menyangka dirinya akan melakukan ciuman panas itu, padahal sangat jelas dia membenci menjalin hubungan dengan wanita.

Karenanya dia menjadi penasaran dengan gadis itu, dan perasaannya perlahan mulai berkembang menjadi ingin memiliki sang gadis.

🌹

Fiona berjalan dengan cepat menuju ke perpustakaan. Langkahnya diikuti oleh beberapa pelayan pribadinya.

Dia mencari buku mengenai sejarah kekaisaran Vorexar dan Cassazee. Setelah mengelilingi seluruh bagian rak buku di perpustakaan, Fiona menjadi kesal. Karena buku yang dia cari tidak ada disana.

"Sistem, apakah kau tidak mengetahui sejarah kedua kekaisaran ini?" Tanya Fiona penasaran.

[Tidak master, bahkan didalam novel tidak ada mengenai hal tersebut. Hanya diceritakan bahwa keduanya bermusuhan dan tak akan pernah bersatu]

Fiona berdecih kesal, ditambah lagi perasaannya yang terus berdebar saat mengingat wajah Deus dan kejadian sebelumnya.

"Sial, itu bahkan ciuman pertamaku!" Kesal Fiona.

[Padahal anda sudah melakukan hal lebih dari ciuman, master!]

"I-itu bukan aku tapi Rossa!" Bantah Fiona.

[Namun jiwanya adalah milik anda]

"..." Fiona terdiam. "..Benar, tapi tetap saja aku yang sebenarnya belum pernah melakukan itu. Aku bahkan sangat polos, sepolos pantat bayi!" Ujarnya mencari alasan.

Setelah dirasa seluruh bagian perpustakaan sudah dia coba cari, dia tetap tidak menemukannya. Bahkan berhari-hari sudah berlalu, Fiona merasa sangat frustasi.

"Anda mencari apa putri?" Tanya Isaac.

"Aku mencari buku yy dan xx" Jawab Fiona dengan nada malas.

Isaac terkejut.

TBC

Pembalasan [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang