Rencana Deus

5.7K 812 17
                                    

"Ella, kamu darimana saja sayang?" Tanya Johann yang sedari tadi menunggu kedatangan kekasihnya ini di mansion Scarlett.

"Hiks..hiks.., Ella cuman mau nyelamatin Osamu.." Ella langsung berlari ke pelukan Johann.

"Padahal aku sudah bilang padamu untuk tidak melakukan itu Ella" Ucap Charles yang baru keluar dari ruangannya dan menghampiri Ella.

"Tapi..hiks, kasihan Osamu. Dia disiksa oleh Kaisar!" Bantah Ella sambil menenggelamkan wajahnya di dada bidang Johann.

Johann mengelus surai Ella, "Apa kamu sebegitu khawatirnya pada Osamu?" Tanyanya.

Ella mengangguk, lalu ia mendongak menatap Johann memelas. "Bisakah kita menyelamatkan Osamu?" Tanyanya.

"Tentu saja, kita bisa memanggil orang kepercayaan kita!" Johann memutuskan sambil melirik kearah Charles yang sedari tadi menatap mereka berdua.

"Ya, kamu tenang saja sayang. Kita pasti bebaskan Osamu demi dirimu" Ucap Charles meyakinkan.

Ella merasa lega dengan ucapan kedua calon suaminya. Dengan Johann menghapus air mata di pipinya.

"Oh ya, kapan kita akan melangsungkan pernikahan?" Tanya Ella. "Aku sudah tidak sabar ingin menjadi Marchiones" Lanjutnya.

"Setelah Osamu kembali kita lakukan pernikahan" Jawab Johann.

Ella mengangguk dan tersenyum manis, setelahnya mereka bertiga pergi ke dalam kamar untuk melakukan hubungan suami istri. huek-

🌹

Saat ini Fiona sedang melakukan komunikasi dengan Deus melalui bola kristal.

"Fio, ini sudah larut bukan? Apa kamu tidak mengantuk?" Tanya Deus.

"Belum, mendengar suara Deus membuatku tidak ingin tidur" Jawab Fiona.

"Kenapa?" Tanya Deus penasaran.

"Aku takut ini hanyalah mimpi, dan jika aku terbangun, aku akan kehilangan mimpi indah itu" Jawab Fiona.

Pipi Deus merah merona karena gombalan Fiona, dia jadi ingin memeluk Fiona.

"Perlukah kita bertemu? Bagaimana kalau kamu ucapkan mantra teleportasinya dan aku akan memanggilmu saat itu juga?" Tawar Deus.

"Apa kamu sangat ingin bertemu denganku?" Goda Fiona.

"I-iya sangat ingin" Jawab Deus.

"Baiklah!" Fiona langsung memberikan jawaban sehingga membuat Deus sedikit terkejut, dia mengira Fiona tidak akan mau menerima tawarannya.

"Aku akan berteleportasi!" Ucap Fiona sebelum melakukan mantra teleportasinya.

Wushh

Dalam sekejap Fiona langsung berteleportasi tepat di pelukan Deus.

"Hai sayang" Sapa Deus.

Fiona menenggelamkan wajahnya di dada bidang Deus, saat ini dia benar-benar malu.

"Oh, aku sepertinya bisa mendengar suara detak jantungmu!" Ujar Deus menggoda.

"Hei, memangnya aku tidak bisa mendengar detak jantungmu yang lebih cepat dariku hah?" Fiona kesal.

Cup.

Deus mencium kening Fiona, "Sudah larut sayangku, tidurlah!" Ucapnya sambil mengelus surai Fiona.

Fiona mau tidak mau menerima perlakuannya itu. "Tapi haruskah posisi kita begini?" Tanya Fiona malu-malu.

"Iya, bukankah kamu suka?" Tanya Deus.

"..." Fiona terdiam dia tidak bisa menjawabnya karena gengsi dan malu.

Deus terkekeh kecil, "Tidak apa-apa, aku suka begini" Ujar Deus.

Akhirnya Fiona tertidur di atas tubuh Deus dengan posisi kepala di dada bidang milik Deus, Deus mengelus surai Fiona sampai dia memastikan Fiona tidur lelap. Barulah dia menutup kedua matanya.

"Semoga kita bertemu di dalam mimpi sayang" Ucap Deus lembut sambil mencium pucuk kepala Fiona.

🌹

Keesokan paginya.

"Kamu sudah bangun sayang?" Tanya Deus kala melihat pergerakan Fiona.

Fiona mengangguk membuat Deus mengelus surainya dan mencium keningnya. "Selamat Pagi~" Ujarnya.

"Selamat Pagi sayangku" Balas Fiona dengan suara yang agak serak karena bangun tidur.

Mendengar kata 'sayangku' membuat Deus salah tingkah, wajahnya kini memerah. Fiona yang sadar dengan itu mengelus pipi Deus dan menciumnya.

Cup.

Tepat di bibir Deus, Deus tersentak. Dan menatap lekat Fiona, sementara Fiona melebarkan senyumannya yang manis itu.

"Sayang, kamu jadi nakal yah!" Ucap Deus.

"Oh, apakah kamu tidak suka aku begini?" Tanya Fiona.

Deus menggeleng, "Tentu, aku menyukai semuanya asalkan itu Fio. Aku suka semuanya" Jawab Deus.

"Benarkah?" Tanya Fiona memastikan.

Deus meraih tangan kanan Fiona dan menciumnya, "Itu benar, perlukah aku menunjukkannya padamu?" Tanya Deus.

"Menunjukkan apa?" Tanya Fiona bingung.

"Aku akan menunjukkan sebesar apa cintaku saat sudah tiba di kerajaanmu sayang" Jawab Deus.

Fiona tersenyum malu, "Baiklah, aku menunggumu disana".

[Master, anda harus kembali. Para pelayan anda akan segera menghampiri kamar anda]

"Emm, Deus sayang. Aku sepertinya harus kembali ke kamarku, para pelayan hampir tiba" Ujar Fiona.

Deus mencium lagi punggung tangan Fiona dan mengelus lembut pipinya, "Baiklah, jangan lupa untuk menghubungiku" Ucapnya.

Fiona mengangguk antusias dan segera merapalkan mantra teleportasinya.

Deus melihat Fiona sudah tidak ada di depan matanya lagi, langsung bergegas mempersiapkan diri. Karena sudah mendapat izin orang tuanya, dia akan berangkat hari ini menuju kekaisaran Vorexar.

"Aku tidak sabar untuk segera meminangmu sayangku" Ujar Deus.

"Siapkan kereta dan beberapa hadiah peminangan. Pilih yang sangat bagus dan yang terbaik, juga persiapkan beberapa barang yang akan menarik perhatian Kaisar Vorexar!" Perintah Deus.

"Mertuaku, kau harus merestui hubungan kami!" Gumam Deus dengan pasti.

Sebenarnya Deus khawatir jika Kaisar Vorexar tidak merestui hubungannya dan Fiona. Tapi dia harus mencari berbagai macam cara untuk membujuk calon mertuanya itu.

TBC

Berharap calon mertua merestui hubungan mereka!

Pembalasan [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang