Pagi itu setelah makan bersama keluarga, Fiona dan ibunya berada di taman mawar. Fiona membawa kristal hitam miliknya dan menunjukkannya pada ibunya.
"Oh apa itu diberikan kekasihmu?" Tanya Evyana.
"Iya ibu.." Jawab Fiona.
"Oh coba aku mau lihat" Ucap Evyana penasaran.
Fiona langsung mengucap mantra dan memanggil Deus.
"Hai sayang.." Sapa Deus.
"Oh ya ampun!! suaranya saja sudah menggoda begini!!" Ucap Evyana heboh.
"Eh siapa itu?" Tanya Deus penasaran.
"Ibuku.." Jawab Fiona.
"Hai calon menantu, aku calon mertuamu!" Sapa Evyana sambil melihat bola kristal itu intens.
"Ehm ibu mertua? Apa kabar?" Tanya Deus gugup.
"Ahaha, kabarku baik calon menantuku. Oh ya kau sedang apa? Tidak sedang bersama wanita lain kan?" Tanya Evyana menggoda.
"Haha tidak ibu mertuaku, aku sedang istirahat di tengah hutan. Dan juga tidak ada wanita lain yang secantik putrimu ibu mertua" Jawab Deus.
Pipi Fiona bersemu merah.
"Oho, bagaimana jika ibu mertuamu ini lebih cantik dari putrinya?" Goda Evyana.
"Ibu.." Kesal Fiona.
"Tidak ibu mertua, saya tidak ingin bersaing dengan ayah mertua. Dan saya juga lebih mencintai putri anda" Tolak Deus.
"Ahaha, betapa setianya menantuku ini. Cepatlah kesini aku sangat penasaran dengan rupa wajahmu!" Ucap Evyana.
"Berhati-hatilah Deus, jangan sampai terjadi sesuatu yang buruk padamu" Pinta Fiona.
"Baiklah sayang, selamat menikmati harimu yang indah. Jaga kesehatanmu ya" Balas Deus.
Lalu sambungan terputus.
Disisi lain Deus sedang berjuang mati-matian membunuh para monster sambil mengobrol dengan Fiona dan Ibu mertuanya.
Tapi Deus itu sangat kuat, dia sambil rebahan saja bisa membunuh ratusan monster.
Sementara itu Evyana tampak senang karena bisa melihat wajah malu-malu putrinya.
"Hei putriku, kamu harus banyak belajar dari ibu. Ibumu ini sangat ahli menarik perhatian pria, ke 25 ayahmu saja sangat tergila-gila pada ibu. Ayo kamu pasti bisa seperti ibu.." Ucap Evyana memberi saran dan semangat pada putrinya.
Fiona tertawa kecil, baginya pria yang tulus adalah kualifikasinya. Tidak penting sebanyak apa lelakinya, dia tidak peduli yang penting bisa bersama suami yang tulus mencintainya tidak seperti 3 mantan suaminya itu.
"Ibu.." Panggil seorang lelaki yang nampak kesal.
Fiona tersentak melihat sosok lelaki itu.
"Oh ya, perkenalkan ini adalah adikmu, Yagiz Darvis. Umur kalian tidak jauh berbeda!" Ucap Evyana sambil memperkenalkan anaknya dari suami ke 11.
"Kau!! Kakak brengsek!!" Umpat Fiona.
Yagiz memiliki rupa yang sama seperti kakaknya di masa lalu. Tidak hanya rupa bahkan nama depannya pun sama. Fiona sangat kesal melihat orang di depannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembalasan [18+]
RomanceRossa dikhianati oleh ketiga suami yang ia cintai dan harus berakhir dengan kematian. Sebelum kematiannya dia mengucapkan kata terakhir "Aku akan membalas kalian!". Akankah Rossa bisa membalas ketiga suaminya itu?