Surat dari Cassaze

5.5K 803 10
                                    

Tok..tok..

"Masuklah!" Ujar Fiona.

Para pelayan pribadi Fiona segera masuk ke dalam kamarnya dengan berbagai persiapan untuk keperluan Fiona.

Mereka segera mempersiapkan Fiona dengan gaun yang indah berwarna merah muda, tak lupa dengan mahkota putri di atas kepalanya. Dan makeup tipis diwajahnya membuat kesan yang natural. Setelah mempersiapkan segalanya, Fiona bergegas ke ruang makan.

"Semoga Kejayaan selalu menyinari kekaisaran Vorexar" Ucap Fiona sambil menunduk sopan.

"Putriku, kemarilah!" Ujar William mengajak putrinya duduk di dekatnya.

Fiona menghampiri ayahnya itu dan duduk di kursinya.

Para pelayan mempersiapkan hidangan mereka dengan sangat teliti. Setelahnya mereka pergi keluar ruangan, agar memberikan ruang untuk keduanya menghabiskan waktu bersama.

"Putriku, bagaimana hubunganmu dengan pangeran kerajaan Magixon?" Tanya William antusias.

Fiona menatap ayahnya bingung, "Apa maksud ayah?" Tanyanya.

"Sepertinya hubungan kalian belum maju sampai sana ya? Ngomong-ngomong pangeran itu adalah orang yang baik, orang tuanya merupakan teman baik ayah dan ibumu!" Ujar William.

Fiona semakin menatap ayahnya bingung.

[Master, sepertinya ayah anda ingin menjodohkan anda]

"Tidak, aku perlu persetujuan dari Deus!" Bantah Fiona.

[Bagaimana jika mencoba untuk mengenalnya master?]

Fiona hanya diam dan tidak menjawab, dia tidak ingin salah memilih pasangan. Dan memang benar, di dunia ini bisa memiliki lebih dari satu pasangan. Tapi jika pasangannya tidak tulus, Fiona menjadi ragu untuk memilih.

"Aku akan memikirkannya ayah" Ucap Fiona.

William sedikit tersentak, lalu senyuman terbit dari bibirnya. "Baiklah, aku akan menantikan jawabanmu!" Ucapnya.

Setelah acara makan keduanya melanjutkan perjalanan menuju taman kekaisaran. Sampai langkah mereka dihentikan oleh penyihir Alterniamon, Isaac.

"Kaisar!" Panggil Isaac dengan tergesa-gesa.

"Ada apa?" Tanya William penasaran, sebenarnya dia sedikit kesal karena seseorang mengganggu acaranya dengan putri tersayangnya. Sementara Fiona menatap bingung Isaac.

"Kaisar! Ada surat dari kerajaan Cassaze!" Ucap Isaac.

"Cassaze?" Tanya Fiona antusias dengan mata berbinar-binar.

Isaac menjadi bingung dengan tatapan Fiona, tapi tugasnya lebih penting. Dia harus membawa Kaisar menemui utusan Cassaze itu.

"Kaisar, anda harus ikut dengan saya!" Ajak Isaac.

Fiona menggeleng, karena memang beginilah Isaac. Selalu memandang orang lain setara dengannya ditambah dengan wajah dingin itu.

"Baiklah, mari kita lihat apa yang musuh kita inginkan!" Ujar William.

"Aku ikut!" Ucap Fiona lantang.

William dan Isaac langsung menatap Fiona bingung.

"Ayah, biarkan aku ikut denganmu!" Pinta Fiona dengan wajah memelas.

William mendesah, "Baiklah" Jawabnya.

Dengan riang Fiona mengikuti langkah ayahnya menuju ruang utama. Isaac menatap Fiona bingung dan mensejajarkan langkahnya.

"Putri, kenapa anda sangat senang?" Bisik Isaac penasaran.

"Kau tidak perlu tahu penyihir brengsek!" Bisik Fiona.

Pembalasan [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang