Osamu kabur

5.1K 709 11
                                    

Fiona menggenggam erat gaunnya dan mengigit bibir bawahnya, dia sangat gugup dengan apa yang akan ayahnya katakan, terlebih dia mendapatkan tatapan tajam dari orang-orang di ruangan.

"Ayah!" Panggil Fiona dengan wajah memelas.

William menjadi luluh dengan tatapan putrinya itu, lalu dia segera membuang semua kemarahannya.

"Yang Mulia Kaisar, anda seharusnya tidak melakukan itu!" Ujar Isaac tidak setuju dengan tindakan kaisar.

"Siapa kau berani menga..." Ucapan William terhenti kala mendapati putrinya marah dan mengatakan kata-kata yang seharusnya dia sampaikan.

"Kau berani mengatur Kaisar??" Tanya Fiona tegas.

Isaac tersentak, dan segera mengatur raut wajahnya menjadi datar "Putri, saya hanya ingin mengatakan. Mengapa anda bisa sampai ke kekaisaran Cassaze? Apakah ini alasan anda menanyai saya mengenai kekaisaran musuh sebelumnya?" Tanya Isaac.

Fiona menggeleng lalu mengangguk,"Aku sebenarnya hanya iseng pergi berjalan-jalan, dan aku tidak menyangka diriku akan sampai di kekaisaran Cassaze" Ujar Fiona.

Lalu Fiona menatap ayahnya, "Ayah, apakah anda tidak mengizinkan putrimu ini mencintai musuh?" Tanya nya.

"..." William tidak bisa berkata-kata, menurutnya ini sangatlah rumit. Karena sudah dari dulu kedua kerajaan tidak pernah bersatu karena berbeda keyakinan.

"Yang Mulia, sebaiknya kita menunggu dan menguji apakah pangeran Cassaze benar-benar tulus" Ujar Leon.

Fiona mengangguk pelan, dia menyetujui pendapat Leon tapi dia ragu ayahnya akan menyetujui hal itu.

William mengangguk pelan, setelahnya dia meminta semua orang pergi dari ruangan kecuali putrinya. Lalu dipanggilnya sang putri untuk mendekatinya.

"Putriku, kau tau kenapa kedua kerajaan adalah musuh?" Tanya William serius.

"Itu karena kedua kerajaan memiliki keyakinan berbeda?" Jawab Fiona memastikan.

"Iya, bagaimana pendapat orang-orang jika mengetahui hal tersebut?" Tanya William serius.

"Aku tidak begitu memperdulikan pandangan orang-orang, lagipula aku yakin dia cukup baik untukku. Bahkan dia sudah repot harus ke kerajaan Vorexar demi membuktikan ketulusannya, ayah" Jawab Fiona dengan pasti.

William mengangguk, lalu dia meminta tangan kanannya mengirimkan surat kepada istrinya.

Lalu tiba-tiba seorang pengawal datang dengan tergesa-gesa. "Yang Mulia!!"Ujarnya lantang.

"Apa?" Tanya William dengan tatapan tajam karena pengawal itu berani menganggu momennya.

"Yang Mulia, tahanan Osamu melarikan diri!" Ucap pengawal itu.

"APA???" William dan Fiona terkejut, keduanya tidak percaya.

[Master, sepertinya aksi mereka sudah dimulai. Anda harus berhati-hati, bisa saja Osamu menemui anda secara tiba-tiba]

Fiona mengangguk.

William langsung memerintahkan pengawalnya untuk mencari keberadaan tahanan itu, baru kali ini penjaranya yang ketat, bisa dengan mudahnya Osamu melarikan diri.

🌹

Fiona keluar dari ruangan dengan tergesa-gesa, lalu dia dihadang oleh Leon yang berdiri di depannya hingga menabrak Leon.

"A...a..a.." Ringis Fiona sambil memegangi keningnya yang nyeri.

"Putri, kenapa anda melakukan itu?" Tanya Leon kesal.

"Huh? Apa maksudmu Jenderal?" Tanya Fiona bingung.

"Tidak, maksud saya. Kenapa anda bisa menjalin hubungan dengan pangeran Cassaze??" Cemas Leon.

Fiona menghela napas berat, "Kenapa kamu mencampuri urusan ku? Bukankah kamu bukan siapa-siapa, kamu hanyalah jenderal dan pengawal pribadiku. Paham?" Tegas Fiona.

Leon menatap sendu dan menundukkan kepalanya, dia lupa posisinya yang bukanlah siapa-siapa. Dia memang sahabat Fiona tapi dia tidak memiliki hak mencampuri kisah cinta Fiona.

Entah mengapa perasaannya terasa amat sakit dan membuat sesak, Leon langsung berpamitan dan meminta maaf kepada Fiona.

Fiona berjalan ke taman mawarnya sebelum sampai dia melihat Jean yang sedang duduk sambil membaca buku di bawah pohon dekat taman lalu datang Ella kearahnya.

Fiona lekas bersembunyi dibalik pohon lainnya dan mengamati situasi di depannya.

Bruk

Ella menjatuhkan dirinya ke Jean dan dengan cepat Jean langsung menghindar, untungnya dia memiliki elemen angin jadi pergerakannya sangat cepat.

"Awww" Ringis Ella karena dirinya menabrak pohon yang menjadi sandaran Jean.

"Sebaiknya anda lebih berhati-hati saat berjalan lady" Ucap Jean lalu segera bangkit dan pergi meninggalkan Ella.

Ella nampak kesal karena rencananya untuk merayu Jean gagal.

Fiona segera keluar dari tempat persembunyiannya dan menghampiri Jean.

"Apa kali ini pangeran mau ke taman?" Tanya Fiona.

Jean langsung berbalik dan menatap Fiona, kemudian dia mengubah raut wajah dinginnya dan tersenyum manis kepada Fiona.

"Putri, saya tidak mungkin ke taman pribadi anda. Bukankah anda tidak mengizinkan siapapun datang?" Ujar Jean.

"Benar, tapi bukankah ada serangga yang menganggu disini? Akan lebih aman jika pangeran membaca buku di taman pribadi saya" Tawar Fiona.

"Dengan senang hati Yang Mulia Putri" Balas Jean.

Keduanya berjalan menuju taman mawar, Fiona juga memerintahkan pengawalnya untuk memperketat penjagaan agar orang yang tidak berkepentingan tidak datang memasuki istana dengan leluasa.

Sementara Ella segera dibawa keluar istana karena dia adalah orang asing yang seharusnya tidak berada di istana.

🌹

Fiona dan Jean duduk di bangku taman, teh sudah tersedia diatas meja karena Fiona meminta pelayannya menyiapkannya.

"Bukankah dia menyebalkan?" Ucap Fiona membuka pembicaraan.

"Anda benar putri, saya berterimakasih karena anda menyelamatkan saya" Ucap Jean.

"Itu bukan masalah, saya sendiri juga butuh teman untuk membaca buku bersama" Ucap Fiona sambil mengeluarkan buku yang dia minta pelayan untuk membawanya sebelumnya.

Keduanya sibuk membaca buku masing-masing, sesekali Jean melontarkan pertanyaan mengenai buku yang Fiona baca karena buku itu terlihat aneh dengan judul "BL season 1".

"Ini buku tentang pria" Jawab Fiona spontan.

"Apakah anda ingin belajar memahami pria?" Tanya Jean penasaran.

"Tidak, saya sudah cukup ahli" Jawab Fiona.

Didalam hati Fiona sangat senang, karena Jean tidak mengerti buku apa yang dia baca.

Jean yang sudah mendapat jawabannya berusaha untuk menerimanya, dan berharap Fiona menjelaskan diwaktu senggang atau mungkin Jean akan mencoba membaca buku yang sama.

TBC

Lebih baik Jean tidak perlu kepo, takutnya menyesal haha..

Pembalasan [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang