Mengaku

4.9K 708 18
                                    

Malam harinya Fiona berdiri di balkon kamarnya sambil melihat pemandangan bulan. Dan seperti biasa Isaac melihat sang putri dari jendela labnya, karena lab miliknya tidak terlalu jauh dari kamar Fiona.

Sehingga memungkinkan dia lebih cepat sampai jika terjadi suatu hal pada Fiona.

"Dia lebih indah daripada bulan" Ujar Isaac.

Lalu ia tersadar dengan ucapannya dan mengusir semua pikirannya, kemudian dia tersipu. "Seharusnya aku tidak begini!".

Fiona kembali kedalam kamarnya membuat Isaac tampak kecewa karena tidak bisa melihat lebih lama. Tapi udara dingin juga tidak baik untuk Fiona, Isaac memaklumi.

Saat sampai di kamarnya mata Fiona terasa sangat berat, dia memutuskan untuk membaringkan dirinya di tempat tidur dan melelapkan matanya.

Belum cukup lama dia terlelap, Fiona merasakan deruan napas di wajahnya. Dia mengira itu adalah Deus, tapi dia mengingat kalau dirinya berada di kamarnya.

"Tidak mungkin itu Deus!" Gumamnya.

Fiona langsung membuka matanya lebar-lebar, dan dilihatnya Osamu dengan wajah tersipu di hadapannya.

"Sayangku akhirnya kita bertemu!" Ujar Osamu.

PLAK

Fiona dengan spontan menampar Osamu. Osamu memegang pipi yang sudah ditampar itu, lalu senyuman terbit dari bibirnya.

"Oh sayangku kamu kasar sekali, tapi aku menyukai semuanya!" Ujar Osamu lalu mendekati Fiona.

Osamu berdiri di depan Fiona yang saat ini duduk dengan waspada di tempat tidurnya. Fiona sudah bersiap dengan mantranya jika Osamu berbuat diluar dugaannya.

"Sayang, kenapa kamu begitu waspada? Bukankah kamu sangat mencintaiku, Rose?" Ujar Osamu.

Sontak Fiona tersentak, bagaimana bisa Osamu mengetahui dirinya juga merupakan Rose.

"Jadi benar, kamu adalah Rose istriku!" Ujar Osamu sambil meraih rambut panjang Fiona dan menciumnya.

Fiona menatap tajam Osamu, "Keluar dari kamarku!!" Perintahnya lantang.

Osamu tersenyum miring, "Kamu tidak merindukanku sayang?" Tanyanya.

"Keluar sekarang! Atau aku tidak akan segan!" Ancam Fiona.

Sementara Leon yang baru saja tiba di depan pintu Fiona karena mendapat perintah Kaisar untuk melindungi Fiona tersentak saat mendengar teriakan Fiona.

"Keluar!!!" Teriak Fiona yang sudah merasakan aura Leon dari luar kamarnya.

BRAKKK

Leon membuka paksa pintu itu, dilihatnya Fiona dan Osamu dengan jarak yang sangat dekat.

"Putri keluarkan mantra pelindung!" Perintah Leon.

Fiona langsung menggunakan mantra pelindungnya dan dengan cepat Leon merapalkan mantra dan menyerang Osamu.

Karena kekuatan seorang jenderal sangatlah kuat bagi orang biasa seperti Osamu, dengan mudah Osamu terpental.

Fiona tersenyum tipis, dia tidak perlu menggunakan terlalu banyak kekuatan untuk membereskan Osamu.

Leo langsung mencengkeram kerah Osamu dan menatapnya sangat tajam.

"Apa yang sudah kamu lakukan pada Yang Mulia Putri??" Tanya Leon mencekam.

Osamu gemetar, lalu dia tersenyum remeh. "Istriku.." Ucapnya.

Semua orang di ruangan tersentak para pengawal, pelayan, Leon, dan Fiona.

"Apa maksudmu?" Tanya Leon.

"Rose istriku" Ucap Osamu sambil melirik kearah Fiona yang berada dibelakang Leon. "Dia adalah istriku, apa hak mu?".

Leo tersentak, dia mengeratkan cengkramannya. Dia tidak habis pikir dengan Osamu yang menganggap Fiona adalah Rose orang yang dia cintai.

Fiona tidak merespon, sebenarnya dia juga menginginkan Leon mengetahui kebenaran itu. Dia menunggu kelanjutan dari situasi didepannya itu.

'Katakan saja semuanya Osamu' Ujar Fiona dengan telepati kepada Osamu.

Osamu yang menerima itu tersenyum smirk, dia merasa senang orang yang dia sukai itu mau mengungkap identitasnya. Dia tidak tau saja bahwa Fiona memiliki maksud lain.

"Putri Fiona adalah istriku Rose, dia reinkarnasi Rose!" Ucap Osamu.

Hal itu membuat Leon tersentak dan semakin kuat mencengkram Osamu.

Fiona terkekeh kecil, dia tidak menyangka orang yang dulu adalah suaminya ini begitu bodoh. "Apakah anda terlalu banyak menghabiskan waktu dengan pria? Sehingga anda jadi sebodoh ini?" Ucap Fiona menatap remeh Osamu.

Osamu tersentak, "Bukankah ini yang kamu inginkan istriku?" Tanyanya bingung.

Fiona mendekati Osamu dan menatap remeh padanya, "Sepertinya anda sudah mendapat karma dari istri anda Rose, jadi anda menyesal dan menganggap saya istri anda?".

"Sebaiknya anda dihukum karena sudah bertindak lancang dan seenaknya kepada seorang Putri!" Ujar Fiona.

Fiona memberikan isyarat kepada Leon untuk langsung mengurusi Osamu dan menghukumnya, dia sudah muak dengan sikap Osamu itu.

"Cari tau siapa yang sudah membawanya keluar dari penjara!" Perintah Fiona.

Dengan cepat dilaksanakan oleh pengawal-pengawalnya. Sementara Fiona memerintahkan semua orang keluar dari kamarnya dan membiarkan kamarnya berantakan, lalu kembali membaringkan tubuhnya di tempat tidur sambil menatap langit kamarnya.

"Aku harus segera membalaskan dendamku, mereka terlalu lama bersenang-senang!" Gumam Fiona.

TBC

Pembalasan [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang