"Wa annaa laa nadriii asharrun uriida biman fil ardi am araada bihim rabbuhum rashadaa"
Samar-samar suara lantunan surah masuk ke pendengaran gadis bersurai coklat madu yang masih terbaring di atas kasur nya
Dengan penuh rasa kantuk komori berusaha membuka mata, saat netra miliknya terbuka hal yang pertama ia lihat adalah sang suami yang tengah duduk di sisi lain kasur, laki-laki itu bersandar dengan sarung dan kaos putih, tangan yang menggenggam mushaf Al-Qur'an, hirugami menutup matanya seraya menatap langit-langit
"Wa annaa minnas saalihuuna wa minnaa duuna zaalika kunnaa taraaa'ilqa qidadaa"
Tidak berniat untuk menganggu, netranya berali melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 03:05
Indahnya pagi bersama si manis hirugami
Senyum tipis tersungging di bibir komori, dua hari terakhir ia selalu di bangunkan oleh lantunan ayat yang suaminya baca, tapi komori juga baru tau kalo hiru bangun sepagi ini.
Biasanya dia kebangun jam 4, sholat tahajud trus nunggu subuhan, setiap dia bangun hiru emang udah bangun duluan
"Wa annaa zanannaaa al lan nu'jizal laaha fil ardi wa lan nu'jizahuu harabaa"
"Wa annaa, lammaa sami'nal hudaaa aamannaa bihii famany yu'mim bi rabbihii falaa yakhaafu bakhsanw wa laa rahaqoo"
"Wa annaa minnas saali eh kok ulangi lagi sih? wa annaaa? wa annaa? wa annaa apa yah Allah?" Hirugami mengacak kasar surai kecoklatan nya "Wa annaa semua ya Allah, piye iki pusing pala ku" Empat hari empat malem dia nangisin al-Jin kagak selesai-selesai
Al-jin Al-jin kenapa kamu belibet banget
Capek.
"Wa annaa minnal muslimuuna– ptff" Sambung komori, ia sempat menahan tawa saat suara tiba-tiba nya malah membuat hirugami tersentak kaget
"Astaghfirullah"
Laki-laki itu melempar tatapan serius, jujur ini sedikit membuat komori takut atau mungkin canggung "Maaf"
Mendengar permintaan maaf sang istri yang tak seharusnya, hirugami kembali menyunggingkan senyum, menetralkan kecanggungan di sana "Kaget, aku kira suara siapa" Tangan nya membuka kembali lembaran mushaf yang ia genggm "Wih kamu hapal? eh bentar –maaf yah tadi ga niat ngebangunin"
Komori menggeleng seraya duduk tepat di samping sang suami, kebetulan aja dia hafal 15 ayat pertama "Al-jin kan?" Ia membalas senyum manis hirugami "Mau aku bantuin? nanti kalo ada yang salah aku kasih tau"
"Tapi blum hafal"
"Karna blum hafal jadi aku kasih tau kalo ada yang salah, biar ga pusing" Gadis itu segerah menutup kepalanya dengan selimut tebal yang ia jadikan sebagai Khimar, mengambil ponsel yang ada di atas meja tepat di samping ranjang mereka
"Pake ini aja" Tangan hirugami menyodorkan Al-Qur'an tadi, berusaha menyembunyikan rasa gemas
Membungkus kepala dan tubuhnya dengan selimut tebal, ayolah siapa yang tidak gemas? kalo tidak Ingat wudhu nya mungkin ia akan meminta izin untuk mencubit pipi sang istri
KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Yang Di Rahasiakan [Haikyu religi] End ✅
FanfictionSebuah pernikahan yang seharusnya di sambut dengan suka cita, cinta dan kasih sayang, harus di rahasiakan dari halayak umum. Kenapa? Kepo? cus baca aja. Gendre = Romansa Islami, humor, family 8 Januari 2022 13 Juli 2022 WARNING ⚠️ GENDERBAND HAI...