Bagian 14

1.6K 273 31
                                    

Nishinoya menatap jalanan ramai di kota metropolitan Jakarta, ia merasa sudah malam pun udara masih saja penuh polusi

Gadis mungil itu baru saja turun dari bus yang ia tumpangi, setelah sampai di depan gang perumahan elite tempat nishinoya tinggal saat ini

Tepat nya sekitar 1 minggu yang lalu

Ia baru pindah dan menempati rumah milik sang suami.

Gerbang mewah di bukankah oleh seorang satpam satu menit setelah nishinoya menunggu.

Kalo kalian ingin tau, di dalam rumah besar ini hanya ada satu satpam satu tukang kebun dan satu pembantu rumah tangga yang noya ketahui sudah lebih dari sepuluh tahun bekerja di sini

Noya ingat betul ia sering main ke sini bersama papah nya saat lev masih berusia tiga tahun, dan lihat siapa sangka ini akan jadi rumah nya?

"Assalamualaikum" Pintu di dorong oleh tangan kecil nishinoya

Ia penasaran apa om suami sudah pulang?

"Ga ada yang jawab?"

"Mbok" Mbok adalah panggilan untuk pembantu rumah tangga mereka

"Waalaikumssalam dek" Jawab wanita paruh baya yang noya panggil tadi

"Om Asahi udah pulang mbok?"

Alasan si mbok panggil 'dek' Yo karna emang si mbok tau kecil nya noya, beliau juga kaget pas tuan nya bawa noya pulang tau-tau bilang udah jadi istri

"Udah, katanya masak buat kamu" Punggung nishinoya di dorong masuk ke kamar oleh mbok "Kamu mandi bersih-bersih dulu" Di mana pun dia tinggal, noya merasa tetap di perlakukan seperti anak kecil

.

.

.

Tak perlu waktu lama bagi seorang noya membersihkan diri, dia bukan tipe wanita elit yang akan berendam dan menggunakan lulur berjam-jam, perawatan dan lain sebagainya

Kulit noya nih termasuk kulit badak pake skincare, cuci muka, sabun pokoknya merek apa aja cocok.

Bahkan nih dia mah alat permake up pan minta aja sama mamah nya, bodo amat ga liat buat umur berapa? kadang punya kenma dia goshob

Setelah wangi dengan rambut yang di biarkan tergerai, nishinoya menuruni tangga dengan sedikit berlari

Kita semua tau dia sangat aktif

"Malem om" Sapa noya

Asahi yang mengerti langsung mencuci tangan nya, mengelap dengan tissue dan membiarkan tangan itu di cium oleh nishinoya

"Baunya enak banget"

"Duduk gih, bentar lagi selesai" Laki-laki tinggi dengan rambut gondrong yang ia ikat, kembali sibuk dengan kegiatan memasak nya

Arpon merah beserta sarung tangan tahan panas Asahi kenakan

Noya yang notaben nya emang ga jago-jago banget masak yah nurut aja, duduk dia ngeliatin

"Jadi Inget kalo papa masak"

"Kamu kangen papa?" Tanya Asahi, ia menoleh seraya tersenyum

"Engga, cuman om Asahi keliatan ribet banget kaya papah kalo masak suka pake sarung tangan yang biasanya buat ngangkat kue dari oven"

Menohok banget, di katain ribet padahal kan Asahi bela-belain masak buat ni bocil

Ga papa lah toh asahi mengantisipasi terjadinya kecelakaan kecil

Halal Yang Di Rahasiakan [Haikyu religi] End ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang