Bagian 49

1.9K 282 70
                                    

Tiga hari setelah osamu mendapat teguran dari ayah suna yang mendatangi nya secara langsung, gadis itu mencoba untuk mencari di mana laki-laki sipit yang biasanya mengganggu.

Dan pagi ini osamu di temani ennoshita pergi ke kafe hirugami, pas itu kan osamu sempet ngambil kertas kecil yang mana salah satu bukti pembayaran, dia cerita ke ennoshita dan si enno bilang nama kafe nya ini sama kaya nama coffee keponakan nya.

Mon maap osamu kagak pernah nongkrong-nongkrong di coffee gitu, ga ada duit bun, jadi ga tau, lagian mending jajan di pinggiran murah

Emang kalo main ke coffee bukan buat kaum mendang mending

"Itu suna nya sam" Tunjuk ennoshita sebelum mereka masuk ke dalam coffee

Niat hati hanya ingin memastikan kalo makanan itu benar-benar di pesan dari sini atau tidak, tapi sungguh beruntung orang yang osamu cari tengah duduk santai bersama teman-teman nya di sini

Tanpa pikir panjang osamu membuka pintu bernuansa klasik dengan interior sederhana yang di desain menyerupai warna coklat kayu

"Selamat datang di- dek Enno" Padahal yang masuk duluan osamu tapi yang di sapa malah ennoshita, yah siapa lagi kalo bukan tanaka, pelayanan magang yang berusaha menghidupi dirinya sendiri di kota Jakarta yang keras ini

Osamu mah bodo amat, tujuan dia cuman mau minta penjelasan dari suna rintarou perihal makanan-makanan yang di kasih ke dia

"Suna!"

Seluruh mata sontak menatap pada si bungsu miya, tak sedikit pengujung yang berbisik akibat suara osamu

"Osamu?" Suna tersenyum tipis menyambut baik kedatangan gadis itu

"Maksud kamu apa?!" Beberapa kertas kecil yang sering di sebut nota pembayaran tadi osamu letakan di atas meja, yang mana meja itu tengah di isi buku-buku pelajaran dan beberapa gelas kopi

Selain suna di sana ada taketora, aone dan sakusa juga

"He?"

"Kamu yang ngirim-ngirim makanan ke aku selama ini kan?" Seru osamu "Apa maksud kamu ngirim kaya gitu?"

Plukk

Osamu merogo tas selempang yang ia kenakan dan mengeluarkan beberapa uang ratusan ribu yang sekarang sudah dirinya taro bersama kertas tadi

Niat osamu ingin mengganti semua biaya yang telah suna keluarkan untuk membeli makanan-makanan itu

"Samu? ini apa?"

"Aku bayar semua yang udah kamu kasih!"

Tanaka yang ada di depan pintu masuk ikut memperhatikan, begitu pula dengan sakusa dan teketora mereka berdua mengerti yang tengah di bahas namun tak berani untuk ikut campur

Aone juga diem aja

"Sam lu, maksud lu apa sih? gw ikhlas" Suna bangun dari duduk nya, mengambil uang tadi dan mengembalikan pada osamu lagi

"Aku yang harusnya nanya maksud kamu apa? ngirimin aku makanan tiap hari? kalo tujuan kamu cuman mau jatuhin aku di depan papah kamu, aku ga semiskin itu, aku mampu beli sendiri suna!"

"Gw ga ada niat begitu sam, gw cuman mau lu liat keseriusan gw" Sekarang bukan hanya osamu yang bertriak suna juga sedikit menaikan nada bicaranya, laki-laki itu berdiri menghadap si bungsu miya "Gw ga bisa enteraksi secara langsung sama lu, dengan itu gw mau coba kasih perhatian ke elu ga lebih! apa salah–

"Salah! salah suna! Aku udah bilang kan kamu ga akan pernah bisa sama aku–

"Kenapa?! karna kita beda agama?!"

Halal Yang Di Rahasiakan [Haikyu religi] End ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang