Bagian 20

1.8K 284 31
                                    

Sudah dua jam lebih sakusa memandang ke luar jendela, menunggu atsumu yang entah pergi ke mana?

Tidak biasa istrinya pergi sampai malam  tanpa memberi tau terlebih dahulu

Berkali-kali sakusa mengecek ponsel pintar yang tengah ia genggam, ada niat ingin menghubungi terlebih dahulu namun rasa gengsi jauh lebih tinggi. yah sakusa benci rasa gengsi nya.

Dia tidak pernah se khawatir ini dalam beberapa bulan terakhir

Hanya karna atsumu tak kunjung pulang ia sampai menyegerakan sholat magrib nya "Haaaah" Hela nafas keluar untuk sekian kali

Peci yang ia kenakan di lepas begitu saja, setelah nya tubuh itu di jatuhkan ke atas sofa "Atsu."

"Kemana lagi coba?"

Tut

Tut

Tut

Setelah sekian lama, akhirnya ponsel itu berdering namun bukan nama atsumu yang tertera di sana, kekecewaan beserta rasa cemas itu kembali hinggap

'Hiru' Ternyata teman nya yang menelpon

Sakusa menggeser tombol hijau kurang dari dua detik mereka sudah tersambung dalam sebuah panggilan

"Assalamualaikum"

"Waalaikumssalam kenapa hir?"

"Sampean di mana?"

Kening sakusa sedikit berkerut "Apartemen"

"Udah balik dari tadi berarti?"

"Iya sebelum hujan, kenapa?" Nada bicara hirugami tidak seperti biasanya, tidak ada sedikit pun candaan yang biasa laki-laki itu lontarkan

"Sampean ngerasa ada yang kurang ga?"

"Ha?"

"Atsumu blum balik kan?"

Di sana pertanyaan dari hirugami tak kunjung terjawab, sakusa diam, bagaimana bisa tau?

"Atau lu ga sadar istri lu blum balik?"

"Kok lu bisa tau dia blum pulang?" Bukanya menjawab hirugami malah tertawa, tawa yang sakusa yakini bukan di dasari oleh humor

"Dia di rumah gw"

Sontak sakusa bangun dari duduk nya, apa maksud atsumu ada di rumah sahabat nya sendiri? "Kok bisa dia di rumah lu!"

"Harunya gw yang nanya kok bisa dia malah ada di rumah gw? bukanya dia istri lu? harunya dia ada sama lu kan? apalagi di tengah hujan kaya gini"

"Lu apain dia? motoya bilang atsumu nangis loh, hayo loh."

"Ga gentle banget lu jadi cowo." Hirugami kalo udah serius ngomong nya suka pedes banget.

Gampang nya si hiru kalo udah nge salty ngeselin nya bisa lebih dari futakuchi yah 11-12 lah

"Lu bikin cewe nangis."

"Lu sadar ga sih DIA ISTRI LU KIYOOMI."

"Dan lucunya lu ga nyariin dia sama sekali? Astaghfirullah, seenggaknya lu nelpon dia kek"

"Cemburu boleh tapi ga gini cara lu nyikapin nya. satu minggu marahan sama istri– lu pikir malaikat ga nyatet dosa lu?" Sakusa ga ada niat sedikit pun buat motong kalimat dari sebrang "Gw ga mau ikut campur tapi serius di sini lu yang kekanak-kanakan kiyo."

"Demi Allah gw pengen banget ngehujat"

"Jadi mending lu ke sini cepetan, kalo lu masih ngerasa diri lu bertanggung jawab bawa pulang istri lu sekarang." 

Halal Yang Di Rahasiakan [Haikyu religi] End ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang