bagian 13

1.7K 277 70
                                    

Osamu melangkah dengan tergesa-gesa, ia akan terlambat masuk kelas terakhir

Gadis yang sekarang tengah memakai rok abu-abu, kemeja hitam polos dengan kerudung pasmina mengganti langkah nya dengan berlari kecil

Sebenarnya berlari di koridor kampus tidak di perbolehkan tapi osamu terburu-buru, jadi ia masa bodo dengan peraturan itu

"Telat!"

"Telat"

"Ya Allah telat"

"Plis dosen jangan masuk dulu"

"Aduuuu"

Brukk

"Auh!"

Tanpa sengaja osamu menubruk seseorang yang datang dari persimpangan lorong, jujur osamu tak suka dirinya yang hobi menabrak seseorang seperti sekarang

Kalo posisinya tidak sedang terburu-buru maka tidak masalah, tapi– lihat osamu hanya punya waktu tiga menit

"Maaf, maaf ga senga–

"Samu?"

Kalimat dari mulut osamu terhenti tak kala menyadari siapa yang baru saja ia tabrak "Tsumu?" Yah. dia miya atsumu kakak kembaran osamu yang sudah lama sekali tidak ia ajak bicara

"Lu ga papa sam? sorry tadi gw –

"Ga papa" Ucap osamu acuh, ia segera membereskan buku-bukunya yang berserakan

Atsumu sempat ingin membantu tapi sepertinya osamu tak mengizinkan "Gw bisa sendiri" Begitu katanya

Gadis pemilik surai pirang hanya mengangguk, berdiri lebih dulu "Sorry" Padahal ia tau Osamu lah yang menabrak tapi tak apa atsumu akan tetap meminta maaf

Walaupun si adik juga tetap tidak menjawab.

Ingin rasanya mengulurkan tangan,  membantu kembaran nya berdiri tapi sepertinya percuma saja, osamu tak akan mau menerima uluran tangan nya

Tanpa satu pun kata Osamu pergi dari sana, meninggalkan atsumu yang masih mematung menatap punggung sang adik

Wajah nya tertunduk penuh sesal "Sebenci itu lu sama gw?"

Andai atsumu tau, jauh di dalam lubuk hati osamu, gadis itu juga ingin berbicara seperti dulu –menjadi saudara seperti orang-orang di luar sana

Menjadi atsumu dan osamu kecil kembali, berebut memeluk sang ayah dan tidur di atas kasur yang sama

Namun ada satu hal besar yang membuat Osamu tak bisa melakukan itu.

Hatinya masih tidak terima akan kenyataan yang sudah terjadi saat ini

Si surai pirang mengambil benda kecil yang seperti nya salah satu benda yang keluar dari tot bag milik osamu

Jatuh mungkin?

"Ini?" Pensil sepanjang lima senti berwarna merah hati dengan penghapus rubah kecil yang di selipkan di ujung pensil "Ternyata masih di simpen?"

"Punya samu di patahin ihh!"

"Punya tsumu kok!"

"Itu punya samu. ibu! tsumu patahin pensil baru punya samu!"

"Samu ngaduan. ayah! samu ngadu ke ibu"

"Tsumu ngadu juga ke ayah barusan."

"Tapi samu dulu!"

"Dasar tsumu anak ayah!"

Halal Yang Di Rahasiakan [Haikyu religi] End ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang