Hyunjin bangun pagi sekali untuk menyiapkan masakan mereka. Dia melakukannya karena tidak ingin berhenti bekerja. Hyunjin berusaha mati-matian untuk mendapatkan pekerjaan ini dari dulu, dia tak bisa melepaskannya dengan mudah. Maka dari itu dia memutuskan untuk melakukan semuanya, menjadi Ibu rumah tangga dan pekerja karir.
"Ini pakaian mu sudah aku siapkan" kata Hyunjin sambil meletakan pakaian Chan
"Terima kasih" jawab Chan pada pria itu .
Hyunjin berusaha untuk memberanikan diri menolak apa yang Chan inginkan.
"Aku tidak akan berhenti bekerja" kata Hyunjin. Chan terlihat menghela napas, dia lalu mengambil baju itu dan pergi dari sana.
"Ibu mau ke mana?" Tanya Ino saat melihat Hyunjin sudah berpakaian rapi.
"Aku akan bekerja, kau tinggal di rumah nenek dulu ya" kata Hyunjin sambil mengusap rambut si manis itu. Ino terlihat kecewa, dia mengira jika ibunya datang maka dia tak akan kesepian lagi.
"Jangan sedih ya Ino, nanti jika Ibu sudah kembali kita akan bermain sepuasnya" kata Hyunjin berusaha membujuk pria kecil itu. Ino nampak mengangguk dan kembali bersemangat.
"Hyunjin bukannya aku melarang mu bekerja, tapi untuk saat ini sepertinya kau harus fokus pada Ino. Dia butuh seorang ibu Hyunjin" kata sang ibu bertua. Hyunjin menghela napas panjang, dia benar-benar merasa tertekan saat itu.
"Tapi ibu" kata pria itu.
"Aku bisa bekerja sambil mengurus anak, lagipula aku bekerja hanya beberapa jam saja. Setelah itu aku akan menghabiskan waktu dengan Ino" kata pria itu. Ibu Chan mampak memegang kepalanya.
"Baiklah mungkin kau belum beradaptasi, aku akan memakluminya. Tapi pikirkanlah permintaan kami tadi Hyunjin" kata wanita itu. Hyunjin mengangguk lalu dia pergi memberi hormat pada mereka.
"Kau kenapa?" Tanya rekan kerja Hyunjin. Pria itu nampak terlihat lemas saat itu.
"Mertua dan suami ku menyuruh ku untuk berhenti bekerja" kata pria itu.
"Berhenti saja, Tuan Chan kan sudah kaya kau sekarang sudah menjadi nyonya besar" kata pria itu. Hyunjin kemudian menggeleng, bukan ini yang dia inginkan.
"Sepertinya kau jalani saja dulu, jika kau malu untuk menitipkan anak mu. Kau cari saja pembantu atau baby sister" kata pria dengan nama Jisung itu. Hyunjin mengangguk mendengar itu, mungkin baby sister adalah pilihan yang bagus.
"Aku baru seminggu menikah, aku akan menjalaninya saja dulu. Lagipula Sepertinya aku bisa mengatur waktuku" kata Hyunjin.
Hyunjin memang bisa mengatur waktunya dengan baik. Dia benar-benar sibuk pagi sampai malam. Karena hal itu terjadi berkali-kali membuat dirinya menjadi lelah dan letih. Apalagi Chan terlihat acuh tak acuh padanya, sepertinya hubungan mereka semakin renggang saat ini.
"Chan aku sudah menyiapkan semua bahan presentasi mu, nanti aku akan kirimkan lewat email" kata pria itu sambil memakai body lotion di tubuhnya.
"Okey" jawab Chan singkat, dia lalu mengambil bantal dan pergi dari sana. Hyunjin menghela napas, dia benar-benar tak mengerti harus melakukan apa. Padahal dia sudah berusaha melakukan yang terbaik, tapi mereka tetap saja tidak menghargainya.
"Ibu! Ibu!" Suara itu membuat Hyunjin tersenyum. Dia lalu bangun dan keluar dari kamar.
"Ino aku di sini" kata Hyunjin. Pria itu lalu turun ke bawah sana.
"Kenapa nak? Ini sudah malam kau tidak tidur?" Tanya Hyunjin. Ino memegang tangan pria itu.
"Ibu ayo tidur dengan ku" kata Ino. Hyunjin menatap ke sekitar, dia mencoba mencari keberadaan Chan.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY | BANGINHO ✔
FanfictionNOTE: Sebelum membaca wajib follow akun author dulu!! BANGINHO FANFICTION Orang-orang mengatakan bahwa, cinta sejati bukanlah bagaimana kamu memaafkan, tetapi bagaimana kamu melupakan, bukan apa yang kamu lihat tetapi apa yang kamu rasakan, bukan ba...