"Lihat siapa yang datang" kata Nyonya Bang saat melihat Minho dan Chan. Ino terlihat sangat kegirangan saat melihat Minho.
"Ibu!" Teriak anak kecil itu sambil berlari ke arah Minho. Dia langsung memeluk ibunya.
"Bagaimana tadi Minho?" Tanya wanita itu saat ditanya, hal itu membuat Minho kelimpungan. Dia bingung harus memanggil wanita itu dengan sebutan apa.
"Dia baik-baik saja ibu, tadi dokter sudah memberikan beberapa obat dan janinnya juga baik" jelas Chan.
"Ohh kalau begitu, istirahatlah di atas. Ibu yang akan menjaga Ino di sini" kata wanita itu pada menantunya.
"Tidak ibu" jawab Minho dengan ragu, dia tersenyum kaku saat itu.
"Chan ajak Minho naik ya, lagipula sekarang hujan jadinya ibu tidak bisa pulang. Ibu menginap saja di sini" katanya sambil tersenyum.
"Tapi ....." Minho mulai panik.
"Chan ajak dia ke atas ya, lihat lah diri mu kau juga harus mengganti baju basah itu" kata sang ibu.
"Ayo Minho" Chan lalu membawa pria itu ke atas. Minho nampak menepis tangan pria itu saat mereka sampai di depan pintu kamar. Kamar itu adalah kamar di mana dia dilecehkan oleh Chan untuk pertama kalinya saat itu.
"Pasti kau tidak nyaman" kata Chan sambil membuka pintu. Minho nampak diam saja saat itu dan tak menjawab.
"Kau duduk saja di sana, aku akan mandi dulu" kata Chan sambil tersenyum dan mengambil handuk.
Setelah pria itu pergi, Minho menatap ruangan itu. Nampak sangat rapi dan bersih.
Foto pernikahan itu membuatnya teralihkan, dia langsung berjalan ke sana dan mematapnya.
"Apa benar dia suami ku? Tapi kenapa aku tidak merasakan apapun saat bersamanya?" Gumam pria itu. Dia berusaha mengingat kembali, tapi tetap saja gagal.
"Mereka mengatakan aku hilang ingatan, apa mungkin karena itu?" Gumam Minho, karena itu dia menjadi pusing dan memutuskan untuk kembali duduk di kasur saja.
Minho terbangun saat melihat Chan terlihat tergesa-gesa keluar dari kamar mandi.
"Kenapa dengan mu?" Tanya Minho mulai terusik, apalagi Chan datang dengan hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawahnya.
"Aku lupa kau belum minum obat" kata Chan.
"Aku sudah minum tadi, kenapa kau? Kau pikir aku ini masih kecil?" Tanya Minho dengan kesal. Chan menghela napas, dia lalu mengambil pakaian di lemari.
"Lain kali saat mandi, bawa baju ganti" kata pria manis itu kesal.
"Maafkan aku, pasti kau merasa tidak nyaman" kata Chan. Minho hanya diam lalu dia kembali merebahkan diri ke kasur.
Chan berusaha tidak mengusik Minho, saat ini dia tengah sibuk dengan laptopnya. Melihat sikap Minho sebenarnya membuat Chan sangat sedih.
"Ini juga salah ku, jika saja aku tidak melakukan itu waktu ini mungkin dia tak akan semarah itu" katanya sambil mengusap wajah.
Karena sudah larut, dia lalu menoleh ke kasur. Pria itu ternyata sudah terlelap, Chan tersenyum melihat pemandangan itu. Dia lalu menutup laptopnya dan pergi ke sana.
Chan mengusap wajah pria manis itu, dia benar-benar merindukannya. Walaupun Minho sama sekali tak mengenali dirinya.
"Aku selalu mencintai mu" kata Chan sambil mengecup bibir pria itu singkat kemudian tidur di samping Minho sambil memeluknya dengan erat.
♾♾♾
"Kau sudah bangun rupanya" kata Chan sambil berkaca di depan cermin.
"Kau tidak melakukan hal aneh pada ku kan?" Tanya Minho sambil menatap pria itu. Mendengar itu membuat Chan terkekeh. Dia lalu tersenyum pada Minho.
"Jangan macam-macam kau" kata Minho kesal lalu dia bangun dari saja dan keluar.
"Eh Minho ayo makan, di mana Chan?" Tanya Ibu Chan sambil menyiapkan makanan di meja makan. Ino juga ada si sana dengan pakaian sekolah yang lengkap.
"Hai Ibu" Sapa anak itu. Minho tersenyum lalu melambai.
"Ayo duduk Minho" kata wanita itu. Melihat itu membuat Minho merasa tidak enak dengan wanita itu.
"Ibu maafkan aku, aku merepotkan mu" kata Minho. Mendengar itu membuat wanita itu terkekeh.
"Tidak Minho, dengan melihat mu kembali saja aku sangat senang" kata wanita itu.
"Eh kenapa kau kembali?" Tanya Nyonya Lee saat membuka pintu.
"Jadi aku harus ke mana?" Tanya pria manis itu.
"Kau kan sudah menikah jadi rumah mu di rumah Chan" kata wanita itu. Minho terlihat kesal, lalu dia pergi dari sana.
"Aiss anak itu" gumam Nyonya Lee sambil memijat keningnya.
"Minho" panggil wanita itu.
"Iya" Tanya Minho sambil duduk di atas kasur sambil menatap dirinya. Wanita itu tersenyum lalu dia berjalan ke sana.
"Bagaimana keadaan mu?" Tanya wanita itu.
"Aku baik-baik saja" jawabnya singkat, ibu Minho lalu mengusap rambut pria manis itu dengan sayang.
"Minho sebaiknya kau tinggal bersama anak dan suami mu. Apa kau tidak malu dengan ibu Chan? Anaknya sudah menikah tapi masih diurus oleh orang tuanya. Apalagi Ino, kasihan dia. Apa kau tidak memikirkan anak itu?" Tanya wanita itu pada Minho.
"Tapi ibu, semuanya sangat asing bagi ku. Aku tidak betah bersama mereka, apalagi dengan Chan. Aku takut" kata Minho.
"Aku sangat mengerti perasaan mu, tapi Chan itu orang yang baik. Dia sangat menyayangi mu Minho. Dia selalu sabar menghadapi mu yang kekanak-kanakan dulu. Walaupun kau sering memarahinya, dia tak pernah peduli itu" kata wanita itu. Minho nampak diam saja mendengarnya.
"Jadi tinggalah di sana, lakukan kewajiban mu sebagai istrinya. Aku yakin perasaan mu yang dulu pasti akan kembali" kata wanita itu. Minho sempat menolak beberapa kali, namun akhirnya dia menurut.
♾♾♾
"Ibu aku membawa ini" kata Chan pada mertuanya sambil memberikan kotak itu.
"Wah terima kasih Chan" kata wanita itu sambil tersenyum.
"Di mana Minho ibu?" Tanya Chan pada wanita itu
"Kenapa kau bertanya tentang ku?" Tanya Minho tiba-tiba datang dari atas. Chan.
"Minho" kata sang ibu sambil menatap anaknya.
"Kenapa kau ke sini?" Tanya Minho sambil melipat kedua tangannya. Chan tersenyum lalu dia berjalan ke arah pria itu.
"Aku membawakan ini untuk mu, kau suka ini kan?" Tanya Chan.
"Tidak usah repot, ayo pulang" kata Minho sambil membawa pria itu keluar. Melihat itu membuat ibu Minho sangat geram dan malu melihat tingkah anaknya.
"Minho!" Kata wanita itu.
"Kenapa ibu? Aku akan pulang bersama suami ku" kata Minho. Mendengar itu membuat Chan terkejut begitu juga dengan Nyonya Lee.
"Kau mau kembali ke rumah?" Tanya Chan.
"Aiss kenapa kau banyak tanya, ayo" kata Minho sambil membawa suaminya pergi.
"Jangan salah paham, aku mau ke rumah mu karena ibu ku yang memaksa" kata Minho saat mereka di mobil.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY | BANGINHO ✔
FanficNOTE: Sebelum membaca wajib follow akun author dulu!! BANGINHO FANFICTION Orang-orang mengatakan bahwa, cinta sejati bukanlah bagaimana kamu memaafkan, tetapi bagaimana kamu melupakan, bukan apa yang kamu lihat tetapi apa yang kamu rasakan, bukan ba...