Infinity ♾ - Episode 34

486 62 4
                                    

Minho menunggu Chan sampai selesai makan. Chan sebenarnya agak bingung dengan sikap Minho yang tiba-tiba seperti itu.

"Kau kenapa tiba-tiba? Apa ibu memarahi mu?" Tanya Chan.

"Tidak, jangan banyak tanya. Cepat habiskan" kata Minho.

"Sudah" kata pria Bang itu setelah dari dapur. Minho menghela napas, dia lalu mengambil tissue.

"Ayo mendekat" katanya, Chan lalu mendekat. Minho mengelap bekas minuman di bibir suaminya itu.

"Umur saja tua, tapi masih seperti anak kecil" omelnya. Chan benar-benar senang mendapatkan perlakuan itu, walaupun Minho sering marah-marah tapi dia senang pria itu mulai kembali perhatian.

Minho terlihat mulai menghirup aroma pria itu, dia berusaha mencari aroma parfume wanita.

"Kau tidak selingkuh kan?" Tanya Minho tiba-tiba. Mendengar itu membuat Chan terkejut.

"Kenapa kau bertanya? Aku hanya mencintai mu" kata Chan.

"Buaya selalu mengatakan itu" kata Minho kemudian. Chan menghela napas dia lalu menarik tubuh Minho dan memeluk si manis dengan erat.

"Aku mencintai mu, jadi tolong jangan mengatakan itu. Bagaimana caranya aku membuktikannya?" Tanya Chan. Minho lalu berusaha melepaskan tangan Chan.

"Baik-baik aku percaya, jadi jangan pernah selingkuh. Karena itu akan merusak masa depan Ino dan adiknya" kata Minho. Mendengarnya membuat Chan terkekeh, Minho terlihat cemburu tapi dia mengkambinghitamkan anak-anaknya.

"Baiklah, ngomong-ngomong kau mendengarnya dari mana?" Tanya Chan.

"Di sekolah orang-orang mengatakan itu, aku tidak mau Ino tersakiti karena kau" kata Minho. Chan terkekeh sepertinya Minho sudah mulai bergaul dengan para ibu-ibu di sekolah TK.

"Ayo ke kamar!" Kata Minho sambil menyeret suaminya.

"Minho aku ingin melakukan itu" kata Chan saat Minho mengambilkan baju ganti untuk Chan di lemari.

"Apa kau tidak melihat aku sedang hamil?" Tanya pria itu dengan tatapan sinis.

"Hmmm baiklah" kata Chan. Pria manis itu menghela napas, dia lalu mengangguk.

"Baik-baik, ayo kita lakukan. Tapi jangan terlalu keras ya" kata Minho lalu dia duduk di kasur. Perasaan itu memang belum kembali, namun Minho berusaha untuk melakukan kewajibannya.

Chan nampak berbinar, dia lalu mendekat dan duduk di samping Minho.

"Kau benar kan? Apa tidak masalah?" Tanya Chan.

"Kenapa kau banyak tanya? Jika mau lakukan saja, lagipula kau sudah merenggut kesucian ku" kata Minho.

🔞

Chan lalu mendekatkan wajahnya dan langsung melumat bibir si manis dengan lembut, dia melakukannya dengan sangat lembut agar tak menyakiti Minho.

Semakin lama ciuman mereka semakin dalam, Chan menurunkan ciumannya ke leher Minho. Dia membuat beberapa kissmark di sana. Minho terlihat memejamkan matanya saat itu.

Satu persatu piyama kancing piyama Minho dilepaskan oleh pria itu. Saat tubuh si manis polos Chan langsung membawa Minho di pangkuannya.

"Kau sangat manis sayang" kata Chan sambil menatap manik pria itu. Hal itu membuat Minho merona, saat itu juga sepertinya Chan yang punya kendali pada dirinya.

Minho nampak diam saja saat pria itu menyentuh dirinya.

"Kau akan baik-baik saja sayang" kata Chan sambil mengusap perut buncit istrinya itu, kemudian dia menurunkan celana Minho dan menanggalkannya dari sana.

"Kau memang Minho ku, pria manis yang selalu membuat ku tergila-gila" bisik Chan. Dia lalu menaruh Minho ke kasur.

Chan melepaskan semua pakaiannya dan kembali naik ke kasur. Dia menaikan tubuh si manis di pahanya dan membuka kedua kaki pria manis itu.

"Aku akan masuk" kata Chan sambil mengecup leher Minho. Chan lalu memasukan dua jarinya ke dalam lubang milik Minho untuk persiapan.

"Ngghhh ahh" suara itu terdengar dari bibir Minho saat Chan berusaha mengeksplorasi di dalam.

"Aku akan memasukannya" kata Chan.

Pria manis itu nampak mengangguk dan menempelkan kepalanya di dada pria itu.

"Hmmm ahh" Minho tersentak saat Chan memasuki lubangnya. Sangat nyeri karena punya Chan agak besar dan lubang Minho sempit.

Minho meremas punggung suaminya untuk menahan nyeri itu. Namun saat Chan menggempurnya, rasa sakit itu perlahan menghilang digantikan  dengan kenikmatan yang membuatnya ketagihan.

"Hah lebih cepat sedikit ah" Desah Minho di pekukan pria itu. Chan tersenyum dia benar-benar bersemangat melakukannya.

Setelah beberapa saat, Minho merasakan sesuatu keluar dari juniornya dan di dalam lubangnya. Mereka telah sampai dipelepasan.

"Sepertinya cukup" kata Chan sambil melepaskan dirinya dari Minho. Pria manis itu masih terengah-engah di pelukan Chan.

"Ayo tidur Minho, aku tidak mau kau sampai sakit. Terima kasih sudah mau membantu ku" kata Chan sambil mencium kening pria itu.

"Ini untuk Ino" kata Minho sambil memberikan kotak bekal itu pada anaknya.

"Apa aku tidak dapat bagian?" Tanya Chan.

"Ini" kata Minho memberikannya pada Chan. Menerima itu membuat Chan sangat senang.

"Ino nanti ibu akan datang, jadi pergi dengan ayah sekarang ya" kata pria manis itu sambil melambai pada Ino.

Semakin lama Chan semakin merasakan perhatian dari Minho. Memang dia masih galak namun pria itu mulai  memerhatikan dirinya.

"Dari mana?" Tanya Minho saat melihat Chan datang dengan kaos dan celana treningnya dengan keringat bercucuran.

"Tadi aku olahraga" jawabnya, dia lalu mendekat ke arah Minho yang duduk di sofa.

"Kau semakin membuat ibu mu menggemaskan sayang" kata Chan sambil mengusap perut pria manis itu. Karena sekarang hari libur, jadi Chan di rumah.

"Duduk di sini!" Seru Minho sambil menepuk tempat di sampingnya. Chan menurut lalu dia duduk di sana.

"Kau mau apa?" Tanya Chan saat Minho mendekat dan memasukan salah satu tangannya ke dalam baju Chan. Minho meraba otot-otot kekar itu.

"Mulai sekarang kau berhenti olahraga" kata Minho kemudian. Mendengarnya membuat Chan terkejut.

"Kenapa?" Tanya Chan.

"Kau curang, tubuh mu sangat bagus. Sedangkan aku? Ini semua karena perbuatan ku kan. Jadi kau harus menghilangkan otot-otot itu agar sama dengan ku" kata Minho. Chan menghela napas, rahasia awet mudanya adalah olahraga dan dia sangat suka itu.

"Baiklah jika kau tidak mau, aku akan pulang ke rumah ibu ku" kata Minho. Mendengar itu membuat Chan panik, dia langsung menahan tangan Minho.

"Tidak jangan Minho, tapi aku suka olahraga" kata Chan.

"Katanya kau cinta aku kan? Jadi buktikan aku bisa Atau kau cuma pura-pura sama seperti dengan Hyunjin" kata Minho, Chan langsung menggeleng.

"Baiklah jika itu yang kau inginkan, aku akan menghilangkan otot-otot ku untuk mu" kata Chan pasrah.

"Jadi sebelum itu kau tidak boleh mendekati aku" kata Minho, dia benar-benar suka membuat Chan terpojokan seperti itu.

"Jangan Minho, bagaimana caranya aku memeluk mu saat tidur?" Tanya Chan.

"Aku akan tidur dengan Ino, jadi jika roti kasur mu sudah hilang kau bisa membawa ku ke atas" kata Minho dengan senyuman miring.

"Aku akan melakukan apapun untuk mu, meskipun aku harus merelakan otot-otot ini" gumam Chan sambil menyentuh perutnya yang kotak-kotak.






TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

INFINITY | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang