Chan melepaskan semua pakaiannya dan menggantinya dengan handuk. Dia kemudian berjalan ke kamar mandi untuk menyegarkan diri.
Saat pria itu mengelap tubuhnya dengan handuk. Pria itu mendengar suara teriakan Minho dari luar tengah memanggilnya.
"Chan!!"
"Chan!! Kau di mana?" Tanya pria itu.
"Aku sedang mandi" jawab Chan dari dalam sana.
"Di mana itu?" Tanya Minho. Pria itu terdengar kebingungan. Karena untuk pertama kalinya dia ke sana. Sejak mereka pacaran Chan tak pernah mengajak pria itu mampir ke rumahnya. Biasanya mereka akan bertemu di luar rumah. Maka dari itu rumah Chan sangat asing menurut Minho.
"Tunggu aku akan segera keluar" kata Chan. Dia lalu melilitkan handuk itu ke tubuhnya untuk menutupi bagian tubuh bawah pria itu.
Minho duduk di atas ranjang, dia melihat ke sekeliling kamar pria itu. Sangat rapi dan bagus. Tadi dia sempat membuka lemari Chan, Minho menghela napas saat melihat warna pakaian pria itu sangat membosankan, hitam dan putih.
"Kenapa Minho?" Suara itu membuat Minho terkejut. Dia meneguk salivanya saat melihat Chan tertelanjang dada dengan hanya memakai sebuah handuk yang menutupi bagian bawahnya. Tubuh pria itu benar-benar sangat atletis dipenuhi otot. Perut six pack itu benar-benar sangat menggoda.
Minho refleks menutup matanya dengan kedua tangan. Dia tidak sanggup melihatnya saat ini.
"Ada apa Minho kenapa kau memanggil ku?" Tanya Chan dia lalu mendekat ke arah pria itu.
"Ah tidak aku tadi mengira kau keluar dan aku ingin mengatakan bahwa aku akan meminjam baju mu untuk sementara" kata Minho. Detak jantung pria itu benar-benar tidak bisa dikontrol, ternyata ini penampakan Chan sebenarnya, seksi dan menggoda.
"Ohh pakailah, tak usah sungkan" kata pria itu. Minho mengangguk, dia lalu mengintip lewat jarinya.
"Kenapa malu-malu seperti itu?" Tanya Chan sambil terkekeh. Minho menggeleng pelan, dia tak ingin Chan melihat wajahnya yang memerah saat itu.
"Jika kau malu, aku akan memakai baju di kamar mandi saja" kata Chan.
"Tidak ganti saja di sini, aku tidak akan mengintip" kata Minho dengan polosnya, dia lalu baik ke kasur dan menyelimuti dirinya dari kaki sampai kepala. Chan menggeleng pelan melihat pria itu.
Minho berusaha mengatur napasnya, degup jantungnya benar-benar kencang saat itu. Padahal saat itu sudah jam dua pagi, namun karena melihat pemandangan tadi dia menjadi tidak bisa tidur.
"Aigoo" suara itu terdengar saat Chan merebahkan dirinya di ranjang yang kosong di tempat Minho merebahkan diri.
"Kau tidak akan mandi?" Pria itu bertanya pada dirinya. Minho dengan hati-hati mengintip dari dalam selimut. Dia bernapas lega saat pria itu sudah memakai pakaian lengkap.
"Dingin aku mandi besok saja" kata Minho, dia lalu melepaskan selimut dan bangun dari sana.
"Aku pinjam ya" kata Minho sambil membawa satu set pakaian milik Chan lengkap dengan celana dalamnya. Chan hanya mengangguk pelan, jujur saja pria itu sangat lelah sekarang. Seharian mereka menjamu tamu di pesta.
Karena sempat terlelap, Chan tak sadar jika Minho sudah kembali berbaring di sampingnya. Pria manis itu tidur memunggungi dirinya.
"Kau sudah kembali rupanya" kata Chan. Minho terlihat terkejut, dia kira Chan sudah tidur.
"Iya, sekarang aku ingin tidur" kata pria manis itu. Dia lalu menghidupkan lampu tidur dan menyuruh Chan untuk mematikan lampu utama di kamar itu.
Kedua pasutri itu masih canggung satu sama lain, apalagi Minho. Dia tak terbiasa tidur dengan seseorang, karena di rumahnya dia dari kecil tidur sendiri.
"Boleh aku memeluk mu?" Tanya Chan tiba-tiba. Minho meneguk salivanya, dia lalu mengangguk pelan lalu mendekat ke arah pria itu. Padahal mereka sudah mengenal lebih dari dua tahun, tapi entah kenapa saat malam itu suasana kembali canggung seperti pertemuan pertama.
Chan meletakan kepala Minho di lengan kekarnya sebagai bantalan. Dia lalu membawa pria itu ke dalam pelukannya, tangan Chan mengusap rambut Minho seperti menidurkan seorang bayi besar.
"Apa memang seperti ini malam pertama?" Celetuk Minho. Chan langsung membuka kedua matanya, dia terkekeh mendengar itu.
"Aku tidak yakin" kata Chan. Minho terlihat masih terjaga, dia masih terlihat mengedipkan matanya di pelukan pria itu.
Minho membuka matanya, ternyata saat itu baru pukul empat pagi. Dia benar-benar sulit untuk tidur, jika bukan di kamarnya sendiri.
Dia lalu menoleh ke arah Chan yang sudah terlelap, pria itu terlihat sangat polos dan menggemaskan. Walaupun umur Chan sudah kepala tiga, tadi dia terlihat sangat awet muda. Saat bersama dengan Minho, mungkin orang-orang akan mengira bahwa mereka itu seumuran atau Chan lebih tua dua atau tiga tahun dari Minho.
Pria manis itu lalu mencoba mengecup bibir suaminya itu. Dia melumatnya sedikit agar Chan tidak terbangun. Minho benar-benar menikmatinya, dia memejamkan matanya sambil melumat bibir tebal milik pria itu.
Namun dia terkejut saat melihat tiba-tiba mata Chan terbuka perlahan, sontak Minho langsung melepaskan ciumannya. Tapi Chan langsung memegang wajah pria manisnya itu dan menahannya di posisi dadi. Dia lalu melanjutkan ciuman mereka.
Chan melumat bibir Minho dengan begitu lembut dan penuh cinta, hal itu membuat Minho benar-benar menikmati sentuhan dari pria itu. Semakin lama ciuman mereka semakin dalam, Chan sampai membawa Minho ke atasnya. Sebenarnya Minho teramat terkejut, tapi karena mereka sudah menikah jadi apapun bisa terjadi.
Minho mengalungkan kedua tangannya di leher pria itu dan kembali beradu bibir dengannya. Entah mengapa suasana menjadi panas saat itu.
Minho terkejut saat merasakan gendukan milik Chan di bawah sana mengeras.
"Jika kau mau lakukan saja" tiba-tiba Minho mengatakan itu. Chan menatap wajah pria manisnya, dia dia lalu mengecupnya sekilas sebelum mengubah posisi mereka.
🔞
Chan mengubah posisi Minho menjadi dibawahnya saat ini. Setelah itu dia kembali menyambar bibir Minho dengan lembut dan membuat Minho terbuai dan mulai terangsang. Salah satu tangan Chan masuk ke dalam pakaian milik Minho, dia menggerayangi tubuh pria manis itu dengan seksualitas. Minho pun tak mau kalah, dia mengusap punggung kekar milik pria itu dengan lembut.
"Aku baru tahu ternyata kau orang tua yang seksi" kata Minho berusaha menggoda suaminya itu. Chan tersenyum lalu dia mendekatkan wajahnya ke leher pria itu dan membuat kissmark di sana.
"Aku mencintai mu sayang" bisik Chan di telinga Minho, hal itu membuat Minho berinding karena terdengar seperti bukan Bang Chan yang dia kenal.
Chan melepaskan pakaian Minho dengan menariknya ke atas. Dia benar-benar terpesona dengan kulit putih mulus milik pria manis itu.
"Kau sangat menggoda sayang" Chan mengecup dada pria itu sambil tersenyum miring. Minho meneguk salivanya, jujur dia merinding.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY | BANGINHO ✔
FanficNOTE: Sebelum membaca wajib follow akun author dulu!! BANGINHO FANFICTION Orang-orang mengatakan bahwa, cinta sejati bukanlah bagaimana kamu memaafkan, tetapi bagaimana kamu melupakan, bukan apa yang kamu lihat tetapi apa yang kamu rasakan, bukan ba...