Infinity ♾ - Episode 11

443 68 23
                                    

Untuk pertama kalinya Lino diberikan untuk ke sungai itu. Pria itu benar-benar sangat girang saat kakinya merasakan segarnya air.

"Kak Lino jangan terlalu dalam" Teriak seorang pria muda yang masih bersekolah itu.

"Tapi Yongbok ini ternyata sangat menyenangkan" kata Lino sambil bermain air. Melihat kakak sepupunya itu membuat Yongbok menjadi tersenyum. Sejak pria itu kembali semua orang sangat senang. Dia mulai mengingat saat dulu Lino yang murung dan lemah karena penyakit yang dia derita.

"Kenapa kau diam, ayo ikut bermain dengan ku" kata Lino pada Yongbok.

Setengah jam mereka bermain bersama, kulit kaki Minho terlihat pucat karena berendam di air.

"Kakak baik-baik saja kan?" Tanya Yongbok sambil menatap pria itu. Minho nampak menganguk dia benar-benar menyukainya.

Jadi rumah tempat Lino tinggal itu dekat dengan sungai dan juga pantai. Karena hal tersebut membuat keluarganya saat tergantung dengan tempat itu.

"Bok!!" Teriakan itu terdengar. Hal itu membuat Yongbok menghela napas.

"Aku datang ibu!" Jawab pria itu dia kemudian bangun.

"Kak Lino aku akan pulang, ibu sudah memanggil ku. Sepertinya Jeongin sudah bangun" kata pria itu dengan kesal. Padahal dia senang asik bermain dengan Lino.

"Baiklah jaga adik mu dulu, jika kau kau ajak saja dia ke rumah ku. Aku akan membantu mu menjaganya" kata Lino. Itu sepertinya ide yang bagus, Yongbok menganguk dia lalu berlari pulang.

Karena remaja itu tak kunjung kembali, Lino memutuskan untuk pulang saja.

"Sepertinya bibi tidak mengizinkannya pergi ke rumah ku" gumamnya dia lalu bangun dan pulang.

♾♾♾

Enam bulan berlalu, Ino sudah tumbuh menjadi semakin besar. Namun bukannya terlihat gemuk atau berisi justru pria kecil itu sangat kurus.

"Nyonya dia tidak mau makan" kata pengasuh anak itu pada Hyunjin yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Kenapa? Buatkan saja dia makanan kesukaannya" kata pria itu tanpa menatap. Wanita itu menghala napas, semua cara sudah dia lakukan.

"Dia hanya ingin makan dengan anda" kata wanita itu kemudian. Hyunjin lalu menghela napas kemudian menatap pria itu kesal.

"Di mana dia?" Tanya pria itu dengan tajam. Hyunjin lalu bangun dan pergi ke tempat Ino.

"Ino" panggil pria itu masuk ke dalam kamar si pria kecil itu.

"Bibi tadi mengatakan jika kau tidak mau makan. Kenapa nak? Apa makanannya tidak enak?" Tanya Hyunjin sambil berjalan ke arah anak tirinya itu.

"Aku ingin makan dengan ibu" kata pria kecil itu dengan mata yang berkaca-kaca. Hyunjin kemudian mengangguk dia lalu mengambil makanan untuk Ino yang sudah ada di atas makas.

"Baiklah, sekarang aku sudah di sini. Jadi makan ya" kata Hyunjin dia mulai menyuapi Ino. Pria kecil itu langsung membuka mulutnya dan makan dengan lahap.

Namun baru beberapa suapan, ponselnya berdering tiba-tiba. Hyunjin langsung mengeceknya. Rupanya itu adalah Chan.

"Bibi!" Panggil Hyunjin. Seorang wanita lalu masuk ke sana.

"Tolong lanjutkan ya, ada panggilan penting" kata pria itu dia lalu pergi dari sana. Melihat Hyunjin pergi tanpa mengatakan apapun membuat Ino menjadi menangis.

"Ino makan dengan bibi ya" kata wanita itu. Pria kecil itu menggeleng dia lalu merebahkan dirinya sambil menangis.




"Ayah" kata Ino sambil berjalan pada sang ayah yang sedang berada di sofa ruang tamu.

INFINITY | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang