33

43 8 1
                                    

Chaekyung duduk ditepian pantai, memandangi langit senja yang berwarna jingga dan sekejap lagi akan berubah menjadi gelap. Gaun putih tak berlengan yang dipakainya tersapu ombak pantai. Rambut panjangnya yang berwarna hitam kecoklatan tertiup angin, beberapa helaiannya menghalangi wajah cantiknya.

Gadis itu menekuk kedua lututnya, lalu menumpu wajahnya dengan lengan yang memeluk kedua lutut, bibirnya bergetar menahan tangis. Seandainya saja ombak ini bisa mengapuskan ingatan dan perasaannya dalam sekejap, menyapunya menjadi buih dan membawanya ketengah lautan, ia akan dengan senang hati menenggelamkan kepalanya saat ini juga.

Seadandainya mengapuskan perasaan semudah menumbuhkannya, mungkin ia tak perlu berada disini hari ini. Dan gadis itu tahu, semakin berusaha ia melupakannya, ia justru semakin menyakiti dirinya sendiri secara tidak sengaja.

Tangisnya pecah, hanya itu yang bisa ia lakukan saat ini. Bukan menangisi keadaan, hanya saja ia benar-benar perlu merasa meluapkan segala macam rasa yang bergejolak
.
Menerima kekalahan? Mungkin ? Namun, daripada menyebutnya kalah, mungkin lebih pantas disebut merelakan apa yang telah ia perjuangkan, merelakan apa yang selama ini ia lakukan, merelakan waktunya, merelakan hal yang memang tak akan pernah bisa digapainya sekuat apapun ia berusaha menggapainya. Ingatannya kembali pada pertemuan terakhirnya dengan orang yang begitu dicintainya.

Flashback

Sudah hampir 10 bulan chaekyung pergi mengelilingi beberapa tempat indah di dunia dengan Semi dan Minjae pasca pertemuan pertamanya dengan Min yoongi yang tidak berujung dengan baik, chaekyung melakukan travelling dari kota ke kota, Negara ke Negara.

Hari ini mereka berada di Los Angeles, Sudah 1 minggu lebih chaekyung dan ketiga temannya berada disini, saat ini mereka sedang berada di kursi VVIP menonton konser terakhir BTS yang di gelar di sofi stadium.

Chaekyung menitikkan air mata saat semua member mengucapkan salam perpisahan. Ia merindukan Min yoongi, merindukan Kim taehyung, benar saja, mereka terlihat sangat bahagia.


Chaekyung ingat dulu saat umurnya baru menginjak 20, dia dan semi sering menonton acara music mereka walaupun hanya bisa menontonnya di televisi.

Para member BTS sudah terlihat memasuki Backstage, menandakan jika rangkaian acara sudah selesai. Tiba-tiba seorang pria yang terlihat seperti seorang staff menghampiri kursi yang diduduki chaekyung dan ketiga temannya.

“Permisi, bisakah Nona yang bernama Shin chaekyung ikut saya sebentar?” pinta pria bermasker itu dengan sopan. Oh dia memang staff karena membawa protofon dalam genggamannya.

“Ne?” jawab chaekyung terkejut

Semi menyikut perut chaekyung

“Ya ! Jangan membuat keributan, nanti yang lain memperhatikanmu. tidak apa-apa kau ikut saja ” bisik semi “Kita tunggu diluar nanti, oke?”

“Bawa ini” semi menyodorkan tas yang berisi hadiah untuk diberikan pada yoongi

Chaekyung menatap bingung ketiga temannya, semi menganggukan kepala, sementara Minjae dan yoonhye tampak kebingungan.

“Mari ikut saya, Shin chaekyung-ssi”

“A-ah baiklah” ucap chaekyung sambil mengikuti staff pria tersebut.

Minjae dan Yoonhye menatap Semi yang tampak mengetahui sesuatu. Meminta penjelasannya dengan sorot penuh tanda Tanya.

“Ah arraseo, arraseo, Nanti kujelaskan, ayo makan dulu setelah itu ke parkiran. Ah aku sudah lapar sekali” ucap semi seraya beranjak mengambil makanan

Sementara Chaekyung mengikuti langkah staff pria tersebut sambil menenteng paperbag berwarna putih. Ternyata staff pria ini membawa semi ke backstage.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang