Sebulan pasca insiden yang terjadi di Pulau Jeju. Chaekyung mengalami trauma psikis yang cukup parah, Dokter Kang yang merawat chaekyung mengatakan jika gadis itu mengalami Post Traumatic stress disorder, gangguan yang muncul pada seseorang yang mengalami kejadian traumatis dan mengancam nyawa, mengakibatkan chaekyung depresi, ia sering bermimpi buruk, terbangun pada malam hari, dan kerap kali jadi tidak bisa memejamkan mata di malam hari.Kehidupan chaekyung berubah drastis sejak kejadian yang menimpanya. Ia menjadi sangat pendiam, lebih sering menangis atau melamun. Keadaan terparah memang dialaminya selama 3 bulan.
Beruntung, gadis itu mempunyai teman yang benar-benar peduli. Semi dan Minjae tidak pernah meninggalkannya sendirian. Mereka selalu bergantian menemani chaekyung di apartemen.
Pun ada seseorang yang diam-diam selalu membantu chaekyung, menyempatkan waktu senggangnya untuk sekedar berkunjung ke apartemen. Menemani chaekyung saat jam kerjanya berakhir, yang sebenarnya bisa dia gunakan untuk beristirahat mengingat jadwalnya yang begitu padat. Kim taehyung, dia memilih abai pada kepentingannya sendiri dan lebih memilih untuk membantu chaekyung pulih atas trauma yang dialami gadis itu.
Taehyung melakukan banyak hal untuk chaekyung , entah itu hanya sekedar mampir untuk membawakan makanan kesukaan chaekyung, atau menghabiskan waktu dengan mengajak berbicara dan meneceritakan hal-hal lucu, menemaninya menonton film, atau tempo hari juga mengajak chaekyung memasak makanan-makanan tidak layak di konsumsi, menghancurkan dapur yang berujung di marahi semi habis-habisan.
Setiap hari Taehyung mengirimi chaekyung pesan singkat, ataupun hanya sekedar menelepon menanyakan apa chaekyung sudah makan atau menanyakan kegiatan apa yang dilakukan oleh gadis itu. Taehyung melakukan banyak hal dengan tulus tanpa mengharapkan apapun. Pria itu bak obat yang diciptakan pada saat yang paling tepat.
Seoul, 2020
Sinar mentari menembus dinding kaca besar yang berada di dalam sebuah kamar apartemen saat seseorang menyibakkan tirainya, mengganggu seorang gadis yang masih bergelung dibawah selimut. Chaekyung mengerjap-ngerjapkan matanya saat dunianya berubah menjadi terang. Ia melirik jam diatas nakas. Masih pukul 8. Gadis itu lalu merebahkan kepalanya kembali keatas bantal, dan berencana melanjutkan tidurnya jika saja seseorang tidak menginterupsi waktu tidurnya.
"Bangun, Putri tidur ! hari ini jadwalmu konsultasi dengan dokter Kang" semi menyibakkan selimut yang dipakai chaekyung .
"Ah tidak mau, aku mau tidur lagi" chaekyung kembali menarik selimutnya dan menutupi seluruh tubuhnya.
"Apa kau tidak malu pada orang yang memperhatikanmu di depan pintu sana, dan sepertinya dia sedang menahan tawanya sekarang" ucap semi pelan tapi tetap saja terdengar di seluruh penjuru kamar.
Dari balik selimut, Chaekyung tiba-tiba saja membuka matanya terkejut. Secepat kilat ia menyibakkan selimut dan duduk, lalu melihat ke arah pintu yang terbuka lebar menampilkan sesosok pria tinggi, dengan potongan rambut sedikit panjang menutupi seluruh dahinya, memakai setelan casual strip tee berwarna hitam dan celana jeans panjang berwarna biru, sedang memperhatikannya, melipatkan tangannya di depan dada dan menahan tawa.
"Aisshh Yoon semi , sialan kau" chaekyung mendorong semi sampai terduduk di tempat tidur, lalu secepat kilat berlari ke kamar mandi
Pria yang berdiri di depan pintu tak bisa menahan tawanya lagi, Ia tertawa terbahak melihat tingkah laku chaekyung. Membuat semi memutar bola matanya memperhatikan dua orang bodoh itu.
-***-
"Kim Tae.."
Panggil chaekyung datang dari arah kamar, lalu menghampiri taehyung, yang sedang berbicara dengan minjae, sambil menyiapkan sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Fanfiction"aku hanyalah bayangan yang selalu akan mengikutimu kemanapun kau melangkah..." Seperti itulah aku mendeskripsikan diriku. (END)