26

46 11 4
                                    

Chaekyung tertegun mendengar satu kalimat yang Taehyung tuturkan. Ia tidak bisa mengatakan sepatah katapun. Gadis itu hanya terdiam membeku saat tiba-tiba Taehyung datang menangis, memeluknya juga mengatakan sesuatu yang membuat lidah gadis bermarga shin itu kelu.Chaekyung mengerti, apa yang diucapkan taehyung, walaupun tidak diucapkan dalam bentuk kalimat jelas. Ia mengerti jika ada sesuatu yang terjadi hingga dia berani mengungkapkan apa yang dipendamnya selama ini.

Sebenarnya diam-diam Chaekyung mulai memperhatikan perbedaan sikap yang diberikan oleh Taehyung dan Minjae padanya setelah Dokter Kang memberitahu jika taehyung menyukainya.

Gadis cantik itu membalas pelukan Taehyung, ia menenangkan pria itu, mengelus punggung lebarnya. Chaekyung menghela nafas dalam-dalam kemudian perlahan melepaskan pelukan taehyung setelah dirasa taehyung tidak menangis lagi. Ia melihat wajah taehyung, hidungnya memerah, chaekyung lalu mengangkat jemarinya dan menghapus air mata pria tampan itu, menatap kedalam manik si pemilik sorot mata tajam itu kemudian tersenyum.

"Ayo masuk"

Chaekyung menggenggam pergelangan tangan taehyung, menariknya semakin masuk kedalam, mengajaknya berdiri di depan sebuah dinding kaca besar yang ada di ruang tengah apartemenya. Mereka berdiri bersebelahan

"Semi dan Minjae kemana?" ucap Taehyung memecah keheningan

"Belum pulang, Semi masih mengurusi beberapa kendala di butik dan Minjae di Restoran" jawab chaekyung lalu melipat bibirnya

Kemudian hening lagi. Mereka berdua menatap langit malam kota seoul. Gemerlap lampu-lampu dari rumah-rumah dan gedung-gedung tinggi terlihat begitu indah. Apartemen ini memang memiliki view yang sangat sempurna. Entah itu siang hari ataupun malam hari.

"Tae..." ucap chaekyung lagi, ia menggigit bibirnya

"Hmmm" Taehyung hanya bergumam, perasaannya benar-benar berkecamuk saat ini.

"Bisakah kau berdiri membelakangiku?" pinta chaekyung tanpa mengalihkan pandangannya "Kumohon..." ucap chaekyung lagi lalu memandang taehyung dan tatapan mereka bersirobok.

Taehyung menghela nafas, lalu bergerak berdiri membelakangi gadis itu. Sang gadis kemudian melangah mendekati pria tampan itu dan memberanikan diri memeluknya. Chaekyung melingkarkan lengannya memeluk taehyung dari belakang. Ia dekap tubuh pria tampan itu dengan segenap perasaannya. Taehyung terkejut dengan gesture wanita cantik itu. lalu saat akan membalikkan badannya. Gadis itu menahannya.

"Kyung-ah..." gumam taehyung

"Biarkan aku bicara Tae, Jangan berbalik, aku tidak akan bisa bicara jika melihat wajahmu"

Taehyung akhirnya membiarkan chaekyung memeluknya seperti itu. menunggunya bicara dengan gemuruh di dada. Chaekyung kemudian mulai berbicara dengan suara yang sedikit bergetar.

"Aku merasa hari-hariku bahagia saat bersamamu, kita sering menghabiskan waktu bersama, tertawa bersama, kau benar-benar membuatku percaya jika di dunia ini masih ada manusia yang benar-benar peduli padaku dan tak pernah mengharapkan apapun kecuali kebahagiaanku. Didepanku, kau mendeskripsikan dirimu sebagai seseorang yang menganggap penting kehadiranku"Chaekyung menarik nafas, menjeda kalimatnya

"Saat sesuatu tumbuh dihatimu, sebenarnya aku tahu itu. Tapi, tak ada kata lain yang bisa kuucapkan selain aku tidak mampu mengimbangimu sebagai seseorang yang akan berjalan bersamamu"

"Kyung-ah" Taehyung tercekat saaat mendengar untaian kata yang chaekyung lontarkan, sejak kapan dia mulai menyadarinya. Pria itu akan berbalik tapi chaekyung menahannya lagi.

"Aku belum selesai Tae, kumohon dengarkan aku dulu.." ucap chaekyung dengan suara bergetar, menahan Pria itu tetap pada posisinya

"Katakanlah aku jahat, katakanlah aku kejam, aku mengerti apa yang kau rasakan, Aku membiarkan perasaanmu semakin tumbuh tapi aku hanya diam. Taehyung-ah, aku jahat sekali padamu" Chaekyung akhirnya menangis, air matanya tidak tertahankan, gadis itu tergugu

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang